Dolar Melemah karena Konsolidasi Data Ekonomi AS yang Kuat dan Sikap Federal Reserve.
- Dolar AS melemah akibat data ekonomi AS yang kuat dan penolakan dari pejabat Federal Reserve terhadap harapan pasar akan penurunan suku bunga.
- Peluang pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret meningkat, sementara imbal hasil Treasury juga naik.
Pada hari Rabu, dolar AS melemah lebih lanjut karena konsolidasi pemantulan yang terjadi beberapa hari terakhir akibat data ekonomi AS yang kuat dan penolakan dari pejabat Federal Reserve terhadap harapan pasar akan penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Meskipun dolar sempat mencapai level tertinggi dalam hampir tiga bulan terhadap euro pada hari sebelumnya, peluang pasar terhadap penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret meningkat, sementara imbal hasil Treasury juga naik.
Dilansir dari investing.com Brad Bechtel kepala FX global di Jefferies di New York, mengamati bahwa reli dolar telah mencapai titik matang, dengan imbal hasil AS memainkan peran penting. Analis menyoroti faktor teknis dan data ekonomi AS yang kuat yang mempengaruhi penurunan dolar, sementara harapan pasar terhadap penurunan suku bunga tetap kuat di akhir tahun ini.
Harga Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian Terkait Kebijakan Federal Reserve.
- Harga emas (XAU/USD) bergerak stabil di hari Rabu
- Ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei juga menurun karena Fed belum memiliki bukti bahwa inflasi akan mencapai target 2%
Harga emas (XAU/USD) bergerak stabil pada awal sesi New York di hari Rabu. Pergerakan harga emas didukung dan terbatasi oleh kebijakan Federal Reserve terkait suku bunga, di mana meskipun Fed siap untuk penurunan suku bunga, ketidakpastian mengenai waktunya masih ada. Meskipun Fed menahan diri dari langkah agresif dalam kebijakan moneter restriktif karena kuatnya permintaan tenaga kerja dan belanja rumah tangga yang optimis, indeks Dolar AS (DXY) yang berkorelasi negatif dengan harga emas telah melemah.
Ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei juga menurun karena Fed belum memiliki bukti bahwa inflasi akan mencapai target 2%. Para pengambil kebijakan Fed khawatir tindakan prematur terhadap suku bunga dapat meningkatkan tekanan harga, dan pidato dari pengambil kebijakan Fed, Thomas Barkin dan Michelle Bowman, menjadi sorotan berikutnya.
Harga Minyak Naik karena Penurunan Stok AS dan Ketegangan di Timur Tengah.
- Harga minyak naik didorong oleh penurunan stok bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
- Pasar terus memperhatikan perkembangan di Timur Tengah, termasuk konflik antara Israel dan Hamas.
Harga minyak naik untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Rabu, didorong oleh penurunan stok bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate AS mengalami kenaikan, dengan stok bensin dan sulingan AS turun secara signifikan.
Meskipun stok minyak mentah mencatatkan peningkatan yang lebih besar dari perkiraan karena produksi pulih setelah cuaca dingin, pasar terus memperhatikan perkembangan di Timur Tengah, termasuk konflik antara Israel dan Hamas serta serangan pemberontak Houthi yang didukung Iran di Laut Merah. Pernyataan dari Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins, tentang kemungkinan penurunan suku bunga pada akhir tahun ini juga dapat mempengaruhi harga minyak mentah berjangka kedepannya.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari AS, yaitu :
Initial Jobless Claims, adalah jumlah klaim tunjangan pengangguran yang diajukan oleh individu yang baru kehilangan pekerjaan. Data ini memberikan gambaran tentang tingkat pengangguran dan kondisi pasar tenaga kerja.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Initial Jobless Claims Change rilis lebih rendah dari data previous.