Take profit trading terlalu dini adalah kejadian trading yang umum terjadi di kalangan para trader. Ini adalah salah satu kesalahan trading yang cukup sulit untuk diatasi. Berapa kali sekiranya kamu take profit terlalu cepat lalu kemudian kamu menyesal melakukan itu?
Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa seorang trader sering sekali melakukan take profit terlalu cepat. Berikut adalah ulasannya.
1. Enggak Punya Target Profit yang Jelas
Ketika seorang trader enggak punya trading plan yang jelas, maka mereka enggak akan tahu kapan harus membuka dan menutup posisi. Ini ngebuat kamu enggak percaya diri ketika trading. Akibatnya, mereka mungkin melakukan take profit terlalu dini.
Mempertahankan posisi baik ketika loss atau profit, butuh yang namanya kesabaran dan kepercayaan diri. Dan ketika kamu enggak percaya diri, maka saat kamu profit, kamu cenderung tergoda untuk take profit tersebut.
Kamu mungkin berpikir daripada loss, gapapa deh kalau profit segini. Eh, enggak berapa lama ternyata kamu bisa mendapat profit yang lebih besar. Duh, jadi nyesel kan?
Untuk itulah, dibutuhkan target profit yang jelas supaya kamu percaya diri ketika trading. Enggak ada salahnya untuk menentukan target profit yang ingin kamu capai ketika menyusun trading plan. Jadi, ketika kamu sudah memiliki target profit yang jelas, maka akan lebih mudah bagimu mengambil keputusan ketika trading. Begitu pula ketika take profit.
Target profit dapat membantu trader tetap fokus dan disiplin dalam trading, membatasi risiko, dan memungkinkan mereka mengukur performa trading selama ini dengan lebih baik. Ketika menentukan target profit pertimbangkan beberapa faktor seperti:
- Besaran modal: Semakin besar modal yang kamu punya, maka semakin besar target profit yang bisa dicapai.
- Tingkat risiko: Seorang trader yang punya toleransi risiko tinggi akan memiliki target profit yang lebih tinggi, sedangkan trader dengan toleransi risiko rendah cenderung memiliki target profit yang lebih rendah.
- Strategi trading: Strategi yang digunakan juga bisa memengaruhi loh! Strategi trading yang lebih agresif cenderung memiliki target profit yang lebih tinggi.
- Tujuan trading: Apakah jangka pendek atau jangka panjang?
2. Melewatkan Faktor Fundamental dan Teknikal
Ada banyak faktor fundamental yang bisa memengaruhi pergerakan harga forex seperti berita ekonomi dan kebijakan pemerintah. Ketika seorang trader enggak memperhitungkan faktor fundamental ini dan hanya fokus di pergerakan harga, menyebabkan mereka take profit terlalu cepat.
Padahal dengan melakukan analisis fundamental kamu jadi mengetahui kondisi ekonomi dunia atau suatu negara dan kebijakan ekonomi negara tersebut baik makro atau pun mikro. Dari sini kamu jadi mengetahui kondisi ekonomi negara tersebut, apakah masih sehat atau tidak. Kemudian dapat juga diketahui bagaimana efeknya pada pergerakan mata uang dan emas.
Dengan mempertimbangkan faktor fundamental saat online trading bisa lebih meningkatkan kualitas trading dengan mengambil keputusan terbaik. Alhasil kamu akan lebih survive saat trading.
Begitu juga ketika kamu tidak memperhatikan faktor teknikal maka bisa meningkatkan risiko kerugian dalam trading. Faktor teknikal bisa membantu para trader mengidentifikasi tren dan pola harga yang terbentuk di pasar. Alhasil ini bisa membantu kamu menghindari keputusan trading yang buruk.
Ketika kamu tidak memperhatikan faktor teknikal ini, maka kamu pun jadi enggak memiliki pemahaman tentang pasar. Kamu jadi kehilangan arah dan enggak akan bisa mengikuti trading plan yang sudah dibuat sebelumnya.
Faktor teknikal pun juga bisa membantu kamu mengidentifikasi waktu yang tepat untuk masuk atau keluar saat trading. Dengan tidak memperhatikan faktor teknikal, kamu bisa kehilangan kesabaran dan keluar dari trading terlalu cepat atau lambat.
Jadi, penting bagi kamu ya untuk mempertimbangkan faktor fundamental dan teknikal ketika trading. Ibaratnya ketika salah satunya kamu abaikan, maka kaki kamu akan pincang sebelah dan enggak bisa berjalan dengan seharusnya.
Dengan memperhatikan faktor teknikal dan fundamental, kamu dapat mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan keuntungan saat trading.
3. Tidak Disiplin Menjalankan Trading Plan dan Emosional
Pola pikir bisa memengaruhi kebiasaan kamu termasuk saat membuat keputusan ketika trading. Misalnya sikap tidak sabar ketika trading yang bisa membuat seorang trader mengubah strategi trading yang sudah direncanakan. Banyak trader yang akhirnya terburu-buru dalam membuat keputusan trading dengan take profit terlalu cepat.
Padahal seharusnya mereka membuat perencanaan dalam memutuskan kapan harus stop loss dan level target profit mereka lalu mengeksekusi trading sesuai dengan trading plan tersebut. Untuk itu, penting memiliki pola pikir tentang trading dan memahami pergerakan pasar dengan baik.
Ketika kamu tidak mempercayai trading plan yang sudah kamu susun, maka kamu malah trading dengan menebak-nebak saja. Kamu mulai meragukan bahwa metode yang sudah direncanakan akan membuat profit kamu kurang maksimal. Padahal trading plan akan berjalan dan menghasilkan hasil yang sesuai saat kamu mengaplikasikannya dengan kesabaran.
Dalam trading forex, take profit dan stop loss merupakan bagian dari risk management. Seorang trader harus menyadari kalau trading bukan hanya aktivitas mencari untung semata, namun juga memahami risiko yang ada dan mempersiapkan diri atas kerugian dalam prosesnya.
Apalagi pasar forex sangat volatile dan cepat berubah, sehingga kamu butuh yang namanya trading plan yang matang dan strategi saat terjun trading. Ingat ya untuk enggak melibatkan emosi dan terlalu tergesa-gesa saat menyusun strategi take profit. Hal tersebut bisa membuat trading plan kamu menjadi tidak maksimal. Bukan hanya itu, pengaruh emosi juga bisa membuat kamu rentan memodifikasi take profit di luar perencanaan.