Inflasi Inggris Mereda, Pasar Beralih Fokus ke FOMC.
- Turunnya inflasi di Inggris yang lebih kecil dari perkiraan menyebabkan investor menurunkan harapan mereka terhadap penurunan suku bunga Bank of England (BoE) pada bulan depan.
- Anggota Federal Reserve (Fed) menegaskan bahwa bank sentral AS memerlukan bukti yang lebih kuat mengenai laju inflasi.
Inflasi di Inggris turun lebih sedikit dari yang diperkirakan, mengakibatkan investor mengurangi ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga Bank of England (BoE) bulan depan. Harga konsumen tahunan naik 2,3% di April, turun dari 3,2% di Maret dan merupakan level terendah sejak Juli 2021. Namun, BoE dan ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan penurunan lebih besar menjadi 2,1%.
Poundsterling menguat setelah data ini dirilis, dan kemungkinan penurunan suku bunga BoE pada Juni menurun dari 50% menjadi 18%. Ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan inflasi yang lebih tajam karena penurunan tarif energi rumah tangga sebesar 12%. Luke Bartholomew dari abrdn mengatakan laporan ini akan mengecewakan BoE dan investor.
Selain itu, anggota Federal Reserve (Fed) menegaskan bahwa bank sentral AS memerlukan bukti lebih kuat bahwa inflasi telah melambat sebelum dapat mulai menurunkan suku bunga, dan menekankan bahwa The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk periode yang lebih lama, akibatnya, hal ini dapat menguatkan Dolar AS (Greenback).
Kebijakan hati-hati dari Federal Reserve AS (Fed) mungkin mendukung Dolar AS dan membatasi penurunan pasangan mata uang ini. Investor akan memperhatikan risalah FOMC dan pidato pejabat Fed pada Rabu.
Sentimen untuk GBP (Poundsterling) cenderung negatif.
Sentimen untuk Dolar AS cenderung positif.