Keputusan Bank Sentral Ditunggu-tunggu Pasar, Emas Tancap Gas Naik.

Dolar AS dan yen Jepang bertahan sideways pada hari Selasa, seiring para pedagang menunggu keputusan penting dari bank sentral yang akan menentukan tren beberapa minggu ke depan. Pertemuan kebijakan moneter pertengahan minggu dari Bank of Japan (BOJ) dan Federal Reserve menjadi sorotan utama.

Yen Jepang mengambil jeda setelah lonjakan lebih dari 2% terhadap dolar minggu lalu. Penguatan yen dari level terendah dalam 38 tahun di 161,96 terhadap dolar awal bulan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk penurunan saham global dan meningkatnya ekspektasi bahwa BOJ akan menaikkan suku bunga minggu ini. Dilansir dari investing.com saat ini pasar memperkirakan peluang kenaikan suku bunga sebesar 10 basis poin sebesar 63%.

BOJ telah mengindikasikan akan mengumumkan rencana pengetatan kuantitatif (QT), yang diharapkan akan secara bertahap mengurangi separuh pembelian obligasi bulanan selama dua tahun ke depan. Namun, ketidakpastian masih ada mengenai apakah BOJ akan menaikkan suku bunga pada hari Rabu di tengah pertumbuhan ekonomi yang lamban. Dilansir dari investing.com Analis pasar senior City Index, Matt Simpson, menyebutkan bahwa risiko sebenarnya bagi BOJ adalah tidak adanya kenaikan suku bunga yang dapat melemahkan yen.

Federal Reserve diperkirakan tidak akan mengubah kebijakannya pada hari Rabu, meskipun pasar berharap bank sentral AS akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya di bulan September. Investor akan mencari petunjuk dari Ketua Fed Jerome Powell mengenai seberapa cepat pembuat kebijakan siap untuk memangkas suku bunga pada konferensi persnya. Sementara Fed tidak bertemu pada bulan Agustus, pertemuan para bankir sentral di Jackson Hole akhir bulan ini bisa menjadi momen penting untuk mempersiapkan pasar bagi penurunan suku bunga.

Emas rebound.

Harga emas (XAU/USD) mengalami dalam mode menguat selama sesi Asia pada hari Selasa, meskipun tetap dalam kisaran perdagangan yang lebih luas dari hari sebelumnya dan di bawah angka $2.400. Pelemahan di pasar ekuitas, ditambah dengan risiko geopolitik akibat konflik di Timur Tengah, menjadi faktor utama yang mendukung emas sebagai komoditas safe haven. Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September juga menguntungkan emas.

Namun, kenaikan harga emas kemungkinan akan tetap terbatas karena pedagang mungkin lebih memilih menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan Fed sebelum membuat keputusan jangka pendek yang tegas. Oleh karena itu, hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang akan diumumkan pada hari Rabu, bersama dengan laporan Nonfarm Payrolls (NFP) pada hari Jumat, akan menjadi faktor penting dalam dinamika harga USD dan XAU/USD.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga Dollar AS.

Arah fundamental cenderung melemahkan harga Japanese Yen.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas.

Terpantau harga emas terjadi penguatan harga setelah mengalami koreksi harga dihari Senin kemarin ditengah tren pembalikan arah naik dari hari Jumat dan saat ini harga juga telah menembus level resistance terdekatnya di 2390.00. Potensi emas hari ini, jika harga emas kembali menguat terhadap USD maka harga berpotensi meneruskan naik menuju level resistance selanjutnya di 2400.00. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini dari sisi teknikal analisis hari ini.

Terpantau harga pasangan mata uang USDJPY menguat disesi perdagangan Asia dan terkonfirmasi harga menembus level resistancenya terdekatnya di 154.625. Potensi hari ini jika mata uang JPY kembali melemah terhadap USD, maka harga pasangan mata uang USDJPY berpotensi meneruskan kenaikan harganya menuju level resistance selanjutnya di 155.800. Berikut level support dan resistance hari ini beserta level pivot sebagai perkiraan batas pergerakan harga hari ini.