Harga Emas Menguat di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Prospek Suku Bunga AS.

  • Prospek inflasi AS yang menguntungkan dan ketegangan di Timur Tengah mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven.
  • Imbal hasil obligasi AS yang tetap tinggi dan kekuatan dolar AS membatasi kenaikan harga emas lebih lanjut.

Harga emas (XAU/USD) menunjukkan minat beli yang signifikan pada awal minggu baru, diperdagangkan di dekat level tertinggi dalam satu minggu di sekitar $2.660 menjelang pembukaan sesi Eropa. Indeks Harga Produsen (PPI) AS baru-baru ini mengisyaratkan prospek inflasi yang menguntungkan, memberi sinyal bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan melanjutkan penurunan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat. Kondisi ini turut mendorong permintaan terhadap emas batangan sebagai aset safe haven, terutama di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Namun, ekspektasi investor yang telah sepenuhnya memperhitungkan potensi pemangkasan suku bunga besar oleh bank sentral AS pada bulan November turut menjaga imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi. Hal ini, bersamaan dengan kekuatan Dolar AS yang mendekati level tertingginya sejak pertengahan Agustus, membatasi kenaikan harga emas. Selain itu, janji Tiongkok untuk meningkatkan utang demi memulihkan ekonominya menambah optimisme, tetapi juga mendorong kehati-hatian sebelum mengambil posisi beli baru pada XAU/USD.

Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga emas.

Pergerakan harga emas hari ini tanggal 14 Oktober di sesi Asia (pagi hari) bergerak naik (+0.30%), meneruskan kenaikan harga di minggu sebelumnya. Potensi hari ini jika harga emas terus menguat terhadap USD maka diperkirakan harga emas berpotensi meneruskan naik menuju level resistance 2670.00. Berikut level support dan resistance beserta level pivot hari ini sebagai batas acuan pergerakan harga.

PIVOT LEVEL

2648.00

Support 1

2640.00

Support 2

2600.00

Resistance 1

2670.00

Resistance 2

2685.00

Yen Jepang Tetap Tertekan di Tengah Keraguan Kebijakan Suku Bunga.

  • Pernyataan Perdana Menteri Jepang menimbulkan keraguan terhadap rencana kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ).
  • Dolar AS tetap kuat di tengah ekspektasi kebijakan moneter yang moderat dari Federal Reserve.

Yen Jepang (JPY) terus menghadapi kesulitan untuk mencatatkan pemulihan yang signifikan terhadap Dolar AS, bertahan di dekat level terendah sejak awal Agustus selama sesi perdagangan Asia pada Senin. Pernyataan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, yang disampaikan awal bulan ini menyebutkan bahwa ekonomi Jepang belum siap untuk menghadapi kenaikan suku bunga lebih lanjut. Hal ini memicu keraguan mengenai rencana Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga, yang berdampak pada melemahnya permintaan terhadap yen sebagai aset safe haven. Selain itu, sentimen positif di pasar ekuitas turut menekan permintaan terhadap mata uang tersebut.

Di sisi lain, Dolar AS (USD) tetap bertahan di sekitar level tertinggi dalam dua bulan, didorong oleh meningkatnya penerimaan pasar terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) yang lebih moderat. Sementara itu, Fed diperkirakan masih akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November. Namun, BoJ kemungkinan besar akan tetap mempertahankan siklus kenaikan suku bunganya, yang dapat membatasi potensi kenaikan pasangan USD/JPY, terutama di tengah volume perdagangan yang lebih rendah akibat libur sebagian di AS.

Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga mata uang Yen.

Terpantau pergerakan harga pasangan mata uang USDJPY terjadi kenaikan harga, USD menguat terhadap YEN (+0.05%). Potensi hari ini jika USD kembali meneruskan penguatan harganya maka diperkirakan pasangan mata uang USDJPY bergerak naik menuju level resistance terdekatnya di 149.400. Berikut level support dan resistance beserta level pivot hari ini sebagai acuan perkiraan batas pergerakan harga.

PIVOT LEVEL

148.940

Support 1

148.450

Support 2

147.600

Resistance 1

149.400

Resistance 2

149.980

 

Disclaimer:
Analisis ini hanya untuk referensi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Trading adalah kegiatan berisiko, segala keputusan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.

Share on: