Harga Emas Merangkak Naik Memanfaatkan Pelemahan Data JOLT
- Pandangan Janet Yellen terhadap kondisi pasar tenaga kerja AS.
- Harga emas sedikit menguat memanfaatkan pelemahan data JOLT.
- Harga minyak fluktuatif di sesi Asia di tengah pertimbangan OPEC+ dan kekhawatiran permintaan tiongkok.
Pandangan Janet Yellen terhadap kondisi pasar tenaga kerja AS.
Di lansir dari reuters.com, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, menyatakan pada hari Selasa bahwa para ekonom yang menganggap tingkat pengangguran yang tinggi diperlukan untuk mengendalikan inflasi seharusnya mengubah pandangan mereka.
Yellen menekankan bahwa pasar tenaga kerja tidak mengalami pelemahan yang signifikan dan permintaan konsumen tetap moderat. Data terbaru menunjukkan penurunan di pasar tenaga kerja. Yellen menyatakan bahwa permintaan masih cukup untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa inflasi yang signifikan.
Harga emas sedikit menguat memanfaatkan pelemahan data JOLT.
Harga emas mengalami sedikit kenaikan di perdagangan Asia setelah turun dari rekor tertingginya pada siang ini. Harga emas memanfaatkan momentum atas data lowongan kerja JOLT yang lemah menambah ekspektasi pelemahan pasar tenaga kerja, sementara fokus pasar tetap pada data nonfarm payrolls bulan November.
Meskipun emas mencatat rekor di atas $2.100 per ounce awal minggu ini, ketidakpastian seputar kebijakan Federal Reserve membantu dolar pulih, dan harga emas turun dari level tertingginya, meskipun tetap bertahan di atas $2.000 per ounce.
Harga minyak fluktuatif di sesi Asia di tengah pertimbangan OPEC+ dan kekhawatiran permintaan tiongkok.
Harga minyak mengalami variasi di perdagangan Asia setelah empat sesi kerugian, dipengaruhi oleh evaluasi efektivitas pengurangan pasokan OPEC+ dan kekhawatiran terhadap prospek permintaan di Tiongkok.
Minyak Brent naik sedikit menjadi $77,21 per barel, sementara minyak WTI AS mengalami penurunan menjadi $72,28 per barel. OPEC+ menyetujui pengurangan produksi sukarela, termasuk perpanjangan pemotongan Saudi dan Rusia. Meskipun ada pembicaraan tentang kemungkinan perpanjangan atau pemerdalam pemotongan, kekhawatiran terkait permintaan dan dampak konflik Israel-Hamas tetap memengaruhi harga minyak.