Pasar Menanti FOMC The Fed Sementara Harga Emas Menguat Akibat Pelemahan Dolar.

  • Pasar menanti FOMC The Fed.
  • Harga emas menguat pada hari Senin karena dolar melemah.
  • Harga minyak naik di tengah harapan OPEC+ sementara perusahaan energi AS menambah jumlah rig.

Pasar menanti FOMC The Fed.

Para pedagang mengantisipasi kemungkinan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada Maret 2024, meskipun peluangnya hanya sekitar 30% menurut alat Fedwatch CME. Pusat perhatian pasar saat ini adalah risalah pertemuan The Fed pada akhir Oktober, di mana bank tersebut mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan niat untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Harga emas menguat pada hari Senin karena dolar melemah.

Harga emas sedikit menguat pada hari Senin siang mempertahankan sebagian besar kenaikannya pada minggu lalu karena dolar melemah dampak dari berkurangnya kekhawatiran mengenai kenaikan suku bunga AS. Menyusul serangkaian data ketenagakerjaan dan inflasi yang lemah pada minggu lalu, para pedagang menyimpan harapan bahwa Federal Reserve akan menyelesaikan kenaikan suku bunga, di sisi lain melemahnya dolar yang mendukung harga komoditas secara keseluruhan. 

Meskipun bank sentral diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga lagi, prospek suku bunga yang tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama dianggap sebagai sinyal negatif bagi harga emas. Tingginya suku bunga meningkatkan opportunity cost investasi emas, dan perkiraan ini diyakini akan membatasi kenaikan harga emas dalam beberapa bulan mendatang.

Harga minyak naik di tengah harapan OPEC+ sementara perusahaan energi AS menambah jumlah rig.

Harga minyak mengalami kenaikan pada hari Senin, melanjutkan tren positif selama beberapa waktu. Hal ini didorong oleh harapan OPEC+ untuk memperdalam pengurangan pasokan guna mendukung harga minyak yang mengalami penurunan selama empat minggu terakhir. Kenaikan harga juga terkait dengan ketidakpastian pasokan di Timur Tengah akibat konflik Israel-Hamas. 

Pada minggu lalu, perusahaan energi di Amerika Serikat menambah jumlah rig minyak dan gas untuk pertama kalinya dalam tiga minggu, demikian disampaikan oleh perusahaan jasa energi Baker Hughes pada hari Jumat. Jumlah rig yang aktif dianggap sebagai indikator awal produksi energi di masa depan.

Share on: