Harga Emas Memangkas Kenaikan Setelah Menyentuh Rekor Tertinggi, Sementara itu Inflasi Inggris Naik Dari Perkiraan.

Harga emas (XAU/USD) turun setelah naik menyentuh rekor tertinggi baru di sekitar $2.482-2.483 selama sesi Asia pada hari Rabu. Lingkungan risk-on yang sedang berlangsung, seperti yang terlihat dari tren naik di pasar saham global, memicu beberapa aksi ambil untung dari para investor. Penurunan emas tidak didorong oleh katalis fundamental yang jelas dan kemungkinan akan tetap terbatas di tengah ekspektasi Federal Reserve yang dovish.

Investor tampaknya yakin bahwa bank sentral AS akan memulai siklus pemotongan suku bunga pada bulan September, yang menekan imbal hasil obligasi Treasury AS mendekati level terendah multi-bulan. Hal ini gagal membantu Dolar AS (USD) pulih secara signifikan dari posisi terendah tiga bulan yang dicapai awal minggu ini dan terus mendukung harga emas yang tidak memberikan imbal hasil. Oleh karena itu, penurunan harga emas kemungkinan masih akan dilihat sebagai peluang pembelian dan tetap terbatas. Para pedagang kini mengamati angka Produksi Industri AS untuk dorongan jangka pendek.

Disisi lain Indeks Harga Konsumen (IHK) Inggris naik 2,0% pada Juni, sama seperti pada Mei, dan sesuai dengan target Bank of England serta perkiraan pasar. CPI inti, yang tidak termasuk makanan dan energi, meningkat 3,5% YoY, juga sesuai dengan laju bulan Mei dan perkiraan pasar. Inflasi IHK jasa tetap stabil di 5,7% YoY. IHK meningkat 0,1% MoM pada Juni, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% pada Mei dan sesuai dengan ekspektasi.

Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.

Terpantau harga emas terjadi koreksi harga menurun ditengah tren kenaikan harga yang solid dan dipagi hari sesi perdagangan Asia mencetak rekor sepanjang masa lagi di 2482.30. Harga 2482.30 menjadi level resistance baru yang terbentuk sebagai batas atas kenaikan harga. Berikut level harga support dan resistance beserta pivot level hari ini sebagai acuan batas pergerakan harga emas.