Penurunan Indeks Dolar Menjadi Sentimen Positif Emas di Awal Minggu Ini.
- Penurunan Indeks Dolar Menjelang Data Inflasi dan PDB AS.
- Kenaikan Harga Emas di Sesi Asia Didukung oleh Sentimen Positif dari Dukungan Keuangan PBoC untuk Perusahaan Swasta.
- Penurunan harga minyak dampak antisipasi kesepakatan pasokan OPEC+.
Penurunan Indeks Dolar Menjelang Data Inflasi dan PDB AS.
Dalam perdagangan Asia, indeks dolar mengalami penurunan seiring menjelang data inflasi dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS. Pasar menantikan rilis Data harga PCE (pengukur inflasi pilihan Federal Reserve) dan pembacaan kedua PDB kuartal ketiga pada hari Kamis.
Tanda-tanda menurunnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi diharapkan memicu spekulasi terkait kebijakan The Fed yang kurang hawkish, yang dapat melemahkan dolar dan menguntungkan mata uang serta komoditi lainnya terhadap dollar AS.
Kenaikan Harga Emas di Sesi Asia Didukung oleh Sentimen Positif dari Dukungan Keuangan PBoC untuk Perusahaan Swasta.
Harga emas mengalami kenaikan di sesi Asia, meskipun sempat turun dari level harga $2,018 per troy ounce menjadi sekitar $2.010. Meskipun demikian, emas masih diperdagangkan di level yang lebih tinggi.
Sentimen positif muncul karena Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) mengumumkan dukungan keuangan tambahan untuk perusahaan swasta, termasuk dalam hal pencatatan, pembiayaan, merger, akuisisi, dan restrukturisasi.
PBoC berkomitmen untuk meningkatkan penerbitan obligasi oleh perusahaan swasta dan mendorong pemberi pinjaman untuk tetap mendukung perusahaan swasta yang menghadapi kesulitan.
Penurunan harga minyak dampak antisipasi kesepakatan pasokan OPEC+.
Harga minyak turun pada hari Senin, dengan Brent mendekati level $80 per barel, karena investor menantikan pertemuan OPEC+ pada akhir pekan untuk kesepakatan pasokan hingga tahun 2024. Minyak Brent turun 0,5% menjadi $80,21 per barel, sementara minyak WTI AS turun ke $75,18 per barel.
Penurunan terjadi setelah kenaikan minggu lalu yang didorong oleh harapan Arab Saudi dan Rusia melanjutkan pemangkasan pasokan sukarela hingga 2024, serta potensi pengurangan lebih lanjut oleh OPEC+.