Online trading semakin dikenal dan diminati karena berbagai kemudahannya yang ditawarkan. Tapi, bagi kamu yang belum familiar dengan istilah ini mungkin akan kebingungan dengan fungsinya sehingga tidak bisa memaksimalkan profit lewat online trading. Nah, untuk menjawab kebingungan tersebut simak pembahasan seputar online trading lewat artikel di bawah ini.

Pengertian Online Trading

Online trading adalah tindakan membeli dan menjual instrumen keuangan melalui internet. Biasanya online trading dilakukan dengan menggunakan platform perdagangan online yang sudah disediakan oleh broker. 

Nah, buat kamu yang belum tahu, broker sendiri merupakan perusahaan pialang yang menawarkan layanannya melalui internet. Tidak seperti broker tradisional, broker online trading tidak mengharuskan kamu langsung datang ke kantornya ketika mau melakukan transaksi trading. Kamu bisa melakukan trading hanya melalui platform yang sudah tersedia.

Kamu bisa membuka akun, melakukan transaksi trading, mendapat support terkait layanan yang diberikan broker, dan dukungan analisis teknis secara online. Kapanpun dan dimanapun kamu bisa mengaksesnya sebebas mungkin. Nah, bandingkan dulu sebelum adanya online trading dimana semua harus dilakukan secara manual. Kamu perlu menelpon pihak broker terlebih dahulu untuk mendaftar atau melakukan transaksi trading, prosesnya jadi lebih lambat.

Pengetahuan Dasar Online Trading

Ketika kamu ingin memulai online trading, sangat penting bagimu untuk menguasai pengetahuan dasar trading yang dibutuhkan. Misalnya saja kamu harus tahu bahwa trading online harus dilakukan sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku. Trader perlu memahami regulasi tempat broker terdaftar dan memilih broker yang teregulasi secara resmi.

Mengapa? Supaya keamanan dana yang kamu titipkan di broker itu terjamin. Kamu enggak perlu khawatir dan was-was uangmu disalahgunakan ketika memiliki broker teregulasi, seperti MagnetFX yang sudah teregulasi BAPPEBTI. Setiap broker ini menetapkan besaran biaya yang berbeda-beda, dimana biaya tersebut meliputi komisi, spread, dan swap. 

Nah, setelah memilih broker yang sesuai, maka kamu perlu menggunakan platform trading yang disediakan broker supaya bisa trading. Platform trading biasanya menyediakan grafik harga, alat analisis, dan fitur trading seperti pembukaan posisi dan pengaturan stop loss. 

Selain itu, di dalam platform kamu juga bisa memilih aset keuangan yang ingin diperdagangkan misalnya seperti trading forex (mata uang), komoditas, emas, perak, index US, dan aset lainnya. Setiap jenis aset ini memiliki karakteristiknya sendiri dan risiko yang berbeda-beda.

Untuk bisa memaksimalkan profit, maka kamu perlu melakukan analisis pasar untuk menganalisis pergerakan harga di masa mendatang. Analisis pasar ini bisa dilakukan dengan analisis teknikal atau fundamental, atau keduanya. 

Lalu, jangan lupa juga melakukan manajemen risiko untuk mengurangi risiko loss. Strategi manajemen risiko meliputi penggunaan stop loss, diversifikasi portofolio, dan pengaturan batasan risiko.

Apa Itu Online Trading Account?

Untuk bisa melakukan online trading, kamu membutuhkan akun online trading. Akun ini memang wajib dibuka oleh para trader agar bisa melakukan perdagangan secara online. Untuk cara kerjanya sebenarnya sama seperti rekening tabungan bank, namun bedanya kamu bisa membeli atau menjual aset keuangan sesuai keinginan.

Saat akan membuka akun online trading, kamu harus melengkapi beberapa data pribadi. Tapi, setelah pendaftaran selesai, kamu belum bisa langsung melakukan trading karena data-data tersebut perlu dikonfirmasi ulang oleh pihak broker. 

Setelah dirasa data sudah valid, broker akan mengirimkan username dan password yang kamu gunakan untuk masuk ke akun kamu. Adapun, berikut adalah beberapa fitur online trading account, yakni:

  • Daftar akun secara online.
  • Membeli atau menjual aset keuangan.
  • Mendapatkan informasi secara real time tentang pergerakan harga di market berupa informasi charting/ grafik. 
  • Data fundamental yang lengkap dan terupdate untuk membantu kamu membuat keputusan saat trading.
  • Platform perdagangan memungkinkan kamu melakukan perdagangan secara cepat tanpa harus pergi ke kantor broker.

Akun trading ini nantinya akan terhubung ke segregated account (rekening terpisah), tempat dimana kamu harus mentransfer deposito. 

Buat kamu yang belum tahu, rekening terpisah sendiri merupakan rekening untuk menyimpan danamu secara terpisah dari dana operasional perusahaan broker forex. Hal ini untuk menjamin keamanan dana dalam pelaksanaan transaksi trading forex.

Cara Kerja Online Trading

Langkah pertama untuk bisa melakukan online trading adalah dengan membuka akun trading di broker yang menyediakan platform online trading. Setelah berhasil mendaftarkan akun, maka kamu akan mendapatkan akses ke akun trading-mu. 

Sekarang kamu sudah bisa melakukan order beli dan jual sesuai keinginan. Kamu bisa memilih berbagai pilihan aset keuangan yang tersedia seperti forex, komoditas, dan lainnya untuk diperdagangkan. Namun, untuk bisa memulai trading kamu harus menyetor sejumlah uang akun tersebut.

Ingat ya bahwa sebelum trading, penting bagi kamu untuk melakukan analisis pasar baik itu teknikal atau fundamental, atau keduanya. Dengan melakukan analisis kamu jadi mengetahui tren harga, faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga, dan kondisi pasar yang sedang terjadi.

