Bank Sentral China Menahan Pembelian Emas, Harga Emas Terkoreksi

Harga emas (XAU/USD) mengalami tekanan penjualan selama sesi Asia pada hari Senin. Logam mulia ini kehilangan daya tariknya karena Bank Rakyat Tiongkok (PBoC), bank sentral Tiongkok, menahan pembelian emas untuk bulan kedua berturut-turut pada bulan Juni, menurut data resmi yang dirilis pada hari Minggu. Perlu dicatat bahwa Tiongkok adalah konsumen emas batangan terbesar di dunia, sehingga jeda dalam pembelian emas dapat menekan harga emas.

Diktuip dari fxstreet.com, data resmi pada hari Minggu menunjukkan bahwa Bank Rakyat Tiongkok (PBoC), bank sentral Tiongkok, tidak membeli emas untuk cadangannya selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni, menurut Bloomberg. Cadangan emas Tiongkok berada pada angka 72,80 juta troy ons pada akhir Juni, tidak berubah dari akhir Mei. Data resmi menunjukkan bahwa cadangan emas Tiongkok turun menjadi $169,70 miliar dari $170,96 miliar.  

Di sisi lain, spekulasi yang meningkat bahwa Federal Reserve AS (Fed) akan memangkas suku bunga pada kuartal ketiga dapat mendukung kenaikan harga emas yang tidak memberikan imbal hasil. Selain itu, ketidakpastian politik di Prancis setelah jajak pendapat menunjukkan hasil pemilihan parlemen terakhir yang menghasilkan parlemen yang tidak seimbang, dapat meningkatkan daya tarik aset safe haven seperti emas. Para pedagang akan memperhatikan lebih lanjut dari kesaksian Ketua Fed Jerome Powell pada hari Selasa, menjelang data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan Juni yang akan dirilis pada hari Kamis.

Arah fundamental cenderung dapat melemahkan harga emas.

Terpantau pergerakan emas hari ini dari sesi Asia bergerak sideways ditengah tren kenaikan harga emas. Berikut level support dan resistance beserta level pivot dari sisi teknikal analisis sebagai acuan batas perkiraan pergerakan harga emas hari ini.