Laporan Non-Farm Payroll atau NFP merupakan laporan yang paling ditunggu-tunggu loh oleh para trader setiap bulannya. Data ini dianggap jadi salah satu indikator yang paling penting dalam mengambil keputusan saat trading forex. Tapi, apakah kamu tahu apa itu NFP dan pengaruhnya saat trading?
Buat trader yang bisa melakukan trading dengan baik di hari perilisan data NFP bisa berpotensi mendapatkan cuan yang tinggi. Tapi, sebaliknya, buat trader yang kurang tepat menjalankan strategi tradingnya maka berpotensi mengalami kerugian yang besar.
Untuk itu, agar kamu bisa kecipratan mendapatkan profit yang besar dari perilisan data NFP, mending simak penjelasan apa itu NFP di bawah ini ya!
Apa Itu NFP?
Non-Farm Payroll (NFP) merupakan data tingkat ketenagakerjaan di Amerika Serikat selain dari sektor pemerintahan, rumah tangga, pertanian, dan lembaga-lembaga non profit. Data ini biasanya memperlihatkan statistik pengangguran yang terjadi di Amerika Serikat selama satu bulan dengan mencakup tingkat pengangguran secara umum, jangka panjang, dan jangka pendek.
Data NFP ini dirilis oleh Biro Tenaga Kerja (US Bureau of Labour Statistics/BLS) pada Jumat pertama setiap bulannya pada pukul 19.30 WIB (pada summer season) atau 20.30 WIB (pada winter season) dengan laporannya yang berjudul Employment Situation.
Berita perilisan NFP ini memang selalu dinanti oleh para trader karena dampaknya pada volatilitas pasar yang cukup besar setelah data dirilis. Untuk itu, tak jarang banyak yang menganggap bahwa hari Jumat pada setiap awal bulan menjadi hari keramat bagi para trader untuk meraih pundi-pundi keuntungan.
Pengaruh NFP Saat Trading
Seperti yang tadi sudah dijelaskan kalau data NFP ini jadi salah satu indikator ekonomi di AS. Itu artinya, melalui data NFP kamu bisa melihat gambaran kondisi perekonomian AS dalam bentuk data yang kamu harus bisa menerjemahkannya sendiri. Nah, untuk cara menerjemahkannya pun enggak begitu sulit kok.
Jika angka aktual yang dirilis lebih baik dari perkiraan dan angka di bulan sebelumnya, ini bisa jadi angin yang positif bagi USD. Saat jumlah tenaga kerja semakin meningkat, maka kondisi ekonomi negara tersebut akan semakin stabil.
Alhasil, semakin banyak pula penghasilan yang bisa dihasilkan dan dengan begitu maka daya beli masyarakatnya akan meningkat. Hal inilah yang pada akhirnya memberi penguatan pada nilai USD. Sebaliknya, jika data ketenagakerjaan yang dirilis lebih rendah dari bulan sebelumnya, maka pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat sedang menurun sehingga melemahkan nilai USD.
Karena NFP ini berbanding lurus dengan tingkat ekonomi AS, maka NFP pun jadi acuan bagi Federal Reserve Bank (The Fed) untuk menetapkan suku bunganya. Buat kamu yang belum mengenal siapa The Fed ini, mereka adalah bank sentral Amerika Serikat. Jadi, sudah menjadi tanggung jawab mereka dalam menjaga stabilitas perekonomian dengan menetapkan suku bunga pada tingkat yang tepat.
Nah, ketika semakin naik data NFP, maka suku bunga acuannya bisa semakin tinggi yang memicu peningkatan permintaan dolar. Alhasil, nilai tukar dolas AS pun jadi menguat. Sebaliknya, semakin turun data NFP, maka suku bunga acuannya pun bisa semakin rendah yang memicu penurunan permintaan dolar. Alhasil, nilai tukar dolas AS akan melemah. Inilah alasannya mengapa data NFP juga berpengaruh pada pergerakan harga terutama pada USD.
Kamu sebagai trader tentunya perlu mengetahui data ini untuk mengetahui apakah USD akan menguat atau melemah. Tapi, selain data NFP ada 2 data rilis penting lainnya yang perlu menjadi perhatianmu yakni pendapatan rata-rata per jam dan tingkat pengangguran. Kedua indikator ini juga bisa memengaruhi pergerakan harga selain dari NFP.
Biasanya sekitar waktu perilisan data NFP itu, pergerakan harga itu bisa naik, turun, bahkan bisa juga naik turun. Misalnya saja kenaikan atau penurunan angka dalam laporan NFP bisa menyebabkan pair mata uang GBP/USD dan EUR/USD mengalami perubahan antara 50-250 pips dalam hitungan menit.