Penting juga bagi kamu untuk membatasi risiko, dan memperbarui strategi trading sesuai kebutuhan. Setelah itu barulah tempatkan pesanan jual atau beli. Lalu, ketika pesanan itu cocok dengan harga beli atau jual yang tersedia maka orderan tersebut akan dieksekusi. Konfirmasi orderan tersebut kemudian akan dikirim broker ke klien. 

Online Trading vs Investasi

Meski terlihat sama, tetapi trading saham dan investasi saham adalah instrumen investasi yang berbeda. Keduanya memiliki perbedaan dari sisi tujuan, risiko, dan pemilihan aset. Berikut adalah penjelasannya.

1. Tujuan

Hal pertama yang membedakan antara online trading dengan investasi adalah tujuan dari keduanya. Investasi merupakan kegiatan yang bertujuan menghasilkan profit dalam jangka waktu yang lama. 

Seorang investor mempunyai prinsip buy and hold. Mereka akan membeli suatu aset, kemudian menyimpannya dalam jangka waktu panjang yang biasanya di atas 1 tahun. Mereka menahan aset ini dengan harapan di masa mendatang harganya akan naik ketika dijual.

Mau harganya naik turun di bursa, kamu tidak perlu memantaunya selalu selama perusahaan saham yang kamu investasikan itu baik-baik saja. Kamu masih bisa dapat dividen secara teratur.

Sementara, trading bertujuan menghasilkan profit dalam jangka waktu yang lebih singkat. Para trader akan membeli suatu aset lalu menjualnya dalam jangka waktu yang lebih pendek. 

Mereka memiliki prinsip buy and sell dengan memanfaatkan fluktuasi harga pasar. Fluktuasi pergerakan harga aset inilah yang dimanfaatkan trader untuk mendapatkan profit. Ibaratnya kalau kamu berhenti bekerja, maka tidak ada penghasilan. Begitu juga dengan trading, kalau tidak trading ya tidak bisa mendapatkan profit.

2. Risiko

Baik trading maupun investasi keduanya sama-sama memiliki risiko. Trading memiliki risiko kerugian ketika menjual aset di bawah harga belinya. Biasanya hal ini terjadi ketika trader tidak bisa memanfaatkan momen dengan tepat, salah melakukan analisis, atau membaca tren pasar. Sementara, investasi memiliki risiko lebih besar karena banyak faktor yang memengaruhinya, seperti kualitas emiten dan performa perusahaan.

3. Pemilihan Aset

Biasanya ketika online trading, para trader lebih fokus memilih aset keuangan yang fluktuatif seperti mata uang, saham, index US, atau komoditas. Hal ini disebabkan karena online trading dilakukan dalam waktu yang singkat, sehingga membutuhkan aset yang memiliki fluktuasi harga yang cepat dan tajam agar dapat memperoleh keuntungan dalam waktu singkat.

Sementara, saat investasi, pemilihan asetnya lebih beragam meliputi saham, obligasi, real estate, reksadana, dan lain sebagainya. Investasi dilakukan dalam jangka waktu yang lebih panjang, sehingga pemilihan aset lebih fokus pada aset yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

Online Trading Sebagai Bisnis

Bisnis online trading adalah kegiatan jual beli aset keuangan seperti mata uang dan komoditas secara online melalui platform trading yang sudah disediakan broker. 

Tujuan dari bisnis ini sendiri adalah memperoleh keuntungan dari selisih harga jual dan beli dengan memanfaatkan fluktuasi harga. Sama halnya dengan bisnis, online trading bisa menghasilkan potensi profit yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi. 

Sama halnya seperti bisnis lainnya, trading juga butuh perencanaan yang baik di dalamnya. Ketika menjalankan trading, kamu harus memiliki trading plan. Trading plan merupakan rencana yang disusun oleh trader untuk memandunya saat trading. Trading plan ini mengandung detail tentang strategi trading, money management, risk management, dan tujuan trading.

Dan ketika sudah memiliki trading plan, saatnya kamu memulai trading tersebut dengan membuka akun trading di broker secara online. Setelah akun trading aktif, maka kamu bisa mengakses platform trading dan memulai trading dengan memilih aset yang ingin diperdagangkan, menempatkan order beli atau jual, lalu menunggu hasil dari perdagangan tersebut.

Macam-macam Instrumen Online Trading

Trading online telah merevolusi dunia perdagangan dan membuat lebih banyak instrumen keuangan dapat diakses oleh lebih banyak orang daripada sebelumnya.

1. Forex

Trading forex adalah perdagangan pasangan mata uang asing (pairs) dengan memanfaatkan kurs uang yang turun dan naik dalam periode tertentu. Kamu bisa trading secara online dengan melakukan deposit terlebih dahulu.

2. Komoditas

Komoditas merupakan benda berwujud nyata atau bahan mentah dari hasil bumi seperti produk makanan, emas, minyak mentah, dan energi yang diperjualbelikan di pasar internasional dengan mutu yang sesuai standar atau bisa juga ditukarkan dengan jenis barang lainnya yang punya nilai sama.

Nilai komoditas memiliki pengaruh dari risiko seperti bencana alam, masalah politik dan perubahan selera konsumen. Untuk itu, trader harus mempertimbangkan hubungan antara permintaan dan penawaran.

3. Futures

Seperti namanya, futures merupakan kontrak yang memperoleh nilainya dari aset dasar. Aset dasar dapat berupa saham, mata uang, indeks, dll. Perdagangan derivatif melibatkan pembelian dan penjualan derivatif di pasar.

Derivatif pada dasarnya memungkinkan trader untuk trading pada pergerakan harga aset dasar di masa depan. Dua jenis perdagangan derivatif yang paling umum adalah berjangka dan opsi.

4. Emas

Online trading emas enggak jauh berbeda dengan indeks saham dan trading forex, hanya saja yang diperjual belikan di sini berupa emas lewat broker. Sangat penting memantau harga dolar AS kalau memilih trading jenis ini. Sebab, fluktuasi harga emas memang sangat berpengaruh pada nilai dolar dan kondisi ekonomi dunia.

5. Bitcoin

Online trading bitcoin merupakan kegiatan perdagangan cryptocurrency di pasar mata uang kripto. Saat kamu trading bitcoin, maka kamu akan melakukan jual beli bitcoin yang ada di pasar kripto dan pasar berjangka.

Untuk pembeliannya sendiri bisa dengan mata uang rupiah dimana kamu bisa mengambil keuntungan harga bitcoin dari selisih harga beli dan harga jual. Oleh karenanya, sangat penting untuk memantau kenaikan dan turunnya harga bitcoin agar bisa melakukan keputusan dengan tepat.

6. Saham

Online trading saham merupakan transaksi jual beli surat kepemilikan dalam jangka pendek yang bisa dilakukan secara online. Trading saham dilakukan dengan memanfaatkan momentum fluktuasi harga saham.

Untuk itu, apabila kamu mau trading saham, maka kamu harus selalu menganalisa pasar secara rutin untuk memaksimalkan profit yang didapatkan. trading saham adalah jenis transaksi jual beli saham dengan pertimbangan pergerakan harga saham secara harian. Kamu harus membuat diri familiar dengan fluktuasi harga saham yang terjadi sehari-hari.

7. Crypto

Crypto atau cryptocurrency merupakan sebuah aset digital sistem blockchain dan kriptografi. Blockchain sendiri merupakan sebuah buku besar digital (public ledger) yang berfungsi mencatat dan memproses transaksi. Sementara, kriptografi merupakan teknologi supaya aset crypto tidak bisa dipublikasikan dan dipalsukan. 

Online trading crypto merupakan kegiatan jual beli aset crypto untuk mendapatkan profit yang diinginkan. Sebelum bisa trading, kamu harus memiliki wallet terlebih dahulu sebagai tempat menyimpan aset crypto kamu. 

Setelah itu, kamu harus memilih cryptocurrency, maka langkah selanjutnya adalah mengalokasikan dana pada akun yang sudah kamu daftarkan untuk melakukan trading. Selain itu kamu juga harus memasukkan dana di dalam forum exchange, nantinya dana tersebut bisa kita gunakan untuk kebutuhan jual beli cryptocurrency di market.

Setelah memasukkan dana, selanjutnya kamu membeli cryptocurrency saat ini tersedia di pasar. Strategi paling umum dalam melakukan trading kripto adalah membeli ketika harganya sedang turun dan menjualnya kembali saat harga sedang naik. Dengan melakukan hal tersebut, kita bisa memperoleh keuntungan.

Tempat Online Trading

Tempat online trading mengacu pada platform virtual untuk membeli dan menjual instrumen keuangan seperti saham, obligasi, mata uang, dan komoditas. Platform ini memanfaatkan jaringan internet yang menyediakan akses ke pasar trading dan memfasilitasi aktivitas perdagangan.

Beberapa contoh tempat online trading, antara lain: 

  • Platform Broker: Banyak perusahaan pialang yang menyediakan platform online trading bagi para nasabahnya untuk membeli dan menjual instrumen trading seperti mata uang, komoditas, dan instrumen lainnya. 
  • Platform Cryptocurrency: Platform online ini memungkinkan penggunanya membeli dan menjual cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
  • Platform non-dealing desk: platform ini dikenal juga dengan ECN (Electronic Communications Network) di mana harga tersedia dari banyak penyedia likuiditas. Platform ini memungkinkan kamu melakukan perdagangan akses langsung (direct access trading).  Contoh platform ini adalah cTrader, cAIgo, dan Currenex Viking.
  • Platform dealing desk: platform online trading yang menghubungkan trader dengan broker sehingga segala transaksi yang dilakukan harus diteruskan ke broker terlebih dahulu. Contoh platform ini adalah ActTrader, MetaTrader, Currenex Classic, dan TradeStation.

Ketika memilih platform online trading, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, pengalaman trading, keamanan, dan jenis instrumen keuangan yang ditawarkan. Selain itu, penting untuk setiap risiko yang ada.

Biaya Apa Saja yang Dibebankan Ketika Online Trading?

Ada beberapa biaya yang dikenakan saat online trading dan sebenarnya besarannya tergantung dari broker yang kamu pilih. Namun, secara umum, biasanya broker akan menetapkan beberapa biaya berikut:

1. Spread

Spread sendiri merupakan selisih antara harga order beli tertinggi dan order jual terendah. Spread ini merupakan penghasilan untuk broker dimana ketika kamu sell, spread akan dikenakan antara 2 poin hingga puluhan poin tergantung dari pair yang kamu tradingkan.

Nah, untuk besaran spread sendiri memang berbeda-beda tiap pair. Untuk pair yang sama pun, besaran spread-nya juga berbeda-beda tergantung dari satu broker dengan broker lainnya. Nah, broker ada yang menggunakan fixed spread atau floating spread.

2. Swap

Biaya menginap ini akan dibebankan ke kamu ketika ada order yang terbuka hingga melewati batas tutup pasar Amerika Serikat. Biasanya biaya ini langsung mengurangkan dana yang ada di akun trading.

Biasanya broker akan mencantumkan biaya swap untuk masing-masing produknya. Biaya swap negatif menunjukkan bahwa kamu harus membayar biaya tersebut. Sementara, biaya swap positif justru biaya tersebut akan dibayarkan ke kamu.

