Data Ketenagakerjaan AS Kuat, Picu Harga Emas Melemah di Bawah $2000
- Data ketenagakerjaan AS positif memicu pertanyaan tentang kebijakan moneter AS kedepan.
- Penurunan harga emas terpicu oleh data ketenagakerjaan AS yang kuat.
- Harga minyak WTI menguat, terdampak positif oleh NFP.
Data ketenagakerjaan AS positif memicu pertanyaan tentang kebijakan ,oneter AS kedepan.
Data ketenagakerjaan AS positif memicu perbincangan tentang kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) AS di masa depan dan durasi tingkat suku bunga bertahan. Kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penguatan USD juga dipicu oleh sentimen ini.
Fokus pasar saat ini tertuju pada Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Selasa dan Keputusan Suku Bunga Fed pada hari Rabu untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut dan memahami potensi dampaknya terhadap pasar.
Penurunan harga emas terpicu oleh data ketenagakerjaan AS yang kuat.
Harga emas (XAU/USD) mengalami penurunan 1,5% intraday dan mencapai level terendah dua minggu setelah rilis data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan. Laporan ini memperlihatkan kekuatan ekonomi AS secara keseluruhan, mendorong investor untuk mengurangi harapan terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve (Fed) pada Maret 2024.
Penurunan ini dipicu oleh imbal hasil obligasi Treasury AS dan penguatan Dolar AS, memberikan tekanan tambahan pada harga emas. Meskipun risiko geopolitik hadir, sentimen penjualan masih berlanjut, dengan perhatian pada data inflasi AS dan keputusan FOMC minggu ini. Meski demikian, harga emas tampaknya menetap di bawah level psikologis $2.000, dengan fokus pada langkah-langkah Fed untuk mencegah koreksi lebih lanjut.
Harga minyak WTI menguat, terdampak positif oleh NFP.
Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan tipis selama sesi Asia, memperpanjang pemulihan dari level terendah minggu lalu di sekitar $69,00/barel.
Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang kuat pada Jumat menjadi faktor utama pendorong kenaikan, mencerminkan optimisme terhadap permintaan minyak mentah di AS. Namun, investor tetap ragu terhadap dampak pengurangan produksi OPEC+ terhadap pasokan minyak global, terutama dengan peningkatan pasokan dari negara-negara di luar OPEC+ dan penurunan permintaan global.