Kekhawatiran Tarif AS Tekan Wall Street, Investor Nantikan Data Ketenagakerjaan.
- Kekhawatiran tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada menekan sentimen pasar meskipun ada penangguhan sementara.
- Investor menantikan laporan ketenagakerjaan untuk memproyeksikan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Indeks S&P 500 anjlok tajam pada hari Kamis, turun 1,8%, didorong oleh kekhawatiran investor atas kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap Meksiko dan Kanada. Meskipun pemerintahan Trump memberikan penangguhan tarif selama satu bulan untuk barang dan jasa Meksiko yang mematuhi USMCA, langkah ini gagal meredakan ketidakpastian pasar. Dow Jones Industrial Average turun 1% atau 427 poin, sementara NASDAQ Composite merosot 2,6% di tengah ketegangan perdagangan.
Data klaim pengangguran AS yang menunjukkan penurunan lebih besar dari perkiraan menjadi sinyal positif, tetapi tidak cukup untuk meredam kekhawatiran pertumbuhan ekonomi. Presiden Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker memperingatkan potensi tekanan di sektor konsumen dan risiko inflasi, yang memperkuat fokus investor pada laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis Jumat. Kenaikan biaya bahan baku akibat tarif baru berpotensi mendorong inflasi dalam beberapa bulan mendatang.
Di sisi korporasi, beberapa emiten melaporkan kinerja beragam. Saham Macy’s turun 0,5% karena prospek penjualan yang lebih rendah, sementara Marvell Technology anjlok hampir 20% setelah laporan keuangan kuartalannya mengecewakan. Sebaliknya, Burlington Stores melonjak hampir 9% berkat hasil yang melampaui ekspektasi, dan Wendy’s naik 1,4% setelah memperkenalkan target pertumbuhan hingga 2028.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Kekhawatiran Tarif: Penangguhan sementara tarif AS terhadap Meksiko gagal meredakan ketidakpastian, membuat investor cenderung wait-and-see.
- Komentar The Fed: Pernyataan dari Presiden Federal Reserve Philadelphia yang menyoroti potensi tekanan di sektor konsumen dan risiko inflasi menambah pesimisme pasar.
- Kinerja Saham Teknologi & Ritel: Penurunan saham teknologi seperti Marvell Technology menunjukkan kekhawatiran atas prospek pertumbuhan, terutama di sektor yang sensitif terhadap kebijakan tarif dan suku bunga.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Emas Tertahan Menjelang Laporan Nonfarm Payrolls, Investor Ambil Untung.
- Investor membukukan keuntungan pada emas menjelang laporan Nonfarm Payrolls AS dan kenaikan imbal hasil obligasi AS.
- The Fed diperkirakan menunda pemotongan suku bunga, menunggu data ekonomi yang lebih luas untuk memastikan pelemahan ekonomi.
Harga emas terkonsolidasi di atas level $2.900 pada Kamis, menghentikan reli tiga harinya karena investor membukukan keuntungan menjelang laporan penting Nonfarm Payrolls AS. XAU/USD diperdagangkan pada $2.918, hampir tidak berubah, di tengah kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun yang mencapai 4,286%, level tertinggi dalam satu minggu. Kenaikan imbal hasil ini membuat aset non-imbal hasil seperti emas menjadi kurang menarik bagi investor.
Ketidakpastian global semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan kebijakan tarif baru terhadap Kanada dan China, meskipun Meksiko mendapat penundaan tarif hingga 2 April. Data ekonomi AS pada hari Kamis menunjukkan peningkatan PHK menurut laporan Challenger, namun klaim tunjangan pengangguran turun di bawah ekspektasi, meredakan kekhawatiran resesi. Proyeksi GDPNow Atlanta Fed juga membaik, memperkirakan kontraksi PDB -2,4% untuk kuartal pertama, naik dari -2,8% sebelumnya.
