Yen Jepang Menguat di Tengah Ketidakpastian Pasar dan Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga.

  • Kenaikan suku bunga BoJ.
  • Ekspektasi Dovish dari Fed.

Yen Jepang (JPY) melanjutkan kenaikannya untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa, didorong oleh meningkatnya keengganan terhadap risiko di pasar. Para pedagang mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank Jepang (BoJ) minggu depan, yang diharapkan dapat mendukung penguatan JPY.

Pejabat senior partai yang berkuasa, Toshimitsu Motegi, mendesak BoJ untuk lebih jelas mengomunikasikan rencananya menormalisasi kebijakan moneter melalui kenaikan suku bunga bertahap. Ia menekankan bahwa penurunan Yen yang berlebihan berdampak buruk pada ekonomi. Perdana Menteri Fumio Kishida menambahkan bahwa normalisasi kebijakan moneter akan mendukung peralihan Jepang menuju ekonomi yang didorong oleh pertumbuhan.

Sementara itu, pasangan mata uang USD/JPY menghadapi tekanan karena Dolar AS (USD) melemah akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Ketua Fed, Jerome Powell, menyatakan optimisme tentang kemajuan inflasi, dan Gubernur Fed, Christopher Waller, menyebutkan bahwa waktu untuk menurunkan suku bunga semakin dekat.

Di pasar komoditas, harga emas (XAU/USD) berjuang untuk mempertahankan kenaikan di sesi Asia pada hari Selasa, meskipun berhasil bertahan di atas level terendah minggu sebelumnya. Pengunduran diri Presiden AS Joe Biden dari pemilihan Presiden 2024 meningkatkan peluang Donald Trump untuk kembali menjadi Presiden, yang diharapkan menciptakan lingkungan regulasi yang lebih longgar. Selain itu, pemotongan suku bunga tak terduga oleh Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) pada hari Senin mendukung suasana pasar yang optimis, menjadi penghambat bagi logam mulia yang biasanya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman.

Ekspektasi dovish dari Fed diperkirakan akan membatasi kerugian pada harga emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pelaku pasar yakin bahwa Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September dan memperkirakan dua kali pemotongan suku bunga lagi pada akhir tahun. Hal ini menyebabkan penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS, mendukung harga emas lebih lanjut.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga mata uang Yen.

Arah fundamental cenderung melemahkan harga emas.

Terpantau harga emas selama perdagangan disesi Asia mengalami penurunan harga dan saat ini harga baru saja menyentuh level support 2390.00 yang juga dapat dijadikan sebagai acuan entry posisi buy. Potensi hari ini jika harga emas mampu menguat terhadap USD maka harga emas berpotensi rebound naik menuju level resistance 2400.00 dan 2425.00. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini dari sisi teknikal analisis.

PIVOT LEVEL

2397.00

Support 1

2390.00

Support 2

2370.00

Resistance 1

2400.00

Resistance 2

2425.00

Terpantau harga pasangan mata uang USDJPY disesi perdagangan Asia (pagi) sampai menjelang sesi Eropa (siang) terjadi pelemahan harga, USD mengalami tekanan harga oleh penguatan YEN. Potensi kedepan jika mata uang Yen terus mengalami penguatan maka pasangan mata uang USDJPY berpotensi meneruskan turun menuju level support 156.170 dan 155.670. Berikut level support dan resistance beserta level pivot hari ini dari sisi teknikal analisis.

PIVOT LEVEL

156.975

Support 1

156.170

Support 2

155.670

Resistance 1

157.800

Resistance 2

158.325

Disclaimer:
Analisis ini hanya untuk referensi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Trading adalah kegiatan berisiko, segala keputusan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.

Share on: