Fed Kembali Pangkas Suku Bunga di Tengah Inflasi Stabil dan Pasar Tenaga Kerja Melambat.
  • Kebijakan ekonomi potensial dari pemerintahan baru, termasuk tarif lebih tinggi dan pemotongan pajak, diperkirakan memengaruhi inflasi dan memperlambat pemangkasan suku bunga Fed ke depan.
  • Pasar saham bereaksi positif, dengan S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan rekor tertinggi karena pemangkasan suku bunga yang sesuai ekspektasi, didukung sentimen pasar yang optimis.

Federal Reserve kembali memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis sebagai respons atas stabilnya inflasi dan tanda-tanda perlambatan di pasar tenaga kerja. Langkah ini diambil setelah laporan ekonomi terbaru menunjukkan penurunan angka pekerjaan, serta sinyal bahwa tekanan inflasi dari pasar tenaga kerja masih terkendali.

Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), suku bunga acuan diturunkan ke kisaran 4,50%-4,75%, menandai kelanjutan dari pemangkasan 50 basis poin yang mengawali siklus pemangkasan pada September. Meskipun suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat meredam kekhawatiran ekonomi, Fed tetap waspada terhadap potensi inflasi lebih tinggi yang dapat muncul, terutama di bawah ketidakpastian kebijakan dari pemerintahan baru Donald Trump.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Negatif: Pemangkasan suku bunga oleh The Fed cenderung melemahkan daya tarik dolar AS, karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi imbal hasil bagi investor internasional. Dengan kebijakan suku bunga yang longgar, nilai dolar kemungkinan tertekan, terutama jika diikuti oleh ekspektasi pemangkasan lebih lanjut.
  • Potensi Penguatan Terbatas: Jika kebijakan ekonomi pemerintahan Trump seperti tarif tinggi dan penguatan ekonomi dalam negeri mulai diberlakukan, ini dapat memunculkan ekspektasi inflasi lebih tinggi, yang mungkin mendorong The Fed untuk lebih berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga berikutnya. Hal ini bisa sedikit mendukung dolar di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS melemah.

Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.

  • Positif: Pemangkasan suku bunga cenderung mendukung pasar saham AS karena biaya pinjaman yang lebih rendah dapat merangsang investasi dan konsumsi. Investor juga memandang langkah ini sebagai dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi, yang memicu optimisme di pasar saham.
  • Risiko Inflasi dan Kebijakan Trump: Meski sentimen pasar saham cenderung positif, ketidakpastian dari kebijakan Trump, terutama yang terkait tarif dan regulasi, dapat menimbulkan volatilitas.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Menguat Setelah Fed Pangkas Suku Bunga 25 Basis Poin.
  • Pernyataan Fed mengenai inflasi yang mendekati target, namun masih tinggi, meningkatkan daya tarik emas di tengah ekspektasi kebijakan moneter yang tetap longgar.
  • Pejabat Fed akan terus mempertimbangkan data ekonomi baru dan menyeimbangkan risiko sebelum membuat keputusan kebijakan selanjutnya, sehingga investor memantau ketidakpastian ini sebagai faktor yang dapat mendukung harga emas.

Harga emas bergerak naik lebih dari 1% usai Federal Reserve (Fed) memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar. Langkah ini membantu XAU/USD mencapai $2.692, setelah sebelumnya sempat turun ke level terendah harian di $2.643. Kenaikan ini mencerminkan respons investor terhadap pandangan berhati-hati Fed terhadap inflasi dan ekonomi AS, yang turut mempengaruhi daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Dalam pernyataan terbarunya, Fed menekankan bahwa kondisi ekonomi terus tumbuh dengan baik meskipun pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Pejabat Fed juga mencatat bahwa inflasi semakin dekat ke target 2% namun masih berada pada tingkat yang sedikit tinggi. Sementara itu, mereka mengakui adanya ketidakpastian dalam prospek ekonomi, dengan pandangan bahwa risiko terhadap mandat ganda Fed kini “hampir seimbang.”

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Positif: Pemangkasan suku bunga oleh The Fed umumnya memperkuat harga emas karena biaya peluang untuk menyimpan emas sebagai aset non-imbal hasil menjadi lebih rendah.

  • Potensi Kenaikan Tertahan oleh Ekspektasi Stabilitas Ekonomi: Meskipun harga emas menguat, pernyataan Fed yang menunjukkan stabilitas ekonomi AS dan inflasi yang mendekati target 2% dapat membatasi kenaikan harga emas lebih lanjut.

Secara keseluruhan berpengaruh positif untuk harga emas menguat.

Harga Minyak Naik di Tengah Ekspektasi Kebijakan Trump dan Pemangkasan Produksi Akibat Badai Rafael.

  • Ekspektasi sanksi ketat terhadap Iran dan Venezuela oleh Trump mendorong sentimen positif di pasar minyak.
  • Pemangkasan produksi akibat Badai Rafael turut memberikan dukungan terhadap harga minyak.

Harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis, didorong oleh ekspektasi pasar terkait kebijakan energi Presiden terpilih Donald Trump dan pengurangan produksi minyak menjelang Badai Rafael. Meski begitu, penguatan dolar AS dan penurunan impor minyak mentah di China membatasi kenaikan ini.

Kemenangan Trump awalnya memicu aksi jual yang sempat menekan harga minyak akibat lonjakan dolar, namun dukungan harga muncul kembali karena prediksi bahwa Trump mungkin memperketat sanksi terhadap Iran dan Venezuela. Sentimen tambahan datang dari konflik di Timur Tengah dan proyeksi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga, yang diperkirakan dapat merangsang aktivitas ekonomi dan permintaan energi.

Analis pasar juga memperkirakan kebijakan Trump yang pro-bisnis dapat mendorong permintaan bahan bakar, meskipun ketegangan yang mungkin terjadi dengan kebijakan Fed dapat menjadi tantangan bagi pasar minyak. Di sisi lain, kondisi seperti impor minyak mentah China yang terus menurun dan penutupan produksi di Teluk Meksiko akibat Badai Rafael turut memengaruhi prospek harga minyak.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Positif: Ekspektasi kebijakan Presiden terpilih Donald Trump, yang mungkin memperketat sanksi terhadap negara-negara produsen minyak seperti Iran dan Venezuela, memberikan dukungan bagi harga minyak. 

  • Negatif: Kenaikan dolar AS setelah kemenangan Trump menekan harga minyak, karena minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional. Sentimen negatif lainnya datang dari penurunan impor minyak mentah di China, yang memperlihatkan berkurangnya permintaan energi di negara konsumen terbesar dunia.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak cenderung bergam.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Tidak ada agenda laporan data ekonomi fundamental hari ini sebagai pendorong harga signifikan dan perubahan pandangan pasar dari data ekonomi untuk sentimen pasar.

Perkiraan :

Pergerakan besar biasanya terdapat di sesi pembukaan pasar Eropa (siang hari) dan AS (malam hari).

Share on: