USDJPY Bergerak Sideways, Pertemuan BOJ Menjadi Fokus Pasar.
- Yen Jepang terus bertahan defensif terhadap Dolar AS, pertemuan BoJ menjadi fokus pasar.
- Harga emas bertahan positif di tengah sentimen Risk-On global.
- Harga minyak menguat di sesi perdagangan Asia di tengah kekhawatiran gangguan pasokan global.
Yen Jepang terus bertahan defensif terhadap Dolar AS, pertemuan BoJ menjadi fokus pasar.
Yen Jepang (JPY) mempertahankan posisi defensif terhadap Dolar AS (USD) selama dua hari sesi perdagangan berturut-turut. Sentimen risiko global yang masih didukung oleh prospek penurunan suku bunga pada tahun 2024 dianggap sebagai pendorong utama yang melemahkan USDJPY.
Pasangan USD/JPY mempertahankan kenaikan moderat intraday dekat pertengahan 142, dengan ekspektasi keluarnya Bank of Japan (BoJ) dari suku bunga negatif membantu membatasi penurunan JPY. Pedagang menunggu keputusan BoJ yang dijadwalkan pada hari Selasa sesi Asia yang di harapkan memberikan isyarat pergerakan USDJPY kedepan dan menjadi fokus pasar. Pada hari Senin, fokus pedagang terhadap sentimen risiko global dan dinamika harga USD, karena tidak ada rilis makroekonomi yang relevan dari Jepang atau AS.
Harga emas bertahan positif di tengah sentimen Risk-On global.
Harga emas (XAU/USD) memulai minggu dengan kenaikan intraday yang tipis, meskipun ada keraguan bullish pada harga emas karena komentar pejabat Federal Reserve mencoba meredam spekulasi penurunan suku bunga. Sentimen risk-on di pasar ekuitas global dan antisipasi pengaruh angka inflasi AS terhadap kebijakan moneter Fed juga membatasi kenaikan logam mulia sebagai safe-haven.
Harga minyak menguat di sesi perdagangan Asia di tengah kekhawatiran gangguan pasokan global.
Harga minyak mengalami kenaikan hampir 1% di perdagangan Asia pada hari Senin, didukung oleh penurunan ekspor Rusia dan meningkatnya serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah yang menimbulkan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak.
Kontrak berjangka mencatat kenaikan, dengan cuaca buruk di Rusia dan serangan Houthi turut berkontribusi pada situasi yang lebih buruk. Rusia juga mengumumkan pengurangan ekspor minyak lebih awal dari yang dijanjikan, sementara perusahaan pelayaran besar menghindari Terusan Suez akibat peningkatan serangan Houthi. Kenaikan kecil harga minyak minggu lalu setelah pertemuan dovish Federal Reserve AS juga memberikan dukungan terhadap pasar.