Harga Emas Merosot di Tengah Sentimen Ketidakpastian Suku Bunga AS.

  • Dolar stabil menjelang data inflasi dan sikap Federal Reserve.
  • Harga emas melemah pengaruh sentimen kebijakan Federal Reserve.
  • Harga WTI naik optimisme dari penurunan stok minyak AS dan ketegangan pasokan mendorong kenaikan.

Dolar stabil menjelang data inflasi dan sikap Federal Reserve.

Dolar tetap stabil setelah rebound dari posisi terendah. Ketidakpastian pasar terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve di tengah isu pemangkasan suku bunga pada awal tahun 2024 memengaruhi pergerakan mata uang Dollar. 

Perhatian utama saat ini tertuju pada data Consumer Price Index (CPI) AS yang akan segera dirilis, yang diperkirakan akan menunjukkan peningkatan inflasi pada bulan Desember. Meskipun terjadi kenaikan inflasi, serta adanya indikasi kekuatan terbaru di sektor tenaga kerja, hal ini memberikan Federal Reserve lebih banyak fleksibilitas untuk menjaga suku bunga tetap tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Harga emas melemah pengaruh sentimen kebijakan Federal Reserve.

Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan setelah mencapai puncak di $2.040 pada hari Selasa dan hampir mencapai level terendah tiga minggu pada hari Rabu. Penurunan ini dipengaruhi oleh lemahnya ekspektasi kebijakan Federal Reserve di tahun 2024, mendorong kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan menguatkan Dolar AS. 

Meskipun demikian, risiko geopolitik seperti konflik Israel-Hamas dan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok memberikan dukungan pada emas sebagai safe-haven. Pasar bersiap untuk rilis data inflasi Konsumen AS pada hari Kamis, yang dianggap akan mempengaruhi kebijakan The Fed dan arah harga emas dalam jangka pendek.

Harga WTI naik optimisme dari penurunan stok minyak AS dan ketegangan pasokan mendorong kenaikan.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terus naik mendekati $72,50 per barel selama sesi Asia pada hari Rabu, mencatat kenaikan untuk sesi kedua secara berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh penurunan stok minyak mentah Amerika Serikat yang melebihi perkiraan pasar, di samping meningkatnya kekhawatiran pasokan akibat serangan militan Houthi di Laut Merah. 

American Petroleum Institute (API) merilis laporan Stok Minyak Mentah Mingguan menunjukkan penurunan sebesar 5,215 juta dibandingkan perkiraan penurunan sebesar 1,2 juta. Angka sebelumnya adalah penurunan 7,418 juta. Badan Informasi Energi AS akan merilis Perubahan Persediaan Minyak Mentah pada hari Rabu untuk periode tersebut Selain itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan bahwa produksi minyak mentah domestik di Amerika Serikat akan mencapai rekor tertinggi dalam dua tahun ke depan. Namun, tingkat pertumbuhan diperkirakan akan melambat.

 

Share on: