Serangkaian Data Fundamental AS Rilis Hari Ini Sebagai Isyarat Kondisi Ekonomi AS.
- Pasar menunggu rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan (Q3), Klaim Pengangguran Awal, dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia.
- Penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS baru-baru ini ke level terendah dalam beberapa bulan dan membuat USD tertekan, sehingga memberikan dukungan pada logam mulia.
- Harga minyak kembali turun terkait kekhawatiran rendahnya permintaan dan peningkatan persediaan AS.
Pasar menunggu rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan (Q3), Klaim Pengangguran Awal, dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia.
Dolar AS (USD) bergerak turun meskipun imbal hasil Treasury AS meningkat. Imbal hasil kupon obligasi Amerika Serikat (AS) bertenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing naik 4,36% dan 3,86%, pada saat berita ini dimuat.
Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan di sekitar 102,30, dan tampaknya sentimen dovish seputar lintasan suku bunga Federal Reserve AS pada awal tahun 2024 memberikan tekanan pada Dollar.
Pelaku pasar menunggu rilis data Produk Domestik Bruto AS yang disetahunkan (Q3), Klaim Pengangguran Awal, dan Survei Manufaktur Fed Philadelphia pada hari Kamis untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai perekonomian AS.
Harga emas sedikit naik di tengah pelemahan pasar saham.
Harga emas (XAU/USD) menarik beberapa aksi beli pada hari Kamis. Dolar AS (USD) kesulitan memanfaatkan pergerakan positif semalam dan melemah di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada awal Maret 2024. Hal tersebut diperkuat oleh penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS baru-baru ini ke level terendah dalam beberapa bulan dan membuat USD tertekan, sehingga memberikan dukungan pada logam mulia.
Selain itu, suasana pasar saham yang secara umum lebih lemah dipandang sebagai faktor lain yang menguntungkan harga emas sebagai safe-haven.
Harga minyak kembali turun terkait kekhawatiran rendahnya permintaan dan peningkatan persediaan AS.
Harga minyak mengalami penurunan pada hari Kamis, memutuskan tren kenaikan tiga hari, akibat kekhawatiran terkait rendahnya permintaan dan peningkatan persediaan minyak mentah AS yang melebihi ekspektasi.
Harga minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate masing-masing turun 0,3%, dengan investor kembali fokus pada permintaan global yang lesu dan dampak terbatas dari gangguan perdagangan di Laut Merah. Peningkatan stok minyak mentah AS dan produksi minyak dalam negeri yang mencatat rekor juga menjadi faktor tekanan terhadap harga minyak.