Fed Tahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump, Ukraina Isyaratkan Tinggalkan Dolar.

Fed tahan suku bunga karena tarif Trump dinilai berisiko picu inflasi dan perlambatan ekonomi.
Ukraina mulai mempertimbangkan euro sebagai mata uang referensi, menandai potensi pelemahan dominasi dolar global.
Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5% seiring meningkatnya risiko perlambatan ekonomi dan inflasi akibat kebijakan tarif Presiden Trump. Bank sentral AS memilih pendekatan “wait-and-see” karena belum jelasnya dampak penuh dari ketegangan dagang, khususnya dengan Tiongkok. Fed menyatakan bahwa risiko terhadap mandat ganda mereka—stabilitas harga dan penciptaan lapangan kerja—semakin meningkat.
Pasar merespons pernyataan Fed dengan penurunan saham dan kenaikan imbal hasil obligasi, karena dianggap hawkish dan tidak mengakui perlambatan ekonomi. Di sisi lain, ketidakpastian global yang diperburuk oleh perang dagang turut mendorong negara-negara seperti Ukraina untuk mengevaluasi ulang ketergantungan pada dolar AS.
Gubernur Bank Sentral Ukraina menyebut bahwa negaranya tengah mempertimbangkan euro sebagai mata uang referensi menggantikan dolar. Langkah ini sejalan dengan upaya integrasi ke Uni Eropa dan kekhawatiran atas stabilitas jangka panjang dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
The Fed Tahan Suku Bunga Akibat Ketidakpastian Tarif
Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan di level 4.25%–4.5% karena ketidakpastian dampak dari tarif perdagangan yang diberlakukan pemerintahan Trump, yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi dan menaikkan inflasi.Risiko Mandat Ganda Fed Meningkat
Fed mengakui adanya peningkatan risiko terhadap dua mandat utamanya—stabilitas inflasi dan penciptaan lapangan kerja—yang bisa saling bertentangan akibat ketegangan dagang AS-Tiongkok.Sikap Hawkish Fed dan Reaksi Pasar
Pernyataan Fed dinilai agak hawkish oleh pelaku pasar karena tidak mengakui perlambatan ekonomi, yang menyebabkan pasar saham sempat tergelincir dan yield obligasi naik.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.
Emas Tersandung di Level $3,394, Ketegangan Fed dan Trade War AS-China Tekan Harga.

Harga emas turun lebih dari 1% karena nada hawkish The Fed dan sinyal penundaan pelonggaran kebijakan.
Optimisme atas pembicaraan dagang AS–China memicu aksi jual aset safe haven, menekan harga emas lebih dalam.
Harga emas anjlok lebih dari 1% ke $3,394 setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%–4,50% dan menyampaikan nada yang tetap hawkish. Meski inflasi masih dianggap tinggi dan pasar tenaga kerja kuat, Fed menyoroti meningkatnya ketidakpastian ekonomi serta risiko inflasi dan pengangguran yang membayangi prospek kebijakan moneter ke depan.
Pelaku pasar kini menanti konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell, yang diyakini akan memegang peran penting dalam menentukan arah harga emas selanjutnya. Jika nada Powell tetap agresif, emas berpotensi turun lebih jauh menuju $3,350 bahkan $3,300. Di sisi lain, penguatan dolar turut membebani harga logam mulia dan industri lainnya seperti platinum, perak, dan tembaga.
Tekanan terhadap emas juga datang dari meningkatnya optimisme pasar atas potensi kemajuan dalam pembicaraan dagang AS–China yang akan berlangsung di Swiss. Meskipun skeptisisme masih tinggi, konfirmasi pertemuan tersebut cukup untuk memicu aksi jual aset safe haven, termasuk emas.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
The Fed tetap hawkish meski suku bunga ditahan:
Pernyataan Fed menyebut risiko inflasi dan pengangguran meningkat, namun tidak menunjukkan arah pelonggaran—ini menekan emas karena suku bunga tinggi meningkatkan opportunity cost memegang emas.Pasar tunggu nada Powell:
Jika Jerome Powell tetap hawkish dalam konferensi pers, pasar akan melihatnya sebagai sinyal lanjutan kebijakan ketat → potensi tekanan lanjutan terhadap emas.Optimisme pembicaraan dagang AS–China tekan permintaan safe haven:
Adanya konfirmasi pertemuan pejabat tinggi kedua negara mengurangi ketegangan pasar dan melemahkan permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.
Minyak Tergelincir: Harapan Dagang Surut, Bayangan Iran Menghantui Pasar.

Investor skeptis pertemuan dagang AS–China akan hasilkan terobosan, tekan sentimen pasar.
Potensi dicabutnya sanksi Iran bisa menambah pasokan global dan menekan harga minyak lebih lanjut.
Harga minyak dunia melemah lebih dari $1 per barel pada Rabu, dipicu oleh keraguan investor terhadap hasil pertemuan dagang AS–China serta potensi kembalinya minyak Iran ke pasar global. Brent ditutup turun $1,03 (1,66%) ke $61,12 per barel, sementara WTI melemah $1,02 (1,73%) ke $58,07. Pasar meragukan efektivitas pembicaraan di Swiss karena eskalasi tarif yang terus berlanjut antara dua ekonomi terbesar dunia.
Tekanan tambahan datang dari harapan akan kesepakatan nuklir AS–Iran, yang bisa membuka jalan bagi Iran untuk kembali mengekspor lebih dari 3 juta barel per hari. Di sisi lain, data dari EIA menunjukkan lonjakan mengejutkan pada stok bensin AS, memicu kekhawatiran atas lemahnya permintaan domestik menjelang musim panas. Meskipun stok minyak mentah AS turun 2 juta barel, data itu tak cukup menahan pelemahan harga.
Sinyal pengurangan belanja oleh produsen AS dan konflik Israel–Houthi memberikan sedikit dukungan terhadap harga. Namun, nada hawkish Federal Reserve terkait prospek inflasi dan pengangguran ikut membebani prospek permintaan energi. Volatilitas harga diperkirakan tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan OPEC+ dan arah ekonomi global yang belum pasti.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
Keraguan pasar terhadap hasil pertemuan dagang AS–China:
Investor tidak yakin pembicaraan di Swiss akan menghasilkan kemajuan berarti, mengurangi ekspektasi perbaikan permintaan global.Potensi pelonggaran sanksi terhadap Iran:
Jika Iran kembali ke pasar global, pasokan minyak bisa bertambah signifikan, menambah tekanan pada harga.\Kenaikan mengejutkan stok bensin AS:
Data EIA menunjukkan persediaan bensin naik, mengindikasikan lemahnya permintaan domestik menjelang musim mengemudi.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:
BoE Interest Rate Decision (UK – May)
Pengertian: Keputusan suku bunga oleh Bank of England..Initial Jobless Claims
Pengertian: Jumlah klaim awal untuk tunjangan pengangguran mingguan.
Dari data – data tersebut dapat mempengaruhi pergerakan harga OIL dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data BoE Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk GBP Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk GBP.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih tinggi dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
GBP
BoE Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya
USD
Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari data sebelumnya