RBNZ Siap Pangkas Suku Bunga, NZD di Bawah Tekanan Jelang Keputusan Penting.

- RBNZ diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps, namun inflasi domestik yang kuat bisa memicu penurunan lebih kecil di bulan November.
- NZD/USD menghadapi risiko dua arah, dengan potensi rebound atau tren penurunan lebih lanjut tergantung pada pernyataan kebijakan RBNZ.
Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunganya pada Rabu pagi ini pukul 08.00 WIB, dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 50 basis poin (bps) dari 5,25% menjadi 4,75%. Meskipun tidak ada data ekonomi signifikan selain laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang menunjukkan kontraksi 0,2% pada kuartal kedua, tren inflasi yang menurun dan aktivitas ekonomi yang melemah mendukung spekulasi pemangkasan suku bunga. Namun, inflasi domestik yang masih kuat dan kepercayaan bisnis yang meningkat dapat membuat RBNZ lebih hati-hati dan mempertimbangkan pemangkasan yang lebih kecil pada November.
Pasar memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga 50 bps, yang membuat NZD/USD menghadapi risiko dua arah. Jika RBNZ memberikan pernyataan yang lebih berhati-hati, NZD bisa menguat, sementara pernyataan yang lebih pesimis terkait kondisi ekonomi dapat mendorong NZD/USD turun menuju 0,6000.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga NZD saat ini.
Harga Emas Terpuruk Setelah Laporan Pekerjaan AS dan Potensi Gencatan Senjata Timur Tengah.

- Emas jatuh lebih dari 1% setelah laporan pekerjaan AS yang kuat dan dukungan Hizbullah untuk gencatan senjata dengan Israel.
- Potensi de-eskalasi konflik Timur Tengah dan kenaikan imbal hasil Treasury AS membebani permintaan emas sebagai aset safe haven.
Harga emas turun tajam pada hari Selasa menyusul laporan pekerjaan AS yang solid dan berita bahwa Hizbullah mendukung seruan untuk gencatan senjata dalam konflik dengan Israel. Potensi de-eskalasi di Timur Tengah mendorong para pedagang untuk mengambil keuntungan, menyebabkan XAU/USD diperdagangkan pada $2.615, turun lebih dari 1%.
Di sisi lain, ekuitas AS tetap didukung oleh peningkatan sentimen pasar. Meskipun emas batangan mendekati level tertingginya tahun ini, tanda-tanda solusi untuk konflik Timur Tengah memicu arus keluar dari aset safe haven. Menurut CNN, Hizbullah menyatakan dukungannya untuk upaya gencatan senjata di Lebanon. Hal ini memicu aksi jual pada XAU/USD, yang turun lebih dari $35 ke level terendah harian $2.604 sebelum pembeli menaikkan harga ke level saat ini.
Selain itu, kenaikan imbal hasil Treasury AS menambah tekanan pada emas yang tidak memberikan imbal hasil. Suku bunga obligasi 10 tahun tetap di atas 4%, dengan kenaikan lebih dari enam basis poin minggu ini, didorong oleh laporan Nonfarm Payrolls (NFP) yang kuat pada Jumat lalu.
Para pedagang juga mulai menyesuaikan ekspektasi terhadap langkah kebijakan Federal Reserve berikutnya. Meskipun sebagian besar pembicara Fed mengisyaratkan pendekatan bertahap untuk pelonggaran kebijakan, beberapa seperti Presiden Fed St. Louis Alberto Musalem memperkirakan hanya satu pemangkasan suku bunga tambahan pada akhir tahun.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Anjlok Lebih dari 4% di Tengah Kabar Gencatan Timur Tengah.

- Harga minyak Brent dan WTI masing-masing turun lebih dari 4% di tengah kabar potensi gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel, yang memicu aksi jual.
- Kekhawatiran akan kemungkinan serangan terhadap infrastruktur minyak Iran dan stok minyak mentah AS yang meningkat tetap memberikan dukungan terhadap harga minyak di tengah ketidakpastian geopolitik.
Harga minyak mentah anjlok lebih dari 4% pada hari Selasa setelah kabar potensi gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel muncul, meski kekhawatiran akan kemungkinan serangan terhadap infrastruktur minyak Iran memberikan sedikit dukungan.
Minyak mentah Brent ditutup turun $3,75 atau 4,63%, di $77,18 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun $3,57 atau 4,63%, menjadi $73,57 per barel. Pada titik terendah sesi, kedua jenis minyak ini sempat turun lebih dari $4 per barel.
Dikutip dari investing.com “Kami sangat bergantung pada berita utama,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC. “Pagi ini ada kabar tentang potensi gencatan senjata, namun indikasi target serangan masih menjadi perhatian, termasuk target energi.”
Sinyal dari Hizbullah untuk membuka peluang gencatan senjata terjadi setelah Israel meningkatkan serangan ke selatan Lebanon. Kabar ini berperan besar dalam menurunkan harga minyak setelah Brent sempat melonjak di atas $80 per barel pada hari Senin akibat kekhawatiran eskalasi konflik di Timur Tengah.
Selain itu, Badai Milton di AS yang mencapai Kategori 5 dan stok minyak mentah AS yang meningkat hampir 11 juta barel juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan harga minyak pekan ini.
Pengaruh fundamental cenderung melemahkan harga minyak mentah saat ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari NZD dan OIL hari ini yaitu :
- RBNZ Interest Rate Decision adalah keputusan suku bunga yang diambil oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), bank sentral Selandia Baru. Keputusan ini menyangkut tingkat suku bunga resmi yang dikenal sebagai Official Cash Rate (OCR), yang merupakan instrumen utama RBNZ untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi.
- Crude Oil Inventories adalah laporan mingguan yang menunjukkan jumlah persediaan minyak mentah di Amerika Serikat. Laporan ini dikeluarkan oleh Energy Information Administration (EIA) dan menjadi indikator penting bagi trader serta investor yang memperdagangkan komoditas energi, terutama minyak mentah. Data ini mengukur perubahan dalam jumlah barel minyak yang disimpan oleh perusahaan komersial di AS, termasuk perusahaan penyulingan dan penyimpanan.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang NZD dan OIL hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data RBNZ Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk NZD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk NZD.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk OIL. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/negatif untuk OIL.
Perkiraan :
Data RBNZ Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Crude Oil Inventories rilis lebih rendah dari data sebelumnya.