Pasar Saham Menguat: Penundaan Tarif AS Picu Optimisme, Tapi Risiko Perlambatan Ekonomi Membayangi.

- Penundaan tarif AS terhadap Meksiko dan Kanada mendukung kenaikan indeks saham utama.
- Data ketenagakerjaan yang lemah dan tekanan inflasi menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS.
S&P 500 ditutup lebih tinggi pada hari Rabu setelah Gedung Putih mengumumkan penundaan tarif selama satu bulan bagi produsen mobil AS yang mematuhi Perjanjian AS–Meksiko–Kanada (USMCA). Keputusan ini meredakan kekhawatiran pasar terkait potensi perang dagang, mendorong saham otomotif seperti General Motors, Ford, dan Stellantis naik tajam. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average masing-masing menguat 1,1%, sementara NASDAQ Composite melonjak 1,5%.
Sentimen positif pasar terjadi di tengah data ekonomi yang beragam. Laporan ADP menunjukkan penggajian swasta AS hanya bertambah 77.000 pekerjaan pada Februari, kenaikan terendah dalam tujuh bulan, menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi. Namun, indeks PMI nonmanufaktur AS secara tak terduga naik menjadi 53,5, meskipun tekanan inflasi tetap tinggi dengan lonjakan komponen harga yang dibayar.
Meski laporan pendapatan perusahaan pada kuartal terakhir menunjukkan hasil positif, Capital Economics memperingatkan meningkatnya risiko penurunan terhadap perkiraan optimistis pasar keuangan AS. Ketidakpastian kebijakan, perlambatan ekonomi, dan optimisme yang memudar menjadi tantangan bagi pasar ekuitas. Saham teknologi seperti CrowdStrike turun lebih dari 6% setelah memperkirakan pendapatan kuartal pertama di bawah ekspektasi karena lemahnya pengeluaran untuk produk keamanan sibernya.
Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:
- Penundaan tarif impor mobil dari Meksiko dan Kanada selama satu bulan meredakan ketegangan perdagangan, mendorong optimisme pasar.
- PMI nonmanufaktur AS yang lebih tinggi dari ekspektasi menunjukkan aktivitas sektor jasa masih bertumbuh.
- Saham otomotif seperti GM dan Ford naik tajam, mendukung sektor industri.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.
Harga Emas Stabil di Tengah Spekulasi Tarif dan Data Ekonomi.

Harga emas stabil di tengah spekulasi pencabutan tarif dan prospek kebijakan moneter The Fed.
Data ketenagakerjaan yang lemah dan inflasi yang tinggi meningkatkan ketidakpastian ekonomi AS.
Harga emas tetap kuat pada hari Rabu di tengah spekulasi bahwa Presiden AS Donald Trump dapat mencabut beberapa tarif impor mobil yang terkait dengan perjanjian perdagangan bebas USMCA. XAU/USD diperdagangkan di sekitar $2.919, hampir tidak berubah, meskipun ketidakpastian masih membayangