Kuatnya Pound Inggris di Tengah Data Ekonomi yang Positif dan Tantangan Inflasi, Sementara Emas dan Minyak Mennggapi Sentimen Pasar Global.
- Pound Inggris melonjak ke posisi tertinggi dalam dua bulan berkat data ekonomi yang menguat.
- Harga emas melemah sedikit pada hari Jumat akibat minimnya perdagangan selama libur pasar AS.
- Pasar minyak memantau pertemuan OPEC+, harga WTI stabil di $76,50.
Pound Inggris melonjak ke posisi tertinggi dalam dua bulan berkat data ekonomi yang menguat.
Pound Inggris mencapai level tertinggi dalam dua bulan terhadap dolar AS berkat data ekonomi Inggris yang lebih baik dari perkiraan. Penguatan ini didukung oleh laporan PMI Jasa dan Gabungan Inggris yang optimis untuk November.
Meskipun inflasi turun menjadi 4,6%, pernyataan Gubernur Bank of England tentang suku bunga tinggi yang berkelanjutan menimbulkan kekhawatiran akan tekanan resesi. Poundsterling tetap kuat meskipun menghadapi hambatan ini.
Di sisi lain, Indeks Dolar AS naik karena lonjakan imbal hasil Treasury AS dan harapan tidak adanya kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve. Sentimen pasar dipengaruhi oleh antisipasi penurunan PMI Jasa Global dan Manufaktur S&P AS yang akan datang.
Harga emas melemah sedikit pada hari Jumat akibat minimnya perdagangan selama libur pasar AS.
Harga emas sedikit bergerak melemah pada hari Jumat, dipengaruhi oleh libur pasar AS yang menyebabkan perdagangan minim. Fokus sekarang beralih ke data aktivitas bisnis untuk mendapatkan gambaran ekonomi AS.
Emas mengalami kenaikan minggu kedua karena keyakinan bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga, tetapi data pasar tenaga kerja yang kuat dan sinyal hawkish dari The Fed membuat emas turun. Libur Thanksgiving AS juga memberikan sedikit isyarat terhadap emas.
Pasar minyak memantau pertemuan OPEC+, harga WTI stabil di $76,50
Pasar minyak memperhatikan pertemuan OPEC+ yang akan membahas potensi pengurangan produksi pada 30 November. Harga minyak mentah WTI berada di $76,50, dipengaruhi oleh antisipasi OPEC+ mempertahankan pengurangan produksi hingga tahun depan.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh antisipasi stimulus ekonomi Tiongkok yang dapat mendukung permintaan minyak. Data PMI Global S&P AS dan keputusan OPEC+ akan menjadi penentu penting bagi arah harga minyak di bulan terakhir tahun 2023.