3. Komisi

Biaya ini merupakan biaya yang dikenakan broker untuk setiap perdagangan yang dijalankan. Ini adalah biaya yang dikenakan oleh broker untuk setiap perdagangan yang dijalankan. Biaya mungkin persentase dari total nilai perdagangan atau biaya tetap per perdagangan

Ketika kamu melakukan permintaan jual atau beli, maka broker akan menetapkan biaya komisinya. Jumlah biaya komisi bervariasi antar broker dan dapat dipengaruhi oleh jenis aset yang diperdagangkan, ukuran posisi, dan frekuensi trading. 

Untuk cara perhitungan biaya komisi setiap broker bervariasi, tapi seenggaknya ada dua metode utama, yakni:

  • Persentase dari Nilai Transaksi: Biaya komisi dalam bentuk persentase dari nilai transaksi. Misalnya, jika biaya komisi adalah 0,1% dari nilai transaksi. Maka saat kamu melakukan transaksi sebesar $100,000 biaya komisinya adalah $100.
  • Jumlah Tetap per Transaksi: Biaya komisi jenis yang ini merupakan jumlah tetap yang dikenakan untuk setiap transaksi, enggak peduli berapa besaran nilai transaksi kamu.

Cara Online Trading

Setelah mengetahui informasi seputar online trading, sekarang kamu mungkin sudah mulai yakin ingin memulai online trading. Tapi, sekarang muncul pertanyaan baru lagi, kira-kira gimana cara memulainya?

1. Pilih Broker yang Teregulasi BAPPEBTI

Broker yang teregulasi di BAPPEBTI bisa meminimalisir risiko kerugian ketika online trading. Kamu sebagai trader bisa mendapat perlindungan secara hukum dan trading aman tanpa khawatir dana tersebut disalahgunakan oleh broker. 

Sebagai regulator, fungsi BAPPEBTI memang untuk memberi perlindungan kepada para trader supaya tidak mengalami kerugian ketika melakukan trading.

Jadi, sebelum memutuskan untuk trading, pilihlah broker yang terdaftar di BAPPEBTI. Salah satu broker yang bisa jadi pilihan adalah MagnetFX. Selain aman, MagnetFX juga menyediakan akun demo tempat dimana kamu bisa berlatih trading sebelum terjun langsung menggunakan dana real. Nah, kamu bisa melihat panduan buka akun trading di MagnetFX di halaman Cara Daftar.

2. Money Management

Money management adalah cara mengatur dana yang sangat penting ketika melakukan trading. Kamu memerlukan money management untuk memisahkan antara uang tabungan, pengeluaran, dan juga penggunaan modal ketika trading.

Sebenarnya tujuan money management ini adalah supaya trader memiliki acuan bagaimana trading yang aman untuk mencapai tujuan kamu ber-trading. Tanpa money management, kamu bisa saja melakukan trading sebebas-bebasnya dan enggak memperhatikan kemungkinan risiko yang timbul.

Risiko trading sendiri bisa membuat seluruh modal kamu habis kalau kamu enggak menerapkan money management dengan baik. Makanya, konsep ini enggak bisa terlupakan ketika kamu mau memulai online trading.

3. Buat Trading Plan

Trading plan merupakan dokumen tertulis miliki trader yang berisi langkah-langkah yang akan diambil trader untuk mencapai keuntungan maksimal ketika trading. Biasanya, trading plan akan dikembangkan seiring berjalannya waktu sesuai kebutuhan trader. 

Dengan adanya trading plan, kamu akan tahu apa yang harus dilakukan karena sudah punya standar sendiri untuk mengukur performa trading kamu. Bisa sih, online trading tanpa trading plan, tapi gaya trading kamu bakalan sembarangan. Buy dan sell hanya berdasarkan insting atau sinyal yang enggak jelas. Yah, apalagi kan namanya kalau bukan judi atau gambling.

4. Manajemen Risiko

Setiap bisnis itu sudah pasti punya risikonya masing-masing, begitu juga dengan online trading. Meski risiko ini enggak bisa ditiadakan, tapi kamu bisa meminimalkan dengan melakukan manajemen risiko. 

Kamu perlu mengatur rasio reward to risk dimana ini merupakan perbandingan antara risiko dan hasil yang ingin dicapai. Nah, kamu bisa menentukan berapa persen profit yang diinginkan dan besaran risiko loss yang bisa kamu toleransi.

5. Manfaatkan Akun Demo

Setelah melakukan beberapa hal tadi, kini saatnya kamu menjalankan simulasi trading di akun demo yang sudah disediakan oleh broker. Nah, akun ini sendiri merupakan tempat kamu berlatih dan mempraktekkan trading secara real time market dengan menggunakan dana virtual.

Jadi, kamu bisa menerapkan trading plan yang sudah kamu buat di akun demo ini. Kalau pun loss, kamu enggak takut kehilangan uang real.

Sebenarnya memang sebelum terjun langsung ke online trading, ada baiknya kamu berlatih trading dulu dengan akun demo. Yah, ibaratnya seorang atlet pastinya butuh latihan sebelum bertanding. Dengan menggunakan akun demo, kamu bisa menilai dan mengoreksi kira-kira strategi trading apa yang enggak tepat.

Belajar Online Trading

Untuk mempelajari online trading, maka yang harus pertama kali kamu lakukan adalah mempelajari konsep dasar dari sebuah online trading seperti jenis produk keuangan, analisis pasar, dan strategi trading yang umum digunakan.

Setelah itu, barulah memilih broker yang terpercaya, teregulasi, berpengalaman, dan menawarkan platform online trading yang mudah digunakan. Salah satu broker yang bisa jadi pilihan adalah MagnetFX.

Ada baiknya, sebelum mulai trading dengan uang sungguhan, maka cobalah menggunakan akun demo yang sudah disediakan oleh broker. Akun demo memungkinkan kamu melakukan trading dengan uang virtual dan mempelajari bagaimana cara melakukan trading tanpa risiko kehilangan uang.

Dengan akun demo, kamu berkesempatan mempelajari bagaimana menganalisis pasar untuk menentukan tren harga, memprediksi pergerakan harga, dan mengelola risiko. Perbarui juga strategi trading secara teratur dengan mempelajari kondisi pasar terbaru. 

Kelola risiko trading kamu seperti menggunakan stop loss dan take profit. Dengan melakukan pengelolaan risiko, maka bisa membantu kamu meminimalkan risiko kehilangan uang lebih besar. Belajar online trading adalah proses yang berkelanjutan, kamu harus selalu kepo dan mencari informasi soal pasar. 

Keamanan Online Trading

Keamanan online trading berkaitan dengan bagaimana dunia maya bekerja. Dan seperti kita ketahui, bahwa dunia maya rentan terhadap serangan para hacker dan pencurian data. Namun, rentan bukan berarti tidak bisa dicegah. 

Online trading terbilang bisa sangat aman jika terdapat pengamanan yang ketat. Dan untuk menghindari pencurian, maka kamu harus berpikir bagaimana pencuri beraksi. Kamu harus mengetahui berbagai modus yang bisa mereka lakukan sehingga online trading yang kamu lakukan aman. Lalu, kira-kira apa saja ya tips keamanan saat trading secara online? Berikut pembahasannya.

1. Pilih Broker yang Teregulasi

Hal dasar yang wajib untuk kamu pertimbangkan ketika online trading adalah memilih broker yang teregulasi. Mengapa? Sebab broker yang regulasinya jelas akan melakukan praktik operasional sesuai dengan aturan di negaranya. 

Misalnya saja di Indonesia, ada BAPPEBTI yang mengatur dan mengawasi perdagangan berjangka. Broker yang terdaftar di BAPPEBTI, tidak bisa melakukan praktik operasionalnya secara sembarangan. Dengan begitu, platform yang disediakan juga memiliki lisensi yang resmi dan aman untuk kamu gunakan saat trading. Kamu enggak perlu takut kena scam.

2. Buat Kata Sandi yang Kuat

Selalu gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun trading adalah salah satu praktik online trading yang aman. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak atau terlalu umum seperti 12345. 

Sebaiknya buatlah kata sandi minimal 8 karakter yang di dalamnya merupakan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Semakin kompleks kata sandi, maka semakin sulit juga untuk ditebak. Jangan gunakan kata-kata seperti nama atau tanggal lahir. Jangan juga gunakan kata sandi yang sama untuk akun trading ya dengan akun lainnya seperti email. 

Yang terakhir, jangan bagikan kata sandi kamu dengan siapa pun, termasuk keluarga atau teman.

3. Jangan Akses Akun Sembarangan

Ketika mengakses akun trading, sebaiknya jangan gunakan jaringan yang gak terpercaya ya karena bisa meningkatkan risiko pencurian data. Jaringan yang tidak dipercaya seperti hotspot wifi publik, memungkinkan penjahat siber mengakses informasi pribadi dan finansial. Untuk itu, hindari mengakses akun trading dengan jaringan tidak terpercaya.

4. Gunakan Software Anti-Virus dan Anti-Spyware

Kamu sebagai trader perlu memiliki software keamanan yang bisa melindungi komputer atau smartphone dari virus atau malware yang tidak diinginkan. Tahukah kamu bahwa virus atau malware ini bisa saja mencuri data pribadi kamu loh!

Nah, supaya hal ini tak terjadi, maka pastikan kamu sudah memasang software anti virus dan anti spyware untuk menghalau berbagai serangan virus dan malware sebelum menyerang perangkat yang kamu gunakan untuk trading. Terakhir, jangan lupa untuk terus melakukan update, ya!

5. Jangan Asal Klik Tautan

Ketika kamu trading secara online, jangan asal klik tautan yang tidak dikenal ya. Tautan palsu bisa saja digunakan penjahat siber untuk melakukan phising. Pernah mendengarnya? Phising merupakan praktik penipuan online untuk mencuri informasi pribadi dan keuangan seseorang dengan mengirimkan email atau pesan palsu yang meniru situs website broker yang resmi.

Sebelum mengklik tautan, pastikan untuk selalu memeriksa alamat URL atau email dengan cermat. Pastikan bahwa alamat URL atau email tersebut sesuai dengan informasi yang ada di situs website resmi dari broker. Dan yang terakhir, jangan memberikan informasi pribadi apapun ya jika kamu curiga terhadap website atau email dari link tautan palsu itu!

Keuntungan Online Trading

Kira-kira mana ya yang lebih baik online trading atau offline trading sih? Jawaban dari pertanyaan ini mungkin akan berbeda-beda untuk setiap individu sebab karakter dan cara pemikiran kita berbeda-beda. Tapi, kamu bisa melakukan pertimbangan berdasarkan informasi berikut.

1. Lebih Fleksibel

Kelebihan online trading jika dibandingkan dengan manual trading adalah kamu bisa melakukannya dengan mudah. Maksudnya, kamu bisa trading kapanpun dan dimanapun melalui internet.

Semua bisa kamu lakukan mulai dari top up deposit, buy atau sell, dan transaksi lainnya hanya melalui satu platform. Online trading membuat kamu merasa lebih aman dan nyaman saat trading karena bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. 

Yang kamu butuhkan hanyalah koneksi internet dan transaksi pun bisa dilakukan hanya dalam hitungan detik. Kamu jadi bisa mengatur waktu trading sesuai dengan waktu luang yang kamu miliki. 

Sementara, offline trading mengharuskan kamu datang ke kantor broker dan melakukan panggilan telepon saat ingin trading. Hal inilah yang membuat offline trading lebih mahal karena broker membebankan biaya tambahan.

2. Bisa Memantau Trading Secara Real Time

Online trading jauh lebih aman karena kamu sebagai trader punya kendali penuh atas setiap transaksi yang dilakukan. Kamu bisa mengakses setiap laporan terperinci dengan pola, tren, dan pergerakan harga untuk membuat keputusan saat trading berdasarkan trading plan dan money management yang sudah kamu buat.

Sebaliknya, offline trading memungkinkan broker melakukan transaksi atas nama kamu bahkan tanpa sepengetahuan kamu lho. Lalu, keputusan trading-nya perlu kamu pelajari sendiri atau berdasarkan rekomendasi broker yang mungkin enggak didasarkan pada analisis yang solid. Tentu, hal ini bisa menyebabkan kamu loss dalam jumlah besar.

3. Transparansi Transaksi

Melalui online trading, setiap transaksi yang kamu lakukan bisa dilihat secara langsung lewat aplikasi. Kamu juga bisa melihat harga di pasar secara real time karena trading online akan memberikan transparansi kepada tradernya tentang pembentukan harga di market.

Broker juga akan menunjukkan transparansi soal biaya seperti komisi, swap, dan spread yang akan dikenakan kepada klien. Sementara, untuk mendapatkan pembentukan harga di market melalui offline trading sangat sulit. Kamu perlu menelpon atau datang terlebih dahulu ke broker. Itu pun, belum tentu pihak broker akan memberikan informasi secara terang-terangan.

4. Mudah Mendapatkan Edukasi Trading

Informasi tentang trading bisa terpampang secara real time di platform trading yang mudah diakses. Kamu bisa mengakses berita yang bermanfaat langsung dari platform trading atau website broker. 

Di MagnetFX misalnya kamu bisa mendapatkan informasi seputar trading lewat Magnet Today, Magnet Learning Corner, Webinar, Trading Signal, dan masih banyak lagi program menarik lainnya yang bisa membantu kamu mendapat informasi selama perjalanan tradingmu.

Sementara, saat kamu melakukan offline trading, maka kamu sulit mendapatkan pembaruan informasi setiap saatnya. Kamu harus mencari informasi tersebut secara mandiri.

5. Modal Cenderung Minim

Kamu sangat mungkin memulai online trading dengan modal yang minim. Sudah banyak broker yang menetapkan minimal deposit yang kecil. Seperti di MagnetFX, dengan modal $200 kamu sudah bisa mulai trading. 

Selain itu, biaya transaksi yang dikenakan saat online trading relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan trading offline.

Kekurangan Online Trading

Meski memiliki banyak kelebihan, online trading juga punya kekurangannya sendiri yang perlu menjadi perhatian kamu sebelum memulai trading. Berikut adalah beberapa kekurangan online trading.

1. Risiko Pasar

Risiko pasar dalam trading online mengacu pada potensi kerugian finansial akibat adanya perubahan kondisi pasar. Inilah yang menyebabkan risiko penurunan nilai trading kamu karena adanya faktor-faktor seperti suku bunga, peristiwa politik, pertumbuhan ekonomi, atau pergerakan sentimen trader.

Kondisi pasar bisa berubah dengan cepat, sekalipun kamu sudah menganalisis dengan baik, fluktuasi harga tetap bisa terjadi. Inilah yang mengakibatkan kerugian bagi trader jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi.

Untuk itu, penting bagi kamu memiliki manajemen risiko untuk menyiapkan diri menghadapi risiko trading yang bisa ditanggung. Penting menyadari bahwa risiko pasar merupakan bagian normal dari trading dan tidak bisa dihilangkan. Kuncinya adalah menyadari risiko dan membuat keputusan yang tepat untuk meminimalkan potensi kerugian.

2. Risiko Likuiditas

Trading online mengacu pada risiko tidak bisa menjual aset dengan cepat dan dengan harga yang sesuai keinginan. Hal ini bisa terjadi bila jumlah pembeli tidak cukup atau bila pasar tidak stabil.

Kalau dalam trading online, risiko likuiditas bisa sangat menonjol untuk aset yang kurang likuid. 

Trading online mengacu pada risiko tidak dapat menjual aset atau sekuritas dengan cepat dan dengan harga yang wajar. Hal ini dapat terjadi bila tidak ada cukup pembeli untuk aset di pasar, atau bila pasar tidak stabil dan harga berfluktuasi dengan cepat.

Untuk mengelola risiko likuiditas dalam perdagangan online, penting untuk berinvestasi dalam portofolio aset terdiversifikasi yang memiliki tingkat likuiditas berbeda. Ini dapat membantu meminimalkan dampak dari salah satu aset yang mungkin menjadi tidak likuid. 

Selain itu, penting untuk mempertimbangkan trade-off antara likuiditas dan pengembalian saat membuat keputusan investasi, dan untuk mempertimbangkan dampak potensial dari peristiwa dan kondisi pasar terhadap likuiditas aset yang Anda miliki.

Selain itu, penting juga untuk mengetahui syarat dan ketentuan platform trading Anda dan memilih platform yang bereputasi baik dan teregulasi dengan baik yang menyediakan akses pasar yang adil dan transparan.

3. Cybersecurity

Para peretas bisa saja meretas akun trading kamu dan menyalahgunakannya. Untuk menghindari hal ini terjadi, maka kamu bisa melakukan beberapa cara pencegahan dasar seperti membuat password yang unik, menggunakan software antivirus, dan hindari mengakses akun dengan jaringan sembarangan. 

Pastikan juga untuk gak meninggalkan akun trading tanpa pengawasan. Pastikan untuk logout ketika kamu ingin meninggalkan sesi perdagangan. Jangan biarkan akun kamu dalam kondisi terbuka.

4. Sangat Bergantung Pada Jaringan Internet

Kamu tentu tahu bahwa salah satu kelebihan online trading adalah lebih fleksibel karena bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Namun, karena membutuhkan koneksi internet, maka hal ini bisa jadi salah satu risiko dari online trading juga. Mengapa?

Saat kehilangan koneksi internet selama trading bisa menyebabkan eksekusi trading kamu tertunda. Salah satu hal yang bisa terjadi adalah slippage. Slippage sendiri merupakan selisih harga yang dieksekusi dengan harga yang diharapkan. 

Ketika jaringan internet kamu sering gak stabil, lemah, atau lambat, maka hindari trading online sebelum meningkatkan jaringan atau memastikan kestabilan koneksi. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi publik karena kurang aman.

5. Platform Error

Dalam online trading platform error bisa saja terjadi dengan berbagai alasan, termasuk gangguan jaringan, perangkat lunak, atau input dari pengguna yang salah. Adapun beberapa masalah yang umum terjadi pada platform online trading, seperti:

  • Kesalahan masuk: Informasi masuk yang salah atau masalah saat mengakses platform dapat menyebabkan masalah.
  • Kesalahan perdagangan: Salah memasukkan detail perdagangan, seperti jumlah, atau harga.
  • Kesalahan data: Data yang salah, seperti kuotasi atau data bagan yang kedaluwarsa, dapat menyebabkan kesalahan pada platform.
  • Kesalahan latensi: Data yang lambat atau tertunda dapat menyebabkan kesalahan latensi dan memengaruhi keakuratan perdagangan.
  • Kesalahan server: Kerusakan atau pemeliharaan server dapat menyebabkan gangguan pada platform dan mencegah eksekusi perdagangan.

Untuk meminimalkan dampak kesalahan dalam platform perdagangan online, penting untuk memilih platform yang memiliki reputasi stabilitas dan keandalan yang baik, untuk secara teratur memeriksa platform untuk akurasi dan untuk menjaga perangkat lunak dan sistem diperbarui.

Selain itu, penting untuk memiliki rencana cadangan jika terjadi masalah teknis, seperti menggunakan metode perdagangan alternatif atau memiliki akses ke beberapa perangkat atau platform.

Risiko Online Trading

Berbagai macam risiko melakukan online trading seperti jaringan internet yang kurang baik atau bahkan ancaman berbagai modus penipuan perlu kamu waspadai sebagai trader. Supaya kamu tidak mengalami kerugian yang besar saat online trading, berikut adalah beberapa risiko online trading.

Modus Penipuan

Di dunia online trading rentan terhadap modus penipuan. Untuk itu, penting bagimu untuk selalu berhati-hati ketika melakukan online trading dan hindari penawaran yang menjanjikan profit tidak masuk akal. Agar kamu lebih waspada, berikut adalah beberapa modus penipuan mengatasnamakan online trading yang sering terjadi.

1. Skema Ponzi

Modus penipuan dengan menawarkan trading palsu kepada calon trader dengan janji pengembalian profit sangat tinggi dengan waktu yang singkat. Kebanyakan skema Ponzi ini menggunakan uang member yang baru masuk untuk membayar profit ke member lama. 

Namun, ketika sudah tidak ada lagi member baru mendaftar, maka profit tidak akan dibayarkan dan perusahaan akan kabur begitu saja.

2. Penipuan Sinyal Trading

Ketika seseorang menawarkan sinyal trading palsu dengan harga yang mahal dan menjanjikan pengembalian yang tidak realistis. Sinyal trading ini tidak akurat, dan biasanya hanya dibuat untuk mengambil uang dari calon trader.

3. Penipuan Robot Trading

Penipuan berkedok robot trading yang katanya bisa menghasilkan profit tinggi. Namun, biasanya robot trading yang ditawarkan tidak akurat atau bahkan wujud, algoritma, dan cara kerjanya pun tidak dijalankan dengan lengkap sehingga tidak ada informasi kelemahan robot trading tersebut.

Selain itu, kamu juga perlu berhati-hati ketika ada yang menawarkan robot trading tapi tidak bisa dijalankan di broker forex lainnya. Hal ini bertujuan untuk memanipulasi chart trading fiktif sehingga diatur sedemikian dan disesuaikan dengan janji bagi hasil yang akan diberikan.

4. Phishing

Merupakan taktik penipuan di mana penjahat mencoba mencuri informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi, dan nomor kartu kredit dengan membuat situs web palsu yang terlihat seperti situs web asli. Penipuan phishing juga bisa terjadi melalui email, pesan teks, atau media sosial.

5. Broker Tidak Teregulasi

Beberapa penipu menciptakan broker online trading yang tidak terdaftar atau teregulasi oleh badan pengawas yang sah. Hal ini membuat investor trader sulit mendapatkan informasi tentang perusahaan tersebut, dan biasanya berakhir dengan membawa kabur uang para nasabahnya.

6. Penipuan Transfer Dana

Modus penipuan yang satu ini dilakukan saat penjahat mencoba mengambil uang dari akun trading kamu melalui transfer dana palsu. Penjahat akan mencoba mengirimkan email palsu yang terlihat seperti email resmi dari broker atau bank, lalu memintamu mengirimkan uang ke akun bank palsu mereka.

Keamanan Dana

Saat online trading, kamu pastinya akan lebih sering menggunakan perangkat elektronik seperti smartphone, komputer, atau tablet untuk mengakses platform trading. Ketika perangkat tersebut terhubung ke internet, maka rentan terkena serangan hacker. 

Hacker sendiri adalah penjahat yang bisa mencuri data pribadi kamu seperti kata sandi, nomor rekening, dan informasi penting lainnya.

Untuk menghindari hal ini terjadi di kamu, maka pastikan untuk selalu menggunakan kata sandi yang kuat dan unik. Pastikan bahwa kata sandi terdiri dari huruf besar, huruf kecil, angka, dan karakter khusus. Jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun ya, apalagi akun trading.

