
Dollar AS Merosot Menjelang FOMC The Fed Rabu Dini Hari.
- Antisipasi risalah pertemuan The Fed jadi fokus pasar hari ini.
- Kenaikan tajam harga emas di tengah pesimisme kenaikan suku bunga Federal Reserve.
- Penurunan harga minyak pada hari Selasa di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan keputusan OPEC+.
Antisipasi Risalah Pertemuan The Fed Jadi Fokus Pasar Hari Ini.
Dollar AS merosot menjelang agenda penting yaitu risalah pertemuan The Fed bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari Selasa, ditunggu dengan antisipasi. Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan sikapnya terkait suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama, data inflasi dan tenaga kerja yang lemah membuat pedagang berspekulasi bahwa The Fed memiliki keterbatasan untuk menaikkan suku bunga.
Kenaikan Tajam Harga Emas di Tengah Pesimisme Kenaikan Suku Bunga Federal Reserve.
Harga emas mengalami kenaikan tajam pada hari Selasa karena melemahnya dolar dan imbal hasil Treasury, dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap pesimisme kenaikan suku bunga Federal Reserve. Risalah pertemuan bank sentral yang akan dirilis hari itu diantisipasi akan memberikan gambaran lebih jelas.
Meskipun harga emas sebelumnya mengalami penurunan dan diperdagangkan di bawah $2.000 per ons, prospek jeda dalam siklus kenaikan suku bunga Fed memberikan sedikit tekanan pada logam kuning.
Investor meyakini bahwa The Fed telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga, dan mereka kini mencari petunjuk tentang kapan bank sentral dapat mulai melonggarkan kebijakan moneternya. Sentimen ini mendukung daya tarik positif yang kuat terhadap Emas.
Penurunan Harga Minyak pada Hari Selasa di tengah Kekhawatiran atas Perlambatan Ekonomi Global dan Keputusan OPEC+.
Harga minyak mengalami penurunan pada hari Selasa, membalikkan kenaikan sebelumnya, karena kekhawatiran terhadap melemahnya permintaan yang dipicu perlambatan ekonomi global, melebihi antisipasi pengurangan pasokan oleh OPEC dan sekutunya.
Para investor mengambil sikap menunggu dan melihat keputusan OPEC+ pada pertemuan 26 November. Faktor-faktor seperti indikator ekonomi AS dan Tiongkok, tingkat persediaan minyak mentah AS, dan pelemahan dolar AS juga dianggap memengaruhi pergerakan pasar minyak.