
- Harga emas naik kembali di atas $2.740 per ons menjelang sesi Eropa, didukung oleh meningkatnya permintaan safe haven.
- Pelemahan moderat dolar AS dan prospek kebijakan moneter yang tidak pasti turut memengaruhi pergerakan harga.
Pada hari Senin, harga emas mengalami pemulihan dari kerugian intraday, dengan emas spot naik di atas $2.740 per ons, mencapai level tertinggi harian baru. Pemulihan ini didorong oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran menjelang pemilu presiden AS yang semakin dekat, yang meningkatkan permintaan untuk aset safe haven.
Selain faktor geopolitik, penurunan moderat dolar AS dari level tertingginya sejak akhir Juli turut memberikan dukungan terhadap harga emas. Meski demikian, prospek kebijakan Federal Reserve yang cenderung mempertahankan suku bunga lebih tinggi dan ketidakpastian defisit anggaran setelah pemilu tetap mendukung kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang berpotensi menekan harga emas.
Di sisi lain, dilansir dari investing.com meredanya ketegangan di Timur Tengah setelah Israel tidak memperluas serangan ke fasilitas Iran pada akhir pekan membantu menenangkan kekhawatiran investor, meskipun ketidakpastian politik dan ekonomi global tetap menjadi faktor penting yang mempengaruhi sentimen pasar.
Sementara itu, pelaku pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data ekonomi utama AS minggu ini, termasuk PDB Q3, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), dan laporan Nonfarm Payrolls (NFP), yang dapat memberikan indikasi lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter dan dampaknya terhadap harga emas.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Ketegangan Geopolitik Timur Tengah Mereda: Kekhawatiran terkait eskalasi konflik di Timur Tengah mulai berkurang, namun ketegangan tetap bisa meningkat kembali, dan investor masih memantau perkembangan situasi yang dapat mendorong permintaan safe haven.
- Ketidakpastian Jelang Pemilu AS: Pemilu presiden AS yang semakin dekat memicu kekhawatiran mengenai arah kebijakan ekonomi dan politik masa depan.
- Ekspektasi Kebijakan Federal Reserve: Prospek bahwa Federal Reserve mungkin hanya melakukan pemangkasan suku bunga dalam jumlah kecil atau mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama memberikan tekanan pada harga emas.
Secara keseluruhan berpengaruh beragam terhadap harga emas.
Terpantau harga emas hari ini pada tanggal 28 Oktober cenderung bergerak beragam di sesi perdagangan Asia, terjadi open gap down candle dan saat ini harga mencoba untuk bangkit lagi. Potensi hari ini, jika harga emas mampu menguat terhadap USD maka diperkirakan harga emas naik kembali menutup gap down candle dan berpotensi naik menuju level harga tertinggi sepanjang masanya di 2758.00. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini sebagai batas acuan perkiraan harga emas.
PIVOT LEVEL
2734.00
Support 1
2715.00
Support 2
2700.00
Resistance 1
2758.00
Resistance 2
All Time High
Dolar AS Melemah, Pesimisme Meningkat di Kalangan Investor Ritel Terhadap Pasar Saham Jangka Pendek.

- Meski ada kenaikan dalam beberapa minggu terakhir, imbal hasil obligasi telah turun dari level tertinggi hampir tiga bulan, yang menekan dolar.
- Kekhawatiran terkait pemilu presiden AS yang akan datang meningkatkan risiko politik, yang membuat investor berhati-hati dan menurunkan minat terhadap aset berisiko.
Pada hari Senin, harga minyak mengalami penurunan signifikan, dengan minyak mentah berjangka Brent dan West Texas Intermediate (WTI) mencapai level terendah sejak 1 Oktober. Harga Brent tercatat pada $72,70 per barel, turun $3,35 (4,4%), sedangkan WTI turun $3,27 (4,6%) menjadi $68,51 per barel pada pukul 01:39 GMT. Penurunan ini terjadi setelah serangan balasan Israel terhadap fasilitas minyak dan nuklir Iran selama akhir pekan tidak mengganggu pasokan energi, yang meredakan ketegangan di kawasan tersebut.
Menurut para analis, hilangnya premi risiko geopolitik yang sempat ada dalam harga minyak akibat kekhawatiran serangan Israel terhadap Iran menunjukkan adanya harapan untuk de-eskalasi. Saul Kavonic, analis energi di MST Marquee, menyoroti bahwa serangan yang lebih terbatas, yang menghindari infrastruktur minyak, membantu menurunkan premi risiko beberapa dolar per barel. Namun, pasar akan terus mengawasi potensi serangan balik dari Iran dalam beberapa minggu ke depan yang bisa meningkatkan premi risiko kembali.
Dilansir dari investing.com analis dari Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar, menambahkan bahwa perhatian pasar kini akan beralih ke pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas, yang didukung Iran. Citi juga menurunkan target harga Brent dalam tiga bulan ke depan menjadi $70 per barel, mengingat premi risiko yang lebih rendah dalam waktu dekat. Sementara itu, analis Tim Evans dari Evans Energy memperingatkan bahwa pasar mungkin sedikit undervalued, dengan risiko produsen OPEC+ mungkin menunda peningkatan produksi yang direncanakan setelah Desember. OPEC+ sendiri mempertahankan kebijakan produksi mereka dan berencana untuk meningkatkan produksi mulai bulan Desember.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Mata Uang:
Meredanya Ketegangan Geopolitik: Penurunan harga minyak terjadi setelah serangan balasan Israel terhadap fasilitas Iran yang tidak mengganggu pasokan energi. Meredanya kekhawatiran mengenai konflik yang lebih besar di Timur Tengah telah mengurangi premi risiko yang sebelumnya ada dalam harga minyak.
Penurunan Target Harga dan Permintaan yang Melemah: Beberapa analis, termasuk dari Citi, telah menurunkan target harga minyak Brent menjadi $70 per barel, mencerminkan ekspektasi bahwa risiko geopolitik akan lebih rendah dalam waktu dekat.
Faktor Permintaan dan Produksi: Terdapat kekhawatiran tentang perlambatan permintaan minyak global, terutama jika ada sinyal dari data ekonomi yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Hal ini dapat membatasi potensi kenaikan harga minyak di masa mendatang.
Secara keseluruhan berpengaruh melemahkan harga minyak.
Pergerakan harga minyak mentah AS juga mengalami hal yang sama, terjadi open gap down candle sekitar 27 points, terjadi tekanan harga. Potensi hari ini diperkirakan harga minyak mentah AS berpotensi meneruskan turun menuju level support terdekatnya di 67.85. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini sebagai batas acuan perkiraan harga minyak mentah AS.
PIVOT LEVEL
71.18
Support 1
67.85
Support 2
67.00
Resistance 1
72.20
Resistance 2
73.65
Disclaimer:
Analisis ini hanya untuk referensi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Trading adalah kegiatan berisiko, segala keputusan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.