Wall Street Bangkit: Harapan Dagang dan Data Ketenagakerjaan Dongkrak Sentimen.

Analisa Fundamental Magnetfx 8 Agustus
  • Optimisme pertemuan pejabat dagang AS–China dorong ekspektasi penyelesaian konflik dagang dan dukung sentimen risiko.

  • Kinerja tenaga kerja AS yang solid dan kenaikan upah mendukung prospek ekonomi jangka pendek dan mengurangi kekhawatiran resesi.

Bursa saham AS ditutup menguat tajam pada Jumat setelah data tenaga kerja AS untuk Mei melampaui ekspektasi dan meredakan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi. Indeks S&P 500 naik 1%, Dow Jones menguat 442 poin (1,1%), dan Nasdaq melonjak 1,2%. Kabar bahwa pejabat tinggi AS dan China akan bertemu di London awal pekan depan turut meningkatkan optimisme akan kemajuan kesepakatan dagang.

Data nonfarm payrolls mencatatkan tambahan 139.000 pekerjaan pada Mei, melebihi proyeksi 126.000 meski lebih rendah dari bulan sebelumnya. Rata-rata upah per jam naik 0,4%, mencerminkan tekanan inflasi upah yang dapat memperkuat sikap hati-hati The Fed dalam mengambil keputusan suku bunga. Di sisi korporat, saham Tesla pulih usai Elon Musk menunjukkan sinyal meredakan perseteruan publik dengan Presiden Trump yang sebelumnya menekan nilai pasar perusahaan.

Meskipun saham Broadcom dan Lululemon melemah akibat prospek pertumbuhan dan tekanan tarif, euforia pasar tetap didorong oleh data ekonomi positif dan ekspektasi diplomasi dagang. Fokus investor kini tertuju pada pertemuan The Fed 17-18 Juni mendatang, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di tengah tekanan politik dan ketidakpastian kebijakan fiskal AS.

Kesimpulan Sentimen:
Bullish, ditopang oleh data ketenagakerjaan yang kuat dan harapan baru terhadap penyelesaian konflik dagang AS–China.

Emas Melemah Usai Data Tenaga Kerja AS Solid, Fokus Beralih ke Inflasi.

  • Data tenaga kerja AS yang solid memicu penguatan dolar dan lonjakan imbal hasil, menekan harga emas.

  • Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed tahun ini mulai terkikis, membuat pasar lebih defensif terhadap emas.

Harga emas turun untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat, terseret penguatan dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi setelah laporan tenaga kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Meski turun 0,84% menjadi $3.322 per troy ounce, emas masih mencatatkan kenaikan mingguan lebih dari 1,3%.

Data Nonfarm Payrolls AS mencatat 139.000 pekerjaan baru pada Mei, di atas ekspektasi 130.000, meski di bawah angka revisi April. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun melonjak ke 4,484%, sementara dolar AS menguat 0,49% (DXY). Pasar kini menyesuaikan ekspektasi suku bunga, dengan probabilitas dua kali penurunan suku bunga The Fed pada 2025 semakin menipis. Sentimen emas juga ditekan oleh meredanya tensi dagang AS–China dan penguatan dolar.

Meski demikian, risiko geopolitik global seperti konflik Rusia–Ukraina dan ketegangan Israel–Hamas masih berpotensi mendukung harga emas dalam jangka menengah. Fokus investor pekan depan akan tertuju pada rilis data inflasi AS—CPI dan PPI—yang akan menjadi penentu arah kebijakan The Fed menjelang pertemuan 17–18 Juni mendatang.

Kesimpulan Sentimen:
Bearish untuk jangka pendek, karena tekanan dari yield obligasi dan penguatan dolar mendominasi pasar emas, meski risiko geopolitik masih jadi penopang jangka menengah.

Minyak Menguat Usai Data Tenaga Kerja AS dan Harapan Dagang AS–China Picu Optimisme Permintaan.

  • Data tenaga kerja AS yang solid dan ekspektasi pemangkasan suku bunga memicu harapan peningkatan permintaan energi.

  • Dialog dagang AS–China dan sikap hati-hati OPEC+ menjaga pasar tetap optimis dan berimbang.

Harga minyak mentah naik lebih dari $1 per barel pada Jumat, mencatatkan penguatan mingguan pertama dalam tiga pekan. Katalis utama datang dari laporan ketenagakerjaan AS yang stabil serta berlanjutnya dialog dagang antara AS dan China, meningkatkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global. Brent ditutup naik 1,73% ke $66,47, sementara WTI melonjak 1,91% ke $64,58 per barel.

Laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan penambahan 139.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran tetap di 4,2%, mencerminkan pelambatan moderat tanpa tanda-tanda perlambatan tajam. Hal ini memunculkan harapan bahwa The Fed dapat memangkas suku bunga, yang diyakini akan mendorong permintaan minyak. Selain itu, kabar pembicaraan damai dagang AS–China turut meredakan kekhawatiran pasar yang sempat dibebani tensi geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global.

OPEC+ tetap pada rencana kenaikan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Juli, menolak usulan Arab Saudi untuk peningkatan lebih besar. Namun, dengan permintaan minyak diperkirakan memuncak pada musim panas, pasar dipandang tetap seimbang. Penurunan jumlah rig minyak AS ke level terendah sejak 2021 juga mendukung sentimen pasar yang lebih ketat.

Kesimpulan Sentimen:

Bullish untuk jangka pendek, didorong oleh kombinasi data makroekonomi positif, harapan stimulus moneter, dan fundamental pasar minyak yang relatif ketat.

 

 

 

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Prediksi USD:

Pendapatan Rata-Rata Per Jam (USD): Jika aktual lebih tinggi dari perkiraan (0.3%), ini mengindikasikan tekanan inflasi yang lebih tinggi, berpotensi positif untuk USD (Naik).

Nonfarm Payrolls (USD): Perkiraan menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya (127K vs 177K). Jika aktual sesuai atau lebih rendah dari perkiraan, ini bisa mengindikasikan perlambatan pasar tenaga kerja dan berpotensi negatif untuk USD (Turun).

Tingkat Pengangguran (USD): Perkiraan tetap sama (4.2%). Perubahan signifikan dalam angka aktual akan lebih berpengaruh, tetapi jika sesuai perkiraan, dampaknya mungkin netral.

Share on: