Komentar Powell di Pandang Hawkish, Dollar AS Menguat.

  • Suku bunga saat ini belum cukup dalam menyelesaikan inflasi.
  • Pasar memandang Hawkish komentar The Fed.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pada hari Kamis bahwa The Fed “tidak akan mengesampingkan” pengetatan kondisi keuangan yang signifikan akibat kenaikan imbal hasil obligasi dan tidak ada “hubungan langsung” antara hal ini antara respon kebijakan moneter.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa para pengambil kebijakan Fed “tidak yakin” bahwa suku bunga belum cukup tinggi untuk menyelesaikan perjuangan dengan inflasi.

DIlansir dari investing.com “Saya tidak berpikir Powell mengatakan sesuatu yang benar-benar baru, tapi saya pikir pasar memandang komentarnya agak hawkish” kata Vasily Serebrikov, ahli strategi valuta asing di UBS di New York. Dolar AS menguat juga mendapat keuntungan dari kenaikan imbal hasil Treasury dalam beberapa bulan terakhir.

Harga Emas Ikut Naik di Tengah Penguatan Dollar AS.

  • Harga emas naik meskipun USD menguat.
  • Komentar hawkish dari Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell meningkatkan Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury AS.

Harga emas (XAU/USD) menghentikan penurunan tiga hari berturut-turutnya selama awal sesi Asia pada hari Jumat. Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah mengangkat aset-aset safe-haven seperti emas, meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS lebih tinggi. Harga emas saat ini diperdagangkan di sekitar $1.956.

Dollar AS naik ke 105,90 dampak dari komentar hawkish Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga naik tipis, dengan imbal hasil 10 tahun tetap di 4,65% dan imbal hasil 2 tahun mencapai 5%.

Kamis malam, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan mereka tidak yakin bahwa mereka telah mencapai kebijakan yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2 persen dari waktu ke waktu. Powell lebih lanjut menyatakan bahwa jika pengetatan kebijakan lebih lanjut merupakan hal yang tepat, The Fed tidak akan ragu.

Namun, The Fed saat ini tidak mengambil keputusan mengenai pengetatan obligasi secara signifikan, namun tidak akan mengabaikannya. Meskipun demikian, komentar hawkish dari Fed Powell mungkin akan meningkatkan Dolar AS (USD) dan membatasi kenaikan emas dalam mata uang Dolar.

Harga Minyak Merosot Atas Prospek Suku Bunga AS Yang Tinggi.

  • Sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve turut membebani harga minyak
  • Prospek kenaikan suku bunga AS, menimbulkan kekhawatiran permintaan minyak

Harga minyak sedikit menguat di perdagangan Asia pada hari Jumat, di tengah kekhawatiran atas melambatnya permintaan dan bangkitnya kembali kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang dapat memukul pasar minyak mentah.

Sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve turut membebani harga minyak, terutama karena dolar menguat karena ekspektasi baru bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Ketua Fed Jerome Powell menegaskan kembali pandangan ini ketika berbicara pada hari Kamis.

Tanda-tanda pelemahan ekonomi global, ditambah dengan prospek kenaikan suku bunga AS, menimbulkan kekhawatiran mengenai seberapa kuatnya permintaan minyak dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini juga disertai dengan data yang menunjukkan lonjakan mingguan besar-besaran dalam stok minyak mentah AS, seiring dengan peningkatan produksi AS, hal tersebut berpotensi menekan harga minyak kedepannya.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Hari ini ada perilisan data dari GBP

Inggris akan merilis data Gross Domestic Product (GDP) data ini memberikan gambaran tentang ukuran dan kesehatan ekonomi suatu negara, serta pertumbuhan ekonomi yang dapat digunakan untuk menganalisis kekuatan atau kelemahan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu.

Agenda tersebut dapat mempengaruhi harga GBP kedepannya.

ECONOMIC CALENDAR

Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Data GDP memberikan informasi tentang ukuran dan kesehatan ekonomi suatu negara serta pertumbuhan ekonominya mencakup sektor ekonomi seperti industri, pertanian, layanan, investasi, konsumsi, ekspor, impor, dan belanja pemerintah.

Penilaian Kami :

Ketiga data GDP di atas dirilis lebih tinggi dari forcast, sehingga GBP menguat.

Share on: