Harga Emas Menguat Dekat Rekor Tertinggi, Dipicu Ketidakpastian Pemilu AS dan Ketegangan Timur Tengah.

- Kenaikan harga emas terjadi di tengah ketidakpastian politik global dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral.
- Emas telah menguat lebih dari 32% tahun ini, dengan pembeli menargetkan level $2.800.
Pada hari Selasa, harga emas naik dan melayang di dekat rekor tertinggi yang dicapai sehari sebelumnya, dipicu oleh ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS, ketegangan yang terus berlangsung di Timur Tengah, dan ekspektasi bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga.
Emas, yang dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian politik dan risiko geopolitik, mencapai rekor tertinggi di $2.740 pada hari Senin, serta telah mencatat kenaikan lebih dari 32% sepanjang tahun ini.
Dilansir dari investing.com menurut ahli strategi pasar IG, Yeap Jun Rong, “Faktor pendorong emas tetap ada, termasuk statusnya sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian pemilu AS dan risiko geopolitik, permintaan yang kuat dari bank sentral, dan potensi peningkatan pembelian ETF.” Ia menambahkan bahwa para pembeli saat ini menargetkan level harga $2.800, karena ketidakpastian politik diperkirakan akan terus berlanjut menjelang pemilu.
Dengan pemilu AS yang tinggal dua minggu lagi, mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris bersaing ketat untuk memenangkan beberapa negara bagian kunci yang sangat diperebutkan. Ketegangan geopolitik juga meningkat, dengan Israel melancarkan serangan terhadap pemimpin Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza, tanpa tanda-tanda meredanya konflik.
Para pedagang saat ini memperkirakan peluang sebesar 89% bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut alat pemantauan CME FedWatch.
Kenaikan harga emas ini terjadi meskipun dolar AS dan imbal hasil obligasi menguat. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 12 minggu pada sesi sebelumnya, sementara dolar bertahan pada level tertinggi dalam dua setengah bulan terakhir. Penguatan dolar dipicu oleh ekspektasi bahwa Fed akan mengambil langkah yang lebih moderat dalam pemangkasan suku bunga pada bulan November. Hal ini, ditambah dengan kondisi jenuh beli di grafik harian, mungkin menahan investor untuk menambah posisi beli baru di pasar emas.
Pengaruh fundamental cenderung menguatkan harga emas.
Harga emas bangkit naik lagi, meskipun sempat terjadi koreksi harga pada sesi perdagangan AS pada hari Senin kemarin, harga emas naik menghampiri level All Time High nya di 2740. Potensi hari ini jika level All Time High 2740 tertembus lagi maka harga emas berpotensi meneruskan naik mencatat kenaikan tertinggi sepanjang masa baru. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini sebagai batas acuan perkiraan harga emas.
PIVOT LEVEL
2724.00
Support 1
2700.00
Support 2
2685.00
Resistance 1
2740.00
Resistance 2
All Time High
Pasangan EUR/USD Terkonsolidasi di Kisaran 1,08260, Prospek Tetap Bearish.

- Penurunan harga produsen Jerman dan meningkatnya ekspektasi pelonggaran moneter oleh ECB memperlemah Euro.
- Penguatan Dolar AS didorong oleh imbal hasil Treasury yang lebih tinggi dan kekhawatiran pengeluaran defisit AS.
Pasangan EUR/USD berada dalam fase konsolidasi bearish selama sesi Asia pada hari Selasa, bergerak di sekitar area 1,08260, hanya sedikit di atas level terendah sejak awal Agustus yang dicapai sebelumnya. Kondisi pasar menunjukkan bias jangka pendek yang kuat ke arah bearish, mengisyaratkan bahwa jalur harga yang paling memungkinkan adalah penurunan lebih lanjut.
Laporan ekonomi terbaru dari Jerman menunjukkan harga produsen turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada September, sementara tingkat deflasi tahunan meningkat. Situasi ini memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter. Komentar dari anggota dewan ECB, Gediminas Simkus, yang menyatakan perlunya menurunkan suku bunga utama lebih jauh jika inflasi terus menurun, menambah tekanan terhadap Euro.
Sementara itu, penguatan Dolar AS didukung oleh indeks Dolar (DXY), yang mendekati level tertinggi sejak awal Agustus. Sentimen positif terhadap Greenback dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan suku bunga yang moderat dan kekhawatiran tentang peningkatan pengeluaran defisit setelah pemilihan presiden AS pada November. Hal ini mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS mencapai level tertinggi dalam hampir tiga bulan dan memperkuat Dolar sebagai aset safe haven.
Tidak ada rilis data ekonomi penting dari Zona Euro pada hari Selasa, sedangkan dari AS, Indeks Manufaktur Richmond dan pidato Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker diharapkan dapat memengaruhi pergerakan USD. Namun, dengan latar belakang fundamental yang bearish, setiap upaya pemulihan pasangan EUR/USD kemungkinan akan dianggap sebagai peluang untuk menjual.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga mata uang EUR.
Pasangan mata uang EURUSD mencoba untuk bangkit ditengah tekanan harganya dan secara tren masih menunjukan tren Bearish, EUR melemah terhadap USD. Potensi hari ini jika harga EUR kembali melemah diperkirakan pasangan mata uang EURUSD berpotensi turun menuju level supportnya di 1.07890. Berikut level support dan resistance beserta pivot level hari ini sebagai batas acuan perkiraan harga emas.
PIVOT LEVEL
1.08320
Support 1
1.07890
Support 2
1.07500
Resistance 1
1.08695
Resistance 2
1.08950
Disclaimer:
Analisis ini hanya untuk referensi, banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Trading adalah kegiatan berisiko, segala keputusan tetap menjadi tanggung jawab pribadi.