Penurunan Dolar AS Terus Berlanjut di Tengah Pasar Tenaga Kerja yang Lemah.
- Data pasar tenaga kerja yang lemah.
- Ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Dolar AS, yang diukur oleh Indeks DXY, terus mengalami penurunan, turun di bawah level 105,00 pada hari Jumat, terbebani oleh data pasar tenaga kerja yang lemah.
Dengan meningkatnya sinyal disinflasi dalam ekonomi AS, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga pada bulan September semakin menguat. Namun, pejabat Federal Reserve (Fed) tetap berhati-hati untuk segera memangkas suku bunga, meskipun mereka mulai mengakui kesulitan di pasar tenaga kerja. Akibatnya, mereka meningkatkan ekspektasi bahwa Fed akan segera memangkas suku bunga. FedWatch Tool dari CME menunjukkan probabilitas hampir 80% untuk pemangkasan suku bunga minimal seperempat poin pada tanggal 18 September.
Laporan NFP AS hari Jumat menunjukkan penambahan 206 ribu pekerjaan baru pada bulan Juni, melampaui perkiraan pasar sebesar 190 ribu. Namun, angka bulan sebelumnya direvisi turun tajam dari 272 ribu menjadi 218 ribu.
Pertumbuhan Pendapatan Per Jam Rata-rata di AS melambat menjadi 3,9% YoY pada bulan Juni, turun dari 4,1% pada periode sebelumnya. Tingkat pengangguran AS juga naik menjadi 4,1%, menandai kenaikan pertama sejak Desember 2021, sedikit lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 4,0%.
Para pedagang akan memperhatikan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa, diikuti oleh data inflasi akhir dari Uni Eropa dan AS pada hari Kamis. Minggu depan akan ditutup dengan data Penjualan Ritel Jerman, inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) AS, dan hasil survei Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan pada hari Jumat.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga USD saat ini.
Harga Emas Naik Setelah Laporan Nonfarm Payrolls AS.
- Rilis laporan NFP.
- Kondisi geopolitik.
Harga emas mengalami kenaikan selama sesi Amerika setelah laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS bulan Juni dirilis. Meski angka tersebut melebihi perkiraan, revisi turun untuk dua bulan sebelumnya menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mendingin lebih cepat daripada yang terlihat. Hal ini mendorong para pedagang memperkirakan Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan September, yang berdampak negatif pada Dolar AS dan menguntungkan logam mulia.
XAU/USD diperdagangkan pada $2.391, mencatat kenaikan lebih dari 1,40% dalam sehari dan lebih dari 2,70% dalam seminggu setelah naik dari posisi terendah harian $2.349. Kenaikan ini sebagian disebabkan oleh melemahnya Dolar AS, yang tertekan oleh rendahnya imbal hasil obligasi Treasury AS. Indeks Dolar AS (DX) turun 0,16% ke 104,95, sementara imbal hasil obligasi AS 10-tahun anjlok lebih dari enam basis poin menjadi 4,284%.
Laporan NFP AS untuk bulan Juni menunjukkan hasil positif, namun data dari bulan April dan Mei direvisi ke bawah, mengindikasikan ekonomi menambah 111.000 pekerjaan lebih sedikit dari yang dilaporkan dalam dua bulan tersebut. Akibatnya, tingkat pengangguran naik sepersepuluh pada bulan Juni, melebihi konsensus.
Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) menunjukkan Pendapatan Per Jam Rata-rata (AHE) tetap datar dari bulan ke bulan tetapi menurun dari tahun ke tahun.
Selain itu, situasi geopolitik terus berpengaruh pada pergerakan harga emas. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim delegasi untuk melanjutkan negosiasi mengenai sandera dan menegaskan perang tidak akan berakhir sampai Israel mencapai semua tujuannya. Sementara itu, seorang pemimpin Hamas mengatakan mereka menunggu tanggapan positif dari Israel untuk memulai negosiasi mengenai rincian kesepakatan, menurut CNN.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Turun Akibat Potensi Gencatan Senjata di Timur Tengah.
- Penurunan harga minyak Brent dan WTI
- Kemungkinan hencatan senjata di Timur Tengah.
Harga minyak turun pada hari Jumat karena meningkatnya kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Gaza mengalahkan kuatnya permintaan bahan bakar musim panas dan potensi gangguan pasokan akibat badai di Teluk Meksiko.
Harga minyak mentah Brent turun 89 sen, atau 1,02%, menjadi $86,54 per barel setelah mencapai level tertinggi sejak April pada awal sesi. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada $83,16 per barel, turun 72 sen, atau 0,9%.
Untuk minggu ini, Brent naik 0,4%, sementara harga berjangka WTI membukukan kenaikan 2,1%.
Kepala Mossad Israel kembali dari Doha setelah pertemuan awal dengan mediator yang berupaya mencapai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera, dengan negosiasi dijadwalkan berlanjut minggu depan, menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Jumat. Namun, masih terdapat kesenjangan antara kedua belah pihak.
Dikutip dari investing.com “Jelas terobosan di sana akan membantu menenangkan situasi”, kata John Kilduff, mitra di Again Capital. Meredanya konflik di Timur Tengah mengurangi premi risiko minyak mentah dari wilayah tersebut dan menekan harga minyak.
WTI tidak diperdagangkan pada hari Kamis karena libur Hari Kemerdekaan, menyebabkan perdagangan sepi, namun harga telah naik minggu ini karena ekspektasi permintaan minyak musim panas yang kuat di AS.
“Beberapa hari terakhir merupakan puncak musim berkendara, dengan permintaan dan harga terus merangkak naik. Ini disebabkan oleh permintaan konsumen yang kuat dan dampak Badai Beryl,” kata Tim Snyder, ekonom di Matador Economics, dalam sebuah catatan pada hari Jumat. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan penarikan persediaan minyak mentah sebesar 12,2 juta barel minggu lalu, jauh lebih besar dari perkiraan analis yang hanya 700.000 barel.
Sementara itu, kemungkinan semakin dekatnya pemangkasan suku bunga AS telah meningkatkan ekspektasi terhadap peningkatan permintaan minyak. Pertumbuhan lapangan kerja di AS melambat sedikit pada bulan Juni, namun kenaikan angka pengangguran ke level tertinggi dalam lebih dari 2,5 tahun sebesar 4,1% dan moderasi dalam kenaikan upah mengindikasikan perlambatan kondisi pasar tenaga kerja, yang dapat menjadikan penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Juli sebagai target.
Dikutip dari investing.com “Data ketenagakerjaan pagi ini menunjukkan beberapa keretakan di pasar tenaga kerja, yang dapat memicu penurunan suku bunga bahkan bulan ini,” kata Kilduff dari Again Capital. Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan permintaan minyak mentah.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Tidak ada agenda rilis data fundamental yang berpengaruh besar hari ini sebagai pendorong harga besar dari sisi fundamental analisis.
Perkiraan :
Pergerakan besar dapat terjadi umumnya disesi pembukaan Eropa (siang hari) dan Amerika (Malam hari).