Ketika ingin trading, kamu enggak bisa langsung terjun ke pasar. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah memilih time frame. Time frame adalah hal yang wajib kamu pilih karena ini berkaitan dengan seberapa lama kamu melakukan trading. Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Time Frame?

Pengertian Time Frame Adalah

Time frame adalah periode waktu yang dipilih oleh seorang trader ketika menganalisa atau trading dengan pilihan waktu seperti detik, menit, jam, hari, minggu dan bulan. Biasanya, time frame trading terbagi menjadi 3 periode, yakni:

  • Long term atau jangka panjang
  • Medium term atau jangka menengah
  • Short term atau jangka pendek

Kamu sebagai trader punya pilihan dalam menggabungkan ketiga time frame tersebut atau bisa juga hanya menggunakan salah satu time fame ketika menganalisa trading.

Kenapa Sih Time Frame Itu Penting?

Seperti yang tadi sudah disebutkan, kalau time frame itu merujuk pada periode waktu yang akan kamu gunakan saat trading. Jadi, udah pasti time frame itu penting pake banget! Jadi, apa alasannya? Simak penjelasannya berikut, yuk!

1. Bisa Lihat Gambaran Tren Pasar

Setiap time frame memberikan pandangan pasar yang berbeda. Time frame yang lebih pendek seperti 1 menit atau 5 menit, dapat memberikan gambaran tentang pergerakan harga yang sangat cepat dan fluktuatif. 

Sementara, time frame yang lebih panjang seperti 1 jam atau 1 hari, memberikan gambaran tentang tren pasar dalam jangka panjang sehingga tidak terlalu cepat dan fluktuatif.

2. Bantu Nentuin Titik Masuk dan Keluar

Saat kamu menentukan titik masuk dan keluar dari pasar, biasanya kamu akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti level support dan resistance, indikator teknis, dan pergerakan harga yang signifikan. 

Dengan menggunakan time frame yang tepat, kamu bisa lebih mudah menemukan level support dan resistance. Alhasil kamu pun jadi lebih mudah menentukan titik masuk dan keluar yang optimal.

3. Lebih Kena Sasaran

Dengan menggunakan time frame yang sesuai dengan gaya trading dan strategi, kamu dapat mengurangi risiko kesalahan dalam mengambil keputusan. Misalnya, jika kamu mengambil posisi berdasarkan sinyal di time frame yang terlalu pendek, kamu mungkin akan terjebak dalam fluktuasi pasar yang tidak signifikan dan akhirnya justru menimbulkan kerugian.

Bagaimana Cara Memilih Time Frame yang Cocok?

Menentukan time frame adalah hal yang sangat penting untuk kamu lakukan sebelum terjun trading. Mengapa? Karena time frame bisa memengaruhi beberapa hal saat kamu trading, seperti:

  • Durasi Trading: Waktu kamu saat trading. Misalnya ketika menggunakan time frame H1, berarti kamu bisa trading selama 1 jam sampai beberapa jam, bahkan puluhan jam. Semakin panjang time frame yang dipilih berarti semakin panjang pula durasi trading yang terjadi. Jadi, memilih time frame sama saja memilih mau trading berapa lama.
  • Frekuensi trading, yaitu seberapa banyak transaksi yang mau kamu lakukan. Kalau memilih time frame pendek, tentu saja akan lebih sering keluar masuk pasar.
  • Waktu yang perlu disediakan untuk trading. Buat kamu yang tipikalnya lebih santai, maka sebaiknya memilih time frame yang lebih panjang.
  • Potensi kerugian yakni berapa banyak modal di akun trading bisa turun. Kamu yang menggunakan time frame lebih panjang akan mengalami floating loss lebih besar dibandingkan menggunakan time frame lebih pendek. Itu artinya potensi profitnya pun cenderung lebih besar. High risk high return.

Sekarang muncul pertanyaan, kalau begitu bagaimana kamu bisa menentukan time frame mana yang cocok? Tahu enggak sih kalau sebaiknya kamu memilih time frame sesuai dengan gaya tradingmu. Karena adanya kecocokan antara gaya trading dengan time frame, maka akhirnya bisa memperbesar peluang profit. 

Jenis-Jenis Time Frame

Lalu, apa saja time frame yang bisa kamu pilih? Berikut adalah beberapa pilihannya.

1. Time Frame Pendek (Short Term)

Time Frame Short Term

Untuk jenis time frame yang satu ini biasanya menggunakan periode waktu yang relatif singkat ketika menganalisa pasar dengan rentang waktu 1 menit hingga 1 jam. Biasanya para trader yang menggunakan time frame pendek ini cenderung fokus pada pergerakan harga yang fluktuatif dan cepat.

Buat kamu yang memiliki gaya trading intraday atau swing trading time frame ini sangat cocok buat kamu karena tujuannya mengambil profit dari pergerakan harga yang cepat. Dalam time frame ini, kamu bisa mengidentifikasi pola-pola pergerakan harga dan mencari sinyal trading dalam waktu yang singkat.

Namun, risikonya lebih tinggi karena fluktuasi harganya lebih cepat. Kemungkinan terkena noise pasar atau pergerakan harga yang enggak relevan dengan trend pasar jangka panjang. Kamu harus memiliki strategi trading plan dan manajemen risiko untuk menghindari loss besar dan menjaga disiplin saat trading. 

Contoh time frame yang umum digunakan yakni M1, M5, dan M15.

2. Time Frame Menengah (Medium Term)

Time Frame Medium Term

Time frame ini menggunakan periode waktu yang lebih panjang dari time frame pendek, biasanya dalam rentang waktu beberapa jam hingga beberapa minggu. Buat kamu yang menggunakan time frame ini biasanya cenderung fokus pada pergerakan harga dalam jangka waktu lebih panjang untuk mendapatkan profit dalam waktu yang lebih lama.

Dalam time frame menengah, trader mengidentifikasi tren pasar jangka menengah dan mencari peluang trading berdasarkan pergerakan harga yang lebih jelas dan stabil. Namun, kamu perlu memperhatikan risiko yang mungkin terjadi dalam jangka waktu lebih lama, seperti volatilitas pasar lebih tinggi.

Contoh time frame trading yang umum digunakan adalah H1, H4, dan D1.

3. Time Frame Panjang (Long Term)

Time Frame Long Term

Time frame panjang menggunakan periode waktu yang lebih lama dari time frame menengah, biasanya dalam rentang waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Saat menggunakan time frame ini, biasanya kamu lebih fokus pada pergerakan harga jangka panjang dan mencari peluang trading dalam jangka waktu lebih lama.

Dengan time frame panjang, kamu bisa menganalisis tren pasar jangka panjang dan mengambil posisi yang sesuai dengan arah trend tersebut. Namun, kamu perlu memperhatikan risiko yang terjadi, seperti fluktuasi pasar lebih besar dan perubahan kondisi politik atau ekonomi yang bisa memengaruhi posisi trading.

Buat kamu yang ingin menggunakan time frame panjang, maka perlu memiliki kesabaran dan disiplin tinggi karena perlu menahan posisi trading dalam jangka waktu lebih lama. Contoh time frame trading yang umum digunakan adalah W1 dan MN.

Hal yang paling penting ketika memilih time frame adalah pilihlah yang paling sesuai dengan kepribadian kamu. Ibaratnya sama dengan ketika kamu menggunakan celana yang terlalu longgar atau celana terlalu sempit, karena enggak pas akhirnya kamu enggak nyaman. Begitu pula ketika memilih time frame.

Itulah mengapa trial menggunakan akun demo sangat penting buat kamu yang baru dalam dunia trading. Dengan menggunakan akun demo, kamu bisa menemukan zona nyaman kamu, mau trading menggunakan time frame mana. Kamu bisa mencoba trading dengan daftar akun demo di MagnetFX. Untuk panduan pembuatan akunnya cek di sini.

Kalau sudah memilih time frame mana yang cocok, trading plan kamu pun juga sudah mantap, maka saatnya kamu trading di akun live! Nah, untuk trading di akun live kamu bisa mendaftarnya di MagnetFX dengan panduan pembuatan akunnya di sini. Tunggu apalagi? Yuk, buruan trading bersama MagnetFX!

Share on: