Scalping adalah teknik trading jangka pendek dengan melakukan pembelian dan penjualan berkali-kali di hari yang sama. Buat kamu yang suka dengan tantangan, bisa bereaksi cepat terhadap perubahan, dan enggak keberatan berlama-lama di depan layar monitor seharian, maka gaya trading yang satu ini cocok buatmu.

Seorang scalper, biasanya mereka enggak akan lama-lama buka posisi. Ya, umumnya sih mereka bakalan menahan posisi buy atau sell hanya dalam hitungan menit atau bahkan detik setelah mendapat beberapa pip saja. Jadi, jangan heran ya kalo scalper itu sering keluar masuk pasar dan bisa menempatkan puluhan sesi perdagangan setiap harinya.

Untuk itu, buat kamu yang memilih menjadi scalper maka perlu memiliki banyak waktu yang dikhususkan untuk trading. Scalping enggak direkomendasikan buat kamu yang memiliki pekerjaan harian dan aktivitas rutin, karena pastinya enggak akan fokus trading.

Selain itu, scalping juga membutuhkan konsentrasi yang tinggi dan pemikiran yang cepat saat mengambil keputusan. Enggak semua orang loh merasa nyaman trading di lingkungan yang cepat karena bisa jadi malah stres sendiri!

Seperti yang tadi sudah disebutkan kalau kamu perlu memonitor pergerakan harga sepanjang hari, itu artinya volatilitas pasar adalah teman terbaik scalper. Saat volatilitas pasar tinggi, scalper bisa membuka posisi long lalu menutupnya dengan cepat kemudian buka posisi short lalu menutupnya. Begitu seterusnya dengan mengikuti pergerakan harga yang ada.

Nah, perlu kamu pahami ya bahwa banyak orang yang salah kaprah dengan gaya scalping. Banyak trader yang menganggap bahwa scalping adalah gaya trading yang profit sedikit langsung diambil, tapi ketika loss mereka enggak berani cut loss dengan dalih “ah nanti juga profit!”

Padahal, seharusnya saat melakukan scalping maka yang menjadi fokus utama adalah memanfaatkan momen dan jangka waktu trading yang pendek. Itu artinya, jangan pernah takut menghadapi loss, jangan takut untuk cut loss.

Kelebihan Scalping

Sebelum memilih untuk menjadi seorang scalper, ada baiknya kamu mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode ini nih. Berikut adalah beberapa kelebihan scalping.

1. Bisa Dapat Cuan Lebih Cepat

Scalping merupakan pilihan yang tepat buat kamu yang enggak suka menunggu berlama-lama mendapatkan profit. Karena jangka waktunya pendek, maka dengan teknik scalping kamu bisa memperoleh profit hanya dalam beberapa menit bahkan detik saja. Jadi, enggak perlu menunggu hingga berhari-hari untuk mendapat cuan.

Hanya dengan mengandalkan pergerakan kecil harga, maka kamu sudah bisa mendapat profit. Biasanya para scalper hanya fokus pada satu transaksi saja dengan menargetkan beberapa pip saja yang dilakukan secara berulang-ulang.

2. Tidak Kena Biaya Menginap

Masih ingatkah kamu dengan istilah “swap”? Swap adalah biaya yang akan dikenakan ke kamu jika order “menginap” di pasar. Arti menginap di sini adalah ketika order terbuka melewati batas tutup pasar Amerika Serikat. Nah, untuk besaran biaya swap sendirinya biasanya tergantung dari ketentuan setiap broker.

3. Tidak Khawatir Kena Floating

Karna tujuan para scalper bukanlah memprediksi pergerakan harga dalam jangka panjang, maka tak heran jika seorang scalper enggak segan-segan untuk keluar dari pasar dengan melakukan cut loss. 

Jadi, enggak ada tuh rasa khawatir dan bimbang mikirin, “kira-kira posisi tradingku bakal ter-floating gak ya?”.

Kekurangan Scalping

Kalau ada kelebihan, tentunya setiap metode trading itu punya yang namanya kekurangan. Lalu, apa saja ya kekurangan dari gaya scalping ini? Berikut adalah penjelasannya untuk kamu.

1. Trading Seperti Robot

Untuk menjadi seorang scalper, kamu harus bisa menjadi seperti robot. Hmm, gimana ya maksudnya? Maksudnya adalah kamu harus bisa kill semua emosi ketika trading! 

Ingat ya, untuk menjadi scalper, profit atau loss bukan lagi fokus utama. Yang hanya kamu perhatikan hanya pergerakan harga. Jadi, kalau memang sudah bukan areanya, maka kamu enggak segan-segan untuk cut loss. 

Enggak ada lagi tuh rasa takut yang akhirnya menyebabkan kamu menahan posisi. Misalnya saja ketika kamu ragu, “kira-kira nanti harganya bakal naik lagi ga ya?”. Akhirnya karena kamu berpikir mungkin nanti profitnya bisa lebih besar, kamu tahan deh posisinya. Terus enggak berapa lama, eh gak taunya terjadi pembalikan harga yang malah membuat kamu loss. 

Begitu juga saat terjadi loss, karena kamu pikir “ah mungkin nanti bakal profit”, akhirnya kamu tahan posisi. Enggak taunya, malah makin loss, duh! Jadi, buat kamu yang masih takutan untuk loss, mending pikir-pikir lagi deh buat trading!

2. Living for Trading atau No Life!

Siap-siap ya buat kamu yang mau jadi scalper karena itu artinya kamu sudah mendedikasikan hidupmu penuh hanya untuk trading! Artinya “no life” akan terjadi. Kamu akan sulit membedakan mana kehidupan nyata dan kehidupan trading. Kok bisa ya?

Ya soalnya ketika kamu memantau chart sepanjang hari, bakalan ada rasa “nagih” yang akhirnya terus memaksa dirimu tanpa sadar untuk trading setiap waktu. Efeknya itu bisa sakit pinggang karena harus duduk berjam-jam untuk menunggu momen di market atau bisa juga karena jarang minum air putih. 

Jadi, kalau mau jadi scalper maka harus siap-siap ya untuk “living for trading” bukan lagi “trading for living”.

Tips Trading dengan Scalping

Untuk melakukan scalping, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan cuan yang bisa kamu dapatkan. Penasaran kan apa saja tipsnya? Berikut ulasannya untuk kamu, simak ya!

1. Menentukan Area yang Tepat Ketika Scalping

Ada baiknya saat kamu trading baik dengan metode apapun untuk menentukan yang namanya area support and resistance ya. Oke, secara singkatnya area support merupakan area yang tepat untuk melakukan aksi beli. Sementara, area resistance merupakan area yang tepat dalam melakukan profit taking.

Jadi, adanya area-area tersebut bisa membatasi kamu ketika trading, enggak trading asal-asalan! Nah, ketika sudah menentukan batasan dan sudah masuk ke area tersebut, barulah kamu lakukan scalping ya!

2. Pilih Pair yang Likuid

Ada baiknya saat melakukan scalping, pilihlah pair yang likuid ya. Mengapa? Sederhananya, pasangan mata uang yang lebih likuid seperti major pairs yakni EUR/USD, GBP/USD, USD/CHF, USD/JPY, dll akan lebih tahan terhadap pergolakan harga dan volatilitas pergerakan harganya tinggi.

3. Gunakan Money Management

Nah, tips yang satu ini sebenarnya memang berlaku untuk berbagai jenis gaya trading lainnya. Money management adalah salah satu cara kamu untuk bisa “survive” di trading. Kamu pastinya enggak mau kan cuman profit sekali? Kamu pastinya mau tetap bisa trading dengan mengembangkan profit kamu layaknya bisnis trading.

Pokoknya jangan coba-coba ya trading tanpa menggunakan money management. Kalau enggak, kamu bisa kehilangan seluruh modal kamu hanya dalam waktu yang sangat singkat!

4. Jangan Trading Saat News

Tips selanjutnya dari scalping adalah jangan trading ketika news! Saat ada perilisan berita penting, misalnya saja saat data NFP dirilis, pergerakan harga pasar benar-benar bisa naik turun yang bisa menyebabkan slippage yang besar!

Itulah mengapa, para scalper hanya mau trading di kondisi normal, justru kebanyakan dari mereka ketika ada perilisan berita malah enggak trading dulu.

5. Jangan Takut untuk Cut Loss

Seperti yang tadi sudah disebutkan kalau para scalper biasanya hanya trading berdasarkan dari pergerakan harga pasar. Kalo sudah enggak sesuai, enggak segan-segan untuk cut loss. Tapi, kebanyakan trader justru hanya melakukan scalping berdasarkan dari profit atau enggaknya. Makany, ketika loss panjang, bingung deh mau ngapain.

Jadi, penting ya untuk kamu pahami bahwa menjadi seorang scalper itu artinya siap trading dengan jangka waktu yang pendek, enggak peduli profit atau loss.

Gimana? Sekarang sudah tahu kan gimana kelebihan dan kekurangan serta tips dalam melakukan scalping? Ingat ya, gaya scalping adalah trading pendek-pendek, bukan profit pendek-pendek. Beda! Sekarang yang perlu kamu lakukan adalah mempertimbangkan, apakah scalping ini cocok atau enggak dengan kepribadian kamu.

Tertarik untuk menjadi seorang scalper? Nah, mending kamu trading deh di Magnetfx dengan daftar trading MagnetFX aja. Kenapa sih harus Magnetfx? Soalnya proses daftarnya tuh mudah dan cepat. Terus, di MagnetFX juga kamu akan mendapat bimbingan saat trading loh. Jadi, enggak akan dilepas begitu saja. Yuk, daftar sekarang!

Share on: