Banyak yang bertanya-tanya bagaimana menghasilkan profit yang konsisten. Satu hal yang pasti, bahwa enggak ada cara yang cepat dan instan dalam mendapatkan profit ketika bisnis trading. Dan mengapa kita menyebutnya bisnis trading?
Bisnis bertujuan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Itu artinya, ketika kamu memperlakukan trading sebagai bisnis, maka kamu lebih mungkin membuat keputusan berdasarkan analisis dan plan yang sudah dibuat, bukan hanya mengandalkan emosi dan hasrat semata.
Lalu, bagaimana ya caranya supaya bisnis trading kamu ini bisa menghasilkan profit konsisten dan terus berkembang? Yuk, simak tipsnya di bawah ini.
1. Punya Tujuan Saat Trading
Saat berbisnis kamu tentunya harus tahu tujuan yang ingin dicapai. Ketika kamu punya tujuan, maka kamu bisa mengukur keberhasilan bisnis yang sedang dijalankan. Begitu pula ketika trading.
Dengan mengetahui tujuan, kamu bisa membuat trading plan sesuai dengan tujuan tersebut. Misalnya ketika memperoleh keuntungan jangka panjang, maka kamu akan memilih pairs yang lebih stabil dan memiliki potensi untuk tumbuh dalam jangka panjang dan menghasilkan profit yang konsisten.
2. Pilih Broker yang Regulasinya Jelas
Ketika menjalankan bisnis, pastinya kamu akan cukup “picky” dalam menentukan partner. Begitu pula ketika kamu menjalankan bisnis trading. Makanya Pilih yang pasti-pasti aja kalau lagi trading, biar kamu enggak kena tipu sama broker bodong.
Broker resmi BAPPEBTI adalah salah satu broker yang wajib jadi pertimbangan kamu karena berbagai kelebihan yang mereka tawarkan.
Salah satunya, broker teregulasi BAPPEBTI punya rekening terpisah atau segregated account untuk dana nasabahnya. Rekening ini memiliki fungsi untuk memisahkan dana miliki klien dengan dana operasional broker. Jadi, enggak perlu khawatir lagi ya dana kamu akan disalahgunakan!
3. Buat Trading Plan dan Disiplin Menjalankannya
Kira-kira bisa gak ya kalau menjalankan bisnis tanpa rencana? Ini tuh sama ibaratnya begini, kamu buta jalan ketika ingin pergi ke suatu tempat, tapi kamu enggak punya maps. Alhasil, kamu bakalan kesasar dan akhirnya akan sulit mencapai ke tujuanmu.
Begitu pula ketika trading. Walaupun kamu sudah punya tujuan apa yang ingin dicapai, tapi
kalau dalam perjalanannya kamu enggak punya trading plan, maka kamu akan lama atau bahkan sulit mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi, jangan lupa untuk menyusun trading plan sekarang.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi Google Spreadsheet atau Microsoft Excel saat menyusun trading dengan mencakup informasi detail seputar currency pair yang ingin digunakan dalam trading time frame, rasio risk and reward, syarat buy dan sell, level stop loss, dan level target profit.
Sertakan juga informasi tambahan berupa waktu buka dan tutup posisi serta realisasi profit dan loss. Setelah kamu sudah menyusun trading plan, maka saatnya kamu disiplin terhadap trading plan tersebut.
Kamu juga bisa mengevaluasi risiko dan potensi keuntungan secara lebih akurat dengan membuat kolom khusus sebagai catatan tentang faktor apa saja yang bikin kamu loss atau profit.
Membuat catatan trading plan ini sebaiknya kamu biasakan ya sejak masih berlatih menggunakan akun demo. Dengan begitu, kamu jadinya sudah terbiasa mengevaluasi hasil latihan sendiri. Perbaiki kesalahan dalam trading, dan coba lagi. Nah, selama berlatih menggunakan akun demo terus catat hal-hal penting yang terjadi.
Buat kamu yang belum punya akun demo, yuk daftar akun trading demo di MagnetFX dan berlatih trading dengan trading plan kamu sekarang!
4. Punya Modal yang Cukup Besar
Sebenarnya sah-sah saja ketika trading sesuai dengan kemampuan kamu dalam menanggung loss, tapi risiko terjadinya kekurangan modal lebih besar. Jadi, akan lebih baik kalau kamu punya dana yang besar ketika trading.
Mengapa? Hal ini berkaitan dengan peluang yang kamu miliki lebih tinggi untuk bertahan lebih lama saat trading, dibandingkan ketika trading dengan modal yang kecil.
Ketika situasi pasar yang sedang bergejolak, memiliki dana yang cukup besar dapat membantu mengatasi volatilitas pasar dan mempertahankan posisi trading kamu. Kamu memiliki lebih banyak cadangan uang untuk menahan fluktuasi harga dalam jangka waktu yang lebih lama. Itu artinya kamu bisa mempertahankan posisi trading saat pasar sedang bergerak melawan, tanpa terburu-buru menutup posisi trading hanya karena kekurangan dana.
Misalnya, saat kamu memiliki posisi trading dengan modal $10.000 dan batas risiko kerugian sebesar 2%, maka kamu hanya memiliki cadangan dana sebesar $200 untuk menahan fluktuasi harga dalam jangka waktu tertentu. Namun, jika kamu memiliki posisi trading dengan modal $100.000 dengan batas risiko kerugian yang sama yakni 2%, maka kamu akan memiliki cadangan dana sebesar $2.000 untuk menahan fluktuasi harga yang sama dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dalam contoh tadi juga saat punya dana yang cukup besar, maka kamu dapat mengambil posisi lebih besar dalam trading. Ini pastinya juga bisa meningkatkan potensi keuntungan. Namun, harus diingat bahwa modal yang besar juga meningkatkan risiko, sehingga kamu perlu memiliki manajemen risiko yang baik dan diimbangi dengan pengetahuan yang memadai tentang trading.
5. Hitung Biaya Pengeluaran
Sama seperti bisnis, saat trading pun kamu perlu mengetahui berapa biaya yang kamu keluarkan ketika trading. Mengapa? Sebab biaya trading ini bisa berdampak signifikan pada hasil akhir dari aktivitas trading dan bisa memengaruhi nominal bersih dari keuntungan dan kerugian yang kamu peroleh.
Beberapa biaya terkait dengan trading yang perlu kamu perhatikan seperti spread, komisi, dan swap. Selain itu, ada juga biaya ketika kamu memanfaatkan leverage atau margin, biaya untuk menggunakan platform trading, serta biaya untuk menggunakan robot trading, alat analisis, atau sinyal trading. Semua biaya ini harus kamu hitung dan dibuat pencatatannya.
6. Jangan Campurkan Profit dengan Modal
Enggak hanya berlaku ketika kamu menjalankan usaha bisnis, sebagai trader pun kamu harus memahami pentingnya memisahkan antara profit dengan modal.
Misalnya ketika kamu punya modal awal senilai 1000 Dollar, lalu setelah trading profitnya 100 Dollar, maka yang kamu harus segera menarik profit tersebut dan simpan ke dalam rekening pribadi. Jadi di akun trading, saldonya kembali bernilai 1000 Dollar.
Pemisahan antara profit dengan modal ini bertujuan untuk menghindari pemikiran bahwa modal kamu berada di level yang aman di saat kenyataannya kamu sedang mengalami kerugian.
Contohnya begini, ketika kamu enggak melakukan penarikan profit, maka saldo di akun kamu menjadi 1100 Dollar. Lalu, suatu hari kamu rugi sebesar 100 Dollar. Saldo kemudian kembali lagi ke modal awal yakni 1000 Dollar dan menciptakan ilusi bahwa modal kamu dari awal masih baik-baik saja padahal nyatanya kamu rugi.
Lain halnya saat kamu memang punya niatan meningkatkan modal di akun trading. Nah, kalau kayak gini, tidak langsung memisahkan profit dengan modal enggak akan menjadi masalah. Namun, sebaiknya tetap terapkan prinsip menarik profit ya setelah dapat untung dari modal yang sudah kamu tingkatkan.
7. Psikologi Trading
Salah satu faktor yang membuat banyak trader gagal disiplin dan pada akhirnya enggak bisa mendapatkan profit yang konsisten karena mereka enggak menerapkan psikologi trading. Psikologi trading itu penting untuk diterapkan agar kamu lebih bisa menguasai emosi ketika trading, sehingga bisa mengambil keputusan dengan bijak.
Misalnya saja, psikologi trading sangat penting dalam menghadapi loss karena bisa mempengaruhi cara kita berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan saat trading. Ketika mengalami loss, bisa timbul perasaan cemas, frustrasi, dan putus asa.
Inilah pentingnya peran psikologi trading, kamu akan lebih bisa menerima kenyataan bahwa loss adalah bagian dari trading dan semua trader pasti pernah mengalami loss.
Sama halnya seperti pedagang yang menerima kerugian ketika klien tidak membayar, pembusukan produk, atau pencurian, trader juga seharusnya memperlakukan loss adalah bagian dari perjalanan sebuah bisnis trading.
Justru, kamu seharusnya memanfaatkan momen saat rugi sebagai kesempatan belajar dan meningkatkan kemampuan trading. Yang terpenting adalah bagaimana kamu menjaga supaya kerugian trading bisa diperkecil dan memaksimalkan keuntungan trading yang bisa didapat.
8. Komitmen dalam Meningkatkan Bisnis Trading
Sebagai pemilik bisnis, melindungi modal dari kerugian yang besar saja enggak cukup. Kamu juga harus komitmen untuk membuat bisnis tersebut terus tumbuh dan berkembang. Hal ini bisa kamu lakukan hanya dengan melakukan evaluasi terhadap trading yang sudah kamu jalankan.
Evaluasi trading membantu kamu mengidentifikasi kesalahan yang mungkin telah dilakukan selama trading. Dengan mengidentifikasi kesalahan ini, kamu dapat memperbaikinya dan meningkatkan performa trading di masa mendatang.
Selain itu, evaluasi trading juga membantu kamu memperbaiki strategi trading. Dengan mengevaluasi kinerja strategi trading, kamu dapat mengetahui mana yang efektif dan mana yang tidak efektif.
Dan lagi-lagi semua ini soal konsistensi. Ketika melakukan evaluasi dan belajar untuk memperbaikinya, maka kamu percaya bahwa akan ada perubahan yang sedang kamu usahakan. Meski perubahan itu kecil, tapi kepercayaan diri kamu bisa semakin bertambah.
Alhasil kamu pun bisa mencapai profit yang diinginkan saat trading. Jadi, bagaimana? Sudah siap menerapkan kedelapan tips tadi? Yuk, daftar dengan buat akun live dan trading bersama Magnetfx. Tenang, proses pendaftarannya cepat dan mudah kok!