
Keputusan Tingkat Suku Bunga Terbaru Bank of England Hari Ini Menjadi Fokus Sentimen Pasar.
- Dollar AS menguat setelah The Fed tahan suku bunga sementara Bank of England akan memutuskan tingkat suku bunganya terbarunya
- Harga emas menguat di tengah tantangan Dolar menguat dan ketidakpastian geopolitik.
- Sinyal penurunan suku bunga AS dan langkah dukungan sektor properti Tiongkok memberikan dorongan pada harga minyak.
Dollar AS menguat setelah The Fed tahan suku bunga sementara Bank of England akan memutuskan tingkat suku bunganya terbarunya
Dolar mendekati level tertinggi setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga. Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, menyatakan bahwa inflasi baru-baru ini akan menahan kebijakan pelonggaran moneter dalam waktu dekat, mengurangi spekulasi penurunan suku bunga pada Maret 2024.
Meskipun Powell mencatat kemajuan dalam melawan inflasi dan ketahanan ekonomi AS, para pedagang mulai memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga mulai Mei 2024. Beberapa juga mempertimbangkan bahwa penundaan tersebut dapat mengakibatkan pelonggaran moneter lebih agresif pada tahun 2024 dengan penurunan suku bunga.
Bank of England diperkirakan mempertahankan kebijakan suku bunga pada hari kamis ini. BoE cenderung restriktif, mengingat kenaikan inflasi dan ketegangan geopolitik. Dampak alih rute pelayaran dapat memengaruhi kebijakan moneter dan stabilitas keuangan, seperti yang diungkapkan oleh Gubernur dan Deputi Gubernur BoE pada pertemuan sebelumnya.
Harga emas dan Dolar kompak naik di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan The Fed.
Harga emas (XAU/USD) terus menarik pembelian selama empat hari berturut-turut, mendekati level tertinggi dua minggu di sekitar $2.056. Dolar AS juga menguat kesulitan memanfaatkan momentum pasca-FOMC, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS menurun. Faktor seperti risiko geopolitik dari Timur Tengah dan krisis ekonomi Tiongkok memberikan dukungan pada emas sebagai safe-haven.
Meskipun demikian, pandangan kurang dovish dari Federal Reserve terhadap suku bunga mungkin membatasi kenaikan harga emas. Imbal hasil obligasi AS, dinamika harga USD, dan sentimen risiko juga diawasi untuk peluang perdagangan jangka pendek di pasar emas. Fokus selanjutnya adalah pada laporan Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat.
Sinyal penurunan suku bunga AS dan langkah dukungan sektor properti Tiongkok memberikan dorongan pada harga minyak.
Harga minyak naik pada hari Kamis, didukung oleh sinyal penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS dan langkah dukungan baru untuk pasar properti Tiongkok. Minyak Brent naik 0,5% menjadi $80,98 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate AS naik 0,6% menjadi $76,29.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya, memicu ekspektasi penurunan suku bunga. Data tenaga kerja AS yang kurang dari perkiraan memperkuat pandangan bahwa bank sentral dapat mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni. Tiongkok, sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, merespon kekhawatiran dampak likuidasi pengembang Evergrande dan penurunan harga rumah baru dengan meluncurkan langkah-langkah dukungan pasar properti.
Analis di JPMorgan memperkirakan bahwa Tiongkok akan tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini. Mereka memproyeksikan pertumbuhan permintaan minyak di Tiongkok sebesar 530.000 barel per hari pada tahun 2024, mengikuti lonjakan sebesar 1,2 juta barel per hari pada tahun sebelumnya. Meskipun ada faktor geopolitik, JPMorgan menyatakan pandangan positif untuk tahun 2024 sebagai tahun yang sehat bagi pasar minyak.