Hindari mengakses akun trading melalui WiFi publik karena tidak aman dan rentan terkena serangan hacker. Lalu, terakhir jangan pernah memberikan informasi pribadi atau rahasia melalui email atau pesan instan. Selalu periksa alamat email dan domain website dengan seksama sebelum memberikan informasi apapun.

Selain itu, platform trading juga mengalami gangguan sistem yang bisa memengaruhi kemampuan kamu melakukan transaksi atau bahkan mengakses akun trading. Untuk itu, gunakan platform trading yang andal seperti MT5 (MetaTrader 5). Platform ini dilengkapi dengan enkripsi data dan otentikasi dua faktor untuk melindungi akun trading dari serangan cyber.

Psikologi Trading

Ketika trading, tentunya manusia tidak bisa terhindar dari sebuah emosi. Maka dari itu ada istilah bernama psikologi trading. Psikologi trading ini bisa memengaruhi pikiran kamu saat mengambil keputusan trading. Kalau kamu enggak bisa mengontrol emosi dengan pemikiran yang kalut, maka bisa saja kamu mengambil keputusan yang kurang tepat saat trading. Bahkan, bisa saja membuat kamu loss besar. 

Jadi, bisa dikatakan bahwa psikologi trading merupakan suatu emosi yang timbul pada seorang trader ketika trading sebagai reaksi dari hasil trading entah untung atau rugi. Setidaknya ada beberapa emosi atau psikologi manusia yang kerap terjadi saat trading, seperti:

  • Serakah (Greed): Keinginan untuk cepat kaya dan terobsesi memperoleh profit besar dalam waktu singkat sehingga mengabaikan risiko yang bisa saja terjadi. Jika tidak diperhitungkan dengan matang maka bisa meningkatkan kehilangan modal trading.
  • Takut (Fear): Bisa membuat kamu merasa cemas hingga akhirnya menghindari risiko yang diperlukan untuk mendapatkan keuntungan dalam trading. Hal ini dapat menyebabkan kamu melewatkan peluang profit yang lebih besar.
  • Kebingungan: Bisa terjadi ketika kamu tidak memahami pasar atau justru kegiatan trading yang sedang kamu lakukan. Kebingungan bisa menyebabkan keputusan trading asal-asalan dan tanpa planning yang jelas.
  • FOMO (Fear of Missing Out): FOMO adalah kecenderungan takut kehilangan kesempatan atau keuntungan. Hal ini dapat menyebabkan trader membuat keputusan trading yang buruk karena takut kehilangan peluang atau keuntungan.
  • Keputusasaan (Desperation): Timbul saat kamu mengalami loss besar sehingga menyebabkan kamu membuka posisi trading yang tidak terkendali atau memasuki pasar dengan cara yang tidak rasional.
  • Euforia (Euphoria): Timbul saat kamu mengalami profit besar yang menyebabkan kamu terlalu percaya diri hingga membuka posisi trading terlalu besar atau dengan risiko yang terlalu besar.

Kerugian Total

Risiko online trading ini terjadi ketika kamu kehilangan seluruh modal trading, atau bahkan lebih. Hal ini bisa terjadi ketika kamu enggak memiliki perencanaan trading yang jelas atau enggak mengikuti trading plan dengan disiplin. Kamu akan cenderung membuat keputusan trading yang buruk dan mengambil risiko terlalu tinggi.

Padahal, ketika trading kamu harus mengelola risiko dengan baik. Kamu harus memiliki batasan risiko yang jelas. Dengan adanya batasan risiko, maka bisa membantu kamu menentukan banyak uang yang bisa dirisikokan atau dalam artian siap untuk loss. Dengan menentukan batasan risiko, kamu bisa menghindari kerugian besar yang bahkan bisa menghabiskan seluruh modal.

Alasan Online Trading

Online trading menawarkan berbagai kemudahan bagi penggunanya. Kamu bisa melakukan trading di mana pun dan kapan pun selagi memiliki koneksi internet. Dengan online trading, kamu enggak perlu mengunjungi broker untuk melakukan perdagangan. Cukup melalui aplikasi, kamu sudah bisa beli atau jual aset keuangan yang ingin diperdagangkan.

Selain itu, platform online trading juga menyediakan informasi secara real time tentang kondisi pasar termasuk pergerakan harga, volume perdagangan, dan grafik yang memudahkan kamu melakukan analisis dan mengambil keputusan ketika trading. 

Untuk keamanan datanya sendiri, kamu tidak perlu ragu ya. Online trading memiliki transparansi data yang lebih terjamin. Misalnya saja fitur trading jurnal di Magnet yang memungkinkan kamu melihat data histori transaksi ketika trading. Jadi, kamu tidak perlu takut dicurangi, ya!

Strategi Online Trading

Strategi online trading merupakan rencana trading yang mencakup metode dan teknik ketika beli dan jual aset yang ingin diperdagangkan secara online. Ketika memilih strategi online trading, kamu harus menyesuaikannya dengan gaya trading dan tujuan trading. 

Selain itu, penting juga memahami risiko trading dan memiliki strategi manajemen risiko yang tepat. Ada beberapa strategi online trading yang bisa menjadi pilihan kamu, seperti:

  • Analisis teknikal: Strategi yang melibatkan analisis grafik dan indikator teknis untuk mengidentifikasi tren pasar dan momen yang bisa memberikan sinyal beli atau jual. Trader bisa menggunakan strategi ini untuk memprediksi pergerakan harga aset di masa depan. 
  • Analisis fundamental: Strategi yang melibatkan analisis berita dan data ekonomi, politik, dan industri untuk memprediksi pergerakan harga aset. Trader dapat menggunakan strategi ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi pasar dan mengidentifikasi peluang trading jangka panjang.
  • Robot trading: Strategi online trading ini melibatkan penggunaan program komputer atau robot trading untuk melakukan trading secara otomatis berdasarkan parameter yang sudah ditentukan sebelumnya.

Share on: