Pertimbangan Pasar Terhadap Kebijakan Moneter AS dan Prospek Dolar.

  • Jika data menunjukkan kekuatan ekonomi yang berkelanjutan USD kemungkinan akan menguat lebih lanjut.
  • Saat ini memperkirakan kemungkinan sekitar 51% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni

Saat ini, indeks Dolar AS (DXY) sedang mengalami penurunan di sekitar level 104,12. Perubahan pasar yang minim bagi USD turut menimbulkan ketidakpastian dari Federal Reserve (Fed) yang tetap berhati-hati dalam menanggapi data yang masuk. Data pasar tenaga kerja minggu lalu mungkin mendukung keputusan untuk menunda langkah-langkah pelonggaran kebijakan, sementara pejabat Fed menyerukan kesabaran.

Meskipun ekonomi AS belum menunjukkan tanda-tanda yang jelas mengenai perlambatan inflasi dan aktivitas ekonomi, hal ini membuat The Fed merasa cukup nyaman untuk memulai penurunan suku bunga. Jika data menunjukkan kekuatan ekonomi yang berkelanjutan dan harapan pelonggaran disesuaikan, USD kemungkinan akan menguat lebih lanjut. 

Sementara itu, indeks saham S&P 500 ditutup stabil setelah mengalami fluktuasi pada hari Senin, di tengah kehati-hatian dalam perdagangan menjelang data inflasi terbaru serta dimulainya musim pendapatan kuartal pertama akhir pekan ini. 

Data indeks harga konsumen dan inflasi inti untuk bulan Maret yang akan dirilis pada hari Rabu diperkirakan akan menunjukkan penurunan menjadi 3,7% dalam periode 12 bulan hingga bulan Maret, turun dari 3,8% pada bulan sebelumnya, yang tidak mencakup biaya makanan dan bahan bakar yang bergejolak.

Risalah FOMC yang akan datang dari pertemuan bulan Maret akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang potensi penurunan suku bunga serta rencana bank sentral terkait program pengetatan kuantitatifnya. Pasar saat ini memperkirakan kemungkinan sekitar 51% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, menurut alat CME Fedwatch.

Peningkatan Harga Emas Terus Berlanjut, Ini yang Mempengaruhinya.

  • Harga emas merosot pada hari Senin setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $2,354.
  • Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Fed dan pembelian oleh bank sentral terus menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas

Harga emas merosot pada hari Senin setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $2,354 selama pertengahan sesi Amerika. Peningkatan harga logam kuning terus berlanjut di tengah kenaikan imbal hasil Treasury AS dan berkurangnya kemungkinan penurunan suku bunga tambahan oleh Federal Reserve (Fed). 

Meskipun laporan Nonfarm Payrolls AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Jumat lalu, hal ini tidak menjadi alasan untuk kenaikan harga emas yang tidak menghasilkan. Pada saat ini, XAU/USD diperdagangkan pada $2.327, menunjukkan kenaikan yang signifikan sebesar 0,30%.

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh Fed dan pembelian oleh bank sentral terus menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas. Di sisi lain, bank-bank di Wall Street mulai merevisi proyeksi. Menurut sumber yang dikutip oleh Marketwatch, analis Citi telah memperbarui proyeksi mereka untuk tiga bulan ke depan menjadi $2,400, sementara skenario yang lebih optimis melihat harga logam mulia mencapai $2,500.

Harga Minyak Anjlok, Karena Meredamnya Konflik Geopolitik Timur Tengah.

  • Harga minyak turun pada hari Senin, setelah Israel menarik pasukannya di Gaza.
  • Investor fokus pada keputusan Israel untuk menarik lebih banyak tentara dari Gaza terhadap pasar minyak.

Harga minyak turun pada hari Senin, setelah Israel menarik pasukannya di Gaza selatan dan memulai putaran baru perundingan gencatan senjata dengan Hamas.

Minyak mentah berjangka Brent turun 79 sen, atau 0,9%, menjadi $90,38 per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun 48 sen, atau 0,6%, pada $86,43. Ini merupakan penurunan pertama dalam lima sesi untuk Brent dan yang pertama dalam tujuh sesi untuk WTI.

Israel dan Hamas membuka putaran baru perundingan gencatan senjata di Gaza pada hari Minggu, namun seorang pejabat Hamas mengatakan perundingan tersebut masih buntu. Kedua tolok ukur minyak tersebut merosot lebih dari $2 selama sesi tersebut, karena investor fokus pada keputusan Israel untuk menarik lebih banyak tentara dari Gaza selatan.

Dilansir dari investing.com “keputusan Israel telah mengurangi risiko geopolitik,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.. Selain itu yang turut membebani harga minyak adalah ekspektasi bahwa stok minyak mentah AS kemungkinan besar akan naik pada minggu lalu, kata Staunovo.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Tidak ada perilisan data ekonomi hari ini sebagai pendorong harga dari sisi fundamental analisis. Namun pergerakan harga besar dapat terjadi pada umumnya di saat pembukaan sesi pasar Eropa (siang hari) dan Amerika (malam hari).

Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.

Tidak ada perilisan data ekonomi hari ini sebagai pendorong harga dari sisi fundamental analisis.

Perkiraan : 

Pergerakan harga yang signifikan berpotensi terjadi di sesi pembukaan pasar Eropa (siang hari) dan Amerika (malam hari).

Share on: