Dolar AS Melemah di Tengah Tanda-Tanda Disinflasi, Pasar Menantikan Kesaksian Ketua Fed.

- Tanda-tanda disinflasi dalam ekonomi AS dan harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September
- Pernyataan dari Ketua Fed Jerome Powell dan gubernur lainnya minggu ini dapat mempengaruhi sentimen pasar.
Dolar AS terus mengalami pelemahan seiring munculnya tanda-tanda disinflasi dalam ekonomi AS, yang memicu harapan dikalangan pelaku pasar akan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) pada bulan September. Dollar AS sempat menguat awal pekan ini, mengatasi sebagian pelemahan akibat laporan pekerjaan, dan memperoleh daya tarik baru dari reaksi spontan dalam kompleks risiko.
Para pelaku pasar kini menantikan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell dan gubernur lainnya minggu ini. Pernyataan mereka diharapkan dapat mendukung dolar dan membatasi kerugian jika mereka tetap berhati-hati. Selain itu, kesaksian setengah tahunan Powell kepada Kongres pada tanggal 9 Juli serta pidato dari pejabat Fed lainnya, Barr dan Bowman, juga menjadi fokus utama pasar.
Meski indikator ekonomi AS melemah, pejabat Fed masih enggan melakukan pemangkasan suku bunga, memilih untuk tetap bergantung pada data dan meminta kesabaran dari pasar. Sementara itu, investor juga terus mencerna hasil pemilu dadakan di Prancis dan mengalihkan perhatian mereka ke data ekonomi utama AS.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga USD saat ini.
Harga Emas Turun Lebih dari 1%, Ini Penyebabnya!

- Penurunan harga lebih dari 1% pada hari Senin, dipicu oleh minat risiko pasar.
- Keputusan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) untuk tidak membeli emas pada bulan Juni, mengindikasikan tekanan pada harga emas.
Harga emas berbalik arah pada hari Senin, memangkas sebagian kenaikan yang dicapai pada hari Jumat dan turun lebih dari 1% karena minat risiko kembali. XAU/USD diperdagangkan pada $2.358 setelah mencapai titik tertinggi harian di $2.391.
Laporan NFP AS minggu lalu menunjukkan hasil yang beragam, dengan angka Juni melampaui estimasi tetapi revisi ke bawah pada April dan Mei menunjukkan pelemahan pasar kerja. Hal ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan memangkas suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Keputusan Bank Rakyat Tiongkok (PBoC) untuk tidak membeli emas pada bulan Juni juga berdampak pada harga emas, dengan cadangan emas Tiongkok mencapai 72,80 juta troy ons pada akhir Juni.
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun turun hampir dua basis poin menjadi 4,27%, mencerminkan ekspektasi pasar bahwa Fed akan menurunkan biaya pinjaman. Menurut data CME FedWatch Tool, peluang penurunan suku bunga Fed pada bulan September meningkat menjadi 73%, naik dari 71% pada hari Jumat sebelumnya.
Agenda ekonomi AS minggu ini akan menampilkan kesaksian setengah tahunan Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres serta rilis angka inflasi konsumen dan produsen. Klaim Pengangguran Awal dan Sentimen Konsumen Universitas Michigan juga akan menjadi fokus.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga emas saat ini.
Harga Minyak WTI Melemah Seiring Meredanya Badai Tropis Beryl.

- Penurunan besar dalam persediaan minyak AS.
- Meningkatnya permintaan musim panas.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melemah pada hari Senin karena kekhawatiran pasar tentang gangguan pasokan akibat Badai Tropis Beryl mereda. Badai yang awalnya menerjang Texas sebagai kategori 1 ini telah diturunkan peringkatnya setelah kecepatan angin menurun, dan diperkirakan tidak akan mengganggu pasar minyak mentah AS.
Pekan lalu, kemungkinan gangguan pasokan dari Beryl sempat meningkatkan harga minyak. Namun, pembaruan terbaru mengenai perkiraan meredanya badai mengurangi dukungan teknis untuk minyak mentah, memperpanjang penurunan hari Jumat dan mengirim harga WTI turun ke $81,60.
Pasar minyak mentah kini menantikan laporan stok minyak mentah mingguan dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa dan dari Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu. Pekan lalu, kedua lembaga tersebut mencatat penurunan besar dalam pasokan minyak mentah AS.
Sementara itu, pasar energi global terus mempertahankan harga minyak dengan harapan peningkatan permintaan bahan bakar fosil dalam jangka panjang. Namun, setelah setengah tahun permintaan yang tidak stabil, analis mulai skeptis terhadap proyeksi pertumbuhan permintaan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang sebelumnya didasarkan pada pelonggaran suku bunga global yang belum terwujud hingga tahun 2024.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga minyak mentah saat ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
“Fed Chair Powell Testifies” merujuk pada kesaksian yang diberikan oleh Ketua Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, di depan Kongres Amerika Serikat. Dalam kesaksian ini, Powell biasanya memberikan laporan dan pandangan tentang kondisi ekonomi AS, kebijakan moneter, inflasi, dan berbagai isu ekonomi lainnya yang relevan. Kesaksian ini sering menjadi sorotan karena dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter di masa depan dan mempengaruhi pasar keuangan.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Bagian tanya jawab dari kesaksian tersebut dapat menyebabkan volatilitas pasar yang tinggi selama berlangsungnya sesi tersebut.