Ekspektasi Pasar Memudar Terhadap Kenaikan Suku Bunga The Fed, Pasar Beralih Ke Asset Beresiko.
- Berkurangnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
- Pergerakan laju emas terbatasi oleh kondisi pasar risk on.
Berkurangnya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga The Fed.
Bank sentral AS menahan suku bunganya, seperti yang diperkirakan pasar pada hari Rabu. Namun komentar dari Ketua Fed Jerome Powell, pasar memperkirakan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga lagi, terutama karena ketua Fed mengakui bahwa kondisi keuangan telah mengalami pengetatan secara substansial dalam beberapa bulan terakhir.
Dana berjangka Fed menunjukkan bahwa para pedagang memperkirakan peluang sebesar 80% untuk jeda suku bunga pada bulan Desember, dan bahwa Fed akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024.
Para pengambil kebijakan kesulitan untuk menentukan apakah kondisi keuangan sudah cukup ketat untuk mengendalikan inflasi, atau apakah perekonomian yang terus melampaui ekspektasi mungkin perlu lebih banyak pengendalian diri.
Pergerakan laju emas terbatasi oleh kondisi pasar risk on.
Harga emas (XAU/USD) menarik pembelian baru pada hari Kamis, meskipun tidak ada tindak lanjut dan masih di bawah angka psikologis $2.000 menjelang sesi Eropa. Melemahnya dolar dan imbal hasil Treasury setelah Federal Reserve memberikan nada yang kurang hawkish dari yang diharapkan pasar terhadap kebijakan The Fed.
Harga emas kesulitan untuk memanfaatkan kenaikan intraday yang moderat di tengah kondisi risk-on dan ketidakpastian mengenai jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve di masa depan.
Dolar dan imbal hasil Treasury AS merosot setelah FOMC, sehingga menguntungkan emas. Namun sebagian besar pedagang beralih ke aset-aset yang berisiko seperti saham, sehingga membatasi potensi kenaikan besar pada emas.
Harga minyak naik lebih dari 1% setelah Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Harga minyak naik lebih dari 1% mencoba naik pada hari Kamis untuk menghentikan penurunan tiga hari, karena selera risiko berubah ke pasar keuangan setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya.
Reli minyak terjadi seiring dengan kenaikan aset keuangan lain setelah The Fed mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah di 5,25%-5,50% pada pertemuan terakhirnya pada hari Rabu.
Investor juga mencermati perkembangan di Timur Tengah yang membuat investor khawatir apakah hal ini dapat mengganggu pasokan minyak di wilayah tersebut dan mempengaruhi harga kedepannya.