Harga Emas Naik di Tengah Penguatan Dolar dan Gejolak Politik AS.

Harga emas di pasar Asia mengalami kenaikan pada hari Rabu, meskipun penguatan dolar AS menahan laju kenaikan tersebut. Ketidakpastian yang meliputi pemilihan presiden AS dan antisipasi pertemuan Federal Reserve yang akan datang membuat para pedagang berada dalam kondisi tegang.

Harga emas spot naik 0,3% menjadi $2.416,72 per ons, sementara kontrak emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,4% menjadi $2.417,65 per ons. Meskipun demikian, harga emas spot masih menurun dari rekor tertingginya dalam dua minggu terakhir.

Harga Emas Stabil di Tengah Pulihnya Dolar

Keuntungan emas terbatas oleh rebound dolar AS, yang didorong oleh kombinasi permintaan safe haven dan posisi menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan. Para pedagang tetap lebih condong pada dolar AS di tengah ketidakpastian pemilihan presiden 2024, terutama setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat Demokrat.

Para pedagang juga bersikap hati-hati menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil. Fokus utama para pelaku pasar adalah kapan bank sentral berencana untuk mulai memangkas suku bunga, dengan konsensus umum mengarah pada pemangkasan di bulan September.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.

Terpantau harga emas disesi perdagangan Asia pagi tadi terjadi penguatan harga terhadap Dollar AS dan saat ini diperdagangkan diharga $2416.67 per troy ounce. Harga juga hampir menyentuh level resistance di 2420.00. Potensi hari ini jika harga emas mampu menguat kembali terhadap Dollar AS maka level resistance 2420.00 berpotensi tertembus dan harga berpeluang meneruskan naik menuju level resistance selanjutnya di 2427.00. Berikut level harga support dan resistance beserta pivot level hari ini dari sisi teknikal analisis.