Tapi enggak selalu kok data NFP ini mengguncang pasar. Ada kalanya pergerakan harga GBP/USD dan EUR/USD hanya sebesar 10-40 pips saja setelah NFP rilis. Jadi, bisa disimpulkan kalau memang data NFP ini menyebabkan perubahan harga yang tak beraturan atau volatil.
Tips Trading dengan NFP
Saat perilisan data NFP, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan saat ingin mengambil posisi untuk memaksimalkan profit yang bisa didapatkan. Simak di bawah ini penjelasannya.
1. Catat Tanggalnya
Ketika kamu mencatat tanggal dan jam rilis data NFP, akmu punya peluang untuk bersiap-siap melakukan trading supaya bisa memanen cuan dari perubahan harga yang besar dalam waktu yang singkat.
Untuk itu, penting bagimu menyiapkan teknik trading yang taktis. Jangan lupa ya untuk melakukan deposit dana supaya saldo akun kamu memadai dan siapkan level stop loss dan take profit secara disiplin.
2. Jaga Ketahanan Modal Trading
Ada baiknya bagi kamu untuk menyiapkan modal terlebih dahulu sebelum trading saat data NFP rilis. Mengapa? Hal ini berkaitan dengan volatilitas tinggi, sehingga potensi risiko dan profit yang terjadi tinggi.
Modal bisa kita ibaratkan dengan amunisi. Ketika kamu memiliki senjata dengan berisikan 8 peluru akan berbeda dengan senjata yang berisikan 30 peluru. Saat hanya memiliki 8 peluru kamu harus menghemat peluru itu dan harus benar-benar memilih sasaran yang berharga. Kamu enggak bisa leluasa memilih sasaran karena setiap butir pelurunya sangat berharga.
Begitu pula dalam trading forex. Ketika modalnya terbatas, kamu pun dipaksa untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan modal tersebut. Kamu harus bersikap “pilih-pilih” dalam bertransaksi.
Ketika memiliki modal yang besar katakan $10,000, maka kamu bisa mengambil lebih banyak peluang tanpa terbentur dengan position sizing. Kamu juga enggak akan khawatir mengalami loss yang besar, karena jumlah lot yang diambil tentu akan disesuaikan dengan toleransi risiko yang sesuai dengan trading plan kamu.
Jadi, sebaiknya siapkan modal kamu dulu ya, jangan pas-pasan. Kalau modalnya sudah siap, jangan lupa juga untuk menggunakan stop loss supaya kamu bisa membatasi kerugian yang akan kamu terima saat trading.
3. Perhatikan Mata Uang yang Melibatkan USD
Seperti yang tadi sudah disebutkan kalau NFP sangat memengaruhi nilai tukar USD. Untuk itu, kamu perlu memantau terus pasangan-pasangan mata uang mayor yang melibatkan USD, khususnya GBP/USD, EUR/USD, dan USD/JPY.
Periode volatilitas terbesar umumnya terjadi di 30 menit pertama setelah perilisan data NFP dan masih bisa bertahan hingga 2 jam selanjutnya. Volatilitas pasar ini merupakan naik turunnya harga pada periode tertentu. Jadi, semakin tinggi volatilitas pasar suatu pair, maka peluang kamu memperoleh profit dalam jangka waktu pendek cenderung akan lebih besar.
4. Perlebar Toleransi Risiko dengan Trailing Stop
Biasanya langkah ini dilakukan bagi trader jangka panjang yang berbasis analisis fundamental supaya posisi trading long term mereka tidak dirusak oleh gejolak harga setelah dirilisnya data NFP.
Kamu bisa menerapkan trailing stop atau sejenisnya untuk mencegah kehilangan profit saat trend mendadak berbalik setelah kamu membuka posisi trading. Namun ini sifatnya enggak wajib ya.
Setelah pergejolakan harga berakhir, para trader pun akan mengembalikan posisi trading mereka sesuai pada kondisi semulanya. Atau bahkan menutup posisi trading jika data NFP ternyata perubahan trend terjadi.
5. Ikut Webinar with MagnetFX
Buat kamu yang masih bingung bagaimana caranya memanfaatkan data NFP ketika trading, tidak perlu khawatir ya. Kamu bisa loh ikutan Webinar with MagnetFX tentang NFP yang diadakan sebulan sekali. Kamu bisa
Saat ikutan webinar tersebut, kamu akan mendapatkan tips dan cara dari analis MagnetFX untuk meraih profit ketika rilis NFP. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan pendaftarannya, kamu bisa menghubungi financial consultant di MagnetFX.
Rilis data NFP memang bisa menjadi momen bagi kamu untuk meraih potensi profit yang tinggi, tapi ada baiknya kamu menguji terlebih dahulu strategi yang akan kamu gunakan dengan menggunakan Akun Demo MagnetFX sebagai latihan. Baru deh, setelah lancar dan yakin kamu bisa trading secara live di MagnetFX.