Dollar AS Merosot, Pasar Menunggu Data Inflasi.
- Dolar AS belum mampu menguat di awal pekan.
- Harga emas bertahan menguat di tengah tantangan dolar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga.
- Harga minyak stabil meski terkena gangguan pengiriman di laut merah.
Dolar AS belum mampu menguat di awal pekan.
Pada Selasa pagi, Dolar AS masih tertekan oleh rival-rival utamanya. Indeks Dolar AS tetap di bawah 104,00 karena investor menunggu data ekonomi kunci seperti Pesanan Barang Tahan Lama bulan Januari, Indeks Kepercayaan Konsumen Conference Board bulan Februari.
Pada hari Senin, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun sedikit membaik, dan pasar saham AS mencatat penurunan kecil. Namun, imbal hasil 10-tahun tetap stabil di bawah 4,3% pada Selasa pagi, dengan indeks saham berjangka AS diperdagangkan sedikit lebih rendah. Pesanan Barang Tahan Lama diperkirakan turun 0.2% di bulan Januari.
Harga emas bertahan menguat di tengah tantangan dolar AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga.
Harga emas, bertahan menguat di atas level $2.030 menjelang sesi Eropa pada hari Selasa. Dolar AS masih kesulitan menarik pembeli setelah penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS. Ekonomi AS yang kuat dan harapan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi telah mengurangi taruhan terhadap pelonggaran kebijakan lebih lanjut oleh The Fed.
Rilis risalah pertemuan FOMC pekan lalu juga menunjukkan ketidak terburu-buran para pengambil kebijakan dalam menurunkan suku bunga. Hal ini mendukung imbal hasil obligasi AS, mendukung kenaikan USD, dan membatasi penguatan harga emas. Pedagang juga menunggu rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS pada hari Kamis.
Harga minyak stabil meski terkena gangguan pengiriman di laut merah.
Pada hari Selasa, harga minyak mentah Brent mempertahankan kenaikan hari sebelumnya, sementara minyak mentah WTI AS juga sedikit menguat. Hal ini disebabkan oleh serangan terhadap pengiriman di Laut Merah yang memperburuk kekhawatiran pasokan. Serangan ini, yang diduga dilakukan oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran, bertujuan untuk mendukung Palestina, dan telah meningkatkan tarif dan waktu pengiriman.
Pada hari Senin, Komando Pusat AS melaporkan bahwa Houthi gagal menembakkan rudal ke kapal tanker minyak berbendera AS di Teluk Aden pada 24 Februari. Presiden AS Joe Biden berharap gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas dapat dimulai pada Senin depan, meskipun Israel dan Hamas saling menyalahkan atas keterlambatan ini.