Bagi seorang trader, cara trading forex dengan posisi long atau short adalah hal yang sangat penting. Mengingat, keduanya melibatkan pembelian dan penjualan forex dengan harapan kamu bisa mendapat profit dari perubahan harga di masa mendatang.
Namun, sebelum membahas soal long dan short, sebaiknya kamu ketahui dulu ya bagaimana cara membaca mata uang di forex. Kalau kamu tetep kekeh lanjutin pembahasan di bawah ini, bisa-bisa kamu nge-blank di pertengahan jalan.
Mengenal Posisi dalam Trading Forex
Sebuah posisi di dalam trading forex mengartikan jumlah mata uang yang kamu miliki. Dalam hal ini, posisi yang dimaksud bisa berarti long atau short, tergantung pada keputusan kamu. Posisi pada forex ini memiliki tiga karakteristik, yakni:
- Pasangan mata uang yang mendasari.
- Arah (posisi long atau short).
- Besaran (dalam hal ini lot).
Kamu bisa mengambil posisi dalam berbagai pasangan mata uang. Artinya, kamu bisa membuka trading lain secara bersamaan.
Cara Trading Forex Long Position
Posisi long diambil ketika kamu berharap harga akan naik dan bisa mendapatkan profit dari kenaikan harga tersebut. Biasanya para trader mengambil posisi ini ketika melihat kondisi market sedang tren naik sesuai analisa yang dilakukan. Dengan posisi long, kamu bisa mendapat keuntungan secara langsung saat menjual pasangan mata uang tersebut.
Misalnya kamu membeli EUR/USD di posisi 1.1500, lalu kemudian kamu menjualnya di 1.1600 maka kamu mendapatkan profit sebanyak 100 poin/pips.
Dengan analisis fundamental, kamu melihat berita bahwa negara mata uang tersebut menujukkan pergerakan ekonomi lebih baik. Saat itu, ada baiknya kamu mempertahankan posisi atau dikenal dengan istilah “going long”.
Sementara, secara teknik long seringkali dilakukan karena harga pasangan mata uang tersebut menembus resistensi tingkat harga tertentu atau batas harga tertinggi. Naiknya harga suatu pair bisa diartikan bahwa mata uang di depan menguat terhadap mata uang di belakang pair tersebut. Misalnya saja harga pair EUR/USD naik, maka artinya EURO menguat terhadap USD.
Cara Trading Forex Short Position
Posisi short diambil ketika kamu yakin bisa mendapat profit dari penurunan harga suatu pasangan mata uang. Kamu yakin bahwa kondisi market menunjukan sinyal akan mengalami penurunan.
Nah, sinyal yang paling umum digunakan adalah saat pasangan mata uang tersebut mencapai level resistance. Level resistence sendiri merupakan kondisi dimana suatu mata uang sulit untuk naik ke atas.
So, cara trading forex dengan posisi short ini bertujuan agar kamu bisa membeli kembali mata uang tersebut di waktu mendatang dengan harga yang lebih rendah. Nah, perbedaan antara harga jual tertinggi dan harga beli terendah inilah yang bisa dijadikan profit.
Misalnya begini, kamu meminjam 1.000 USD dari broker dengan leverage 1:3. Kemudian saat itu juga kamu menjual 1.000 dolar tersebut dengan harga (1 USD = 0,93353 EUR). Kamu mendapatkan 2800,59 EUR.
Dua jam kemudian, harga dolar AS tiba-tiba jatuh ke 0,85334 EUR dan pedagang membeli 3.000 USD dengan menghabiskan 2.560,02 EUR.
Namun, ingat ya bahwa kamu masih memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan ke broker (meminjam 1.000 USD dengan leverage 1:3). Dolar dikembalikan ke broker dan kesimpulannya kamu profit yang kamu dapatkan adalah EUR 2.800.59 – EUR 2.560.02 = EUR 240.57.
Baik membuka posisi short atau long, pastikan bahwa kamu sudah mengantisipasi harga di masa mendatang dengan menggunakan analisis teknikal atau fundamental.