Dinamika Pasar Keuangan Pasca FOMC The Fed Menambah Sentimen Pasar.
- Antisipasi risalah pertemuan The Fed Desember meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan.
- Harga emas merosot akibat kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan penguatan Dolar AS.
- Ketegangan Timur Tengah dan protes di Libya mendorong kenaikan harga minyak WTI.
Laporan Nonfarm Payroll mempengaruhi kebijakan The Fed dan mempengaruhi pergerakan USD kedepan.
Pasar USD tampak enggan mengambil posisi agresif, menghadapi spekulasi bahwa bank sentral AS akan memotong suku bunga pada awal Maret. Pasar terfokus pada laporan Nonfarm Payrolls AS yang dianggap mempengaruhi kebijakan The Fed dan dapat memicu permintaan USD.
Meskipun risalah pertemuan The Fed tidak memberikan petunjuk langsung mengenai kapan penurunan suku bunga akan dimulai, hal tersebut mencerminkan perasaan bahwa inflasi terkendali dan meningkatnya kekhawatiran mengenai risiko kebijakan moneter yang “terlalu ketat” terhadap perekonomian. Para pengambil kebijakan berharap dapat mengendalikan inflasi tanpa memicu resesi, meskipun pada awalnya diyakini resesi pasti akan terjadi menurut para staf The Fed.
Penguatan Dolar AS dan Konsensus FOMC mempengaruhi harga emas.
Harga emas (XAU/USD) merosot ke level terendah satu setengah minggu akibat kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS dan penguatan Dolar AS. Risalah pertemuan FOMC menunjukkan konsensus bahwa inflasi terkendali, mengurangi daya tarik imbal hasil obligasi AS.
Meskipun pasar ekuitas melemah, emas mendapatkan pembeli di dekat $2.030. Pernyataan Presiden Fed Richmond tentang kenaikan suku bunga membatasi peningkatan harga emas, sementara para pedagang menantikan rilis Nonfarm Payrolls AS untuk petunjuk kebijakan The Fed.
Ketegangan Timur Tengah dan protes di Libya mendorong kenaikan harga minyak WTI.
Harga West Texas Intermediate (WTI) naik mendekati $73,00 per barel selama sesi Asia akibat meningkatnya ketegangan konflik Israel-Gaza dan gangguan di ladang minyak Libya. Serangan rudal Houthi yang didukung Iran di Laut Merah meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan maritim.
Tragedi ledakan di Iran dan protes lokal di ladang minyak Sharara di Libya juga berkontribusi terhadap penguatan harga minyak. OPEC+ menegaskan komitmennya terhadap kerja sama, sementara pertemuan pada 1 Februari akan meninjau penerapan pengurangan produksi minyak terbaru.