Â
Dilansir dari fxstreet, komentar dari anggota Dewan Gubernur The Fed, Christopher Waller, menegaskan bahwa data ekonomi terbaru membuat pemotongan suku bunga semakin sulit didukung dalam waktu dekat. Waller menyatakan bahwa The Fed membutuhkan lebih banyak data untuk memahami prospek ekonomi dan kemungkinan baru mempertimbangkan penurunan suku bunga setelah pertemuan Maret jika data mendatang menunjukkan pelemahan ekonomi lebih lanjut.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Profit Taking: Investor membukukan keuntungan setelah reli tiga hari, menekan harga emas.
- Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS: Yield obligasi AS 10 tahun naik ke level tertinggi satu minggu, membuat emas sebagai aset tanpa imbal hasil menjadi kurang menarik.
- Komentar The Fed: Pernyataan Christopher Waller yang memperkirakan pemotongan suku bunga mungkin tertunda memperkuat dolar AS, menekan harga emas lebih lanjut.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Stabil di Tengah Ketidakpastian Tarif dan Rencana Produksi OPEC+.
- Ketidakpastian tarif dan kebijakan perdagangan AS membebani prospek permintaan minyak global.
- OPEC+ meningkatkan produksi pertama kali sejak 2022, tetapi risiko perlambatan permintaan membatasi potensi kenaikan harga.
Harga minyak mentah tetap stabil pada Kamis dalam perdagangan yang bergejolak, dengan minyak mentah Brent ditutup pada $69,46 per barel dan WTI di $66,36 per barel. Tekanan datang dari ketegangan perdagangan antara AS, Kanada, dan China, serta rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi pertama kali sejak 2022. Persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada pekan ini juga menambah tekanan pada harga.
Kebijakan perdagangan AS yang berubah cepat menambah ketidakpastian pasar, terutama setelah Presiden Donald Trump mengecualikan barang-barang dari Kanada dan Meksiko dari tarif baru selama satu bulan. Di sisi lain, Rusia menyatakan akan mengupayakan kesepakatan damai dengan Ukraina, sementara China memberi sinyal kemungkinan stimulus ekonomi lebih besar jika pertumbuhan melambat, yang berpotensi mendukung permintaan minyak global.
Â
Meskipun risiko geopolitik dari Iran tetap menjadi perhatian, analis menilai risiko penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi global lebih besar daripada risiko gangguan pasokan. OPEC+ berharap penurunan harga baru-baru ini bersifat sementara dan memperkirakan pemulihan bertahap, didukung oleh langkah AS yang memperketat sanksi terhadap Iran.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Rencana OPEC+ Meningkatkan Produksi: Tambahan pasokan dari OPEC+ menekan harga di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan global.
- Ketidakpastian Perdagangan AS: Tarif baru AS dan kebijakan yang berubah-ubah meningkatkan risiko perlambatan permintaan minyak.
- Persediaan Minyak AS Meningkat: Stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan menunjukkan permintaan yang lemah.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari Kawasan Eropa dan AS hari ini yaitu:Â
Average Hourly Earnings (MoM) (Feb)
Pengertian: Mengukur perubahan rata-rata penghasilan per jam yang diterima pekerja di luar sektor pertanian dibandingkan bulan sebelumnya.
Nonfarm Payrolls (NFP) (Feb)
Pengertian: Mengukur jumlah tenaga kerja baru di luar sektor pertanian dalam satu bulan.
Unemployment Rate (Feb)
Pengertian: Persentase jumlah pengangguran aktif yang sedang mencari pekerjaan dibandingkan total tenaga kerja.
Fed Monetary Policy Report
Pengertian: Laporan resmi dari Federal Reserve yang berisi pandangan tentang kondisi ekonomi, kebijakan moneter, dan arah suku bunga.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Average Hourly Earnings (MoM) rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Nonfarm Payrolls (NFP) rilis lebih tinggi dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Data Unemployment Rate rilis lebih rendah dari forecast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forecast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Average Hourly Earnings (MoM) rilis lebih rendah dari perkiraan
Nonfarm Payrolls (NFP) rilis lebih tinggi dari perkiraan
Data Unemployment Rate rilis sesuai dengan perkiraan
Share on:
