Harga Emas Menguat, di Tengah Pasar Wait and See Data PCE Price Index AS Malam Ini.

  • Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September dan kemungkinan lebih lanjut pada bulan Desember cenderung mendukung harga emas.
  • Kuatnya data PDB dan PMI menunjukkan ekonomi AS yang solid.

Harga emas mengalami kenaikan dalam perdagangan Asia pada hari Jumat, meskipun mengalami kerugian besar sepanjang minggu karena para pedagang lebih memilih dolar AS menjelang petunjuk lebih lanjut mengenai suku bunga. Emas sempat mencapai rekor tertinggi pada bulan Juli, tetapi aksi ambil untung dan volatilitas pasar komoditas menyebabkan harga jatuh tajam.

Meski begitu, harga spot emas turun 1,2% minggu ini setelah data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal kedua yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis, yang meningkatkan harapan akan pendaratan lembut untuk ekonomi AS.

Namun, para pedagang masih berharap pada pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September. Data indeks harga PCE yang akan datang, ukuran inflasi pilihan Fed, diharapkan menunjukkan inflasi yang semakin mereda pada bulan Juni. Pertemuan Fed mendatang juga diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap dan memberikan sinyal pemotongan pada bulan September.

Suku bunga yang lebih rendah baik untuk emas dan logam mulia, karena mereka mengurangi biaya peluang investasi pada aset yang tidak memberikan hasil. Selain itu, logam kuning ini mungkin melihat peningkatan permintaan safe haven saat pemilihan presiden AS semakin panas, dengan jajak pendapat terbaru menunjukkan persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris.

Sementara itu indeks Dolar AS (DXY) mundur dari kenaikan terbarunya menjelang rilis data PCE AS untuk bulan Juni, diperdagangkan sekitar 104,30 selama sesi Asia pada hari Jumat. Penurunan dolar mungkin terbatas karena meningkatnya imbal hasil obligasi Treasury AS. Data ekonomi AS yang lebih kuat telah mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga pada bulan September, mendukung dolar AS.

Pada hari Kamis, PDB AS kuartal kedua meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,8%, melampaui perkiraan sebesar 2% dan pembacaan sebelumnya sebesar 1,4%. Selain itu, PMI Gabungan naik menjadi 55,0 dari 54,8, mencapai level tertinggi sejak April 2022. Dilansir dari fxstreet.com Bank of America menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat memungkinkan Federal Reserve untuk “menunggu” sebelum membuat perubahan suku bunga, dan terus mengantisipasi bahwa Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Desember.

Arah fundamental cenderung berpotensi menguatkan harga emas.

Arah fundamental cenderung netral untuk Dollar AS.

Secara teknikal indeks mata uang Dollar AS (DXY) masih cenderung sideways, nampaknya pasar menunggu kepastian rilis data PCE Price Indeks AS sebagai isyarat kondisi inflasi AS terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Jika inflasi AS kembali mereda, maka harga Dollar AS berpotensi turun dan level support 104.100 berpotensi tertembus yang artinya Dollar AS melemah. Namun jika inflasi AS naik kembali, maka harga Dollar AS berpotensi naik menuju level resistance di 104.700 yang artinya Dollar AS menguat.

Terpantau harga emas mengalami kenaikan harga selama sesi perdagangan Asia ditengah tren kenaikan penurunan harga. Potensi hari ini jika harga emas kembali melemah terhadap USD maka harga berpotensi meneruskan turun menuju level support 2343.00. Berikut level support dan resistance beserta level pivot yang dapat dijadikan acuan batas harga emas hari ini.

PIVOT LEVEL

2375.00

Support 1

2343.00

Support 2

2320.00

Resistance 1

2400.00

Resistance 2

2420.00

Disclaimer:
Analisis ini hanya untuk referensi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Trading adalah kegiatan berisiko, segala keputusan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.

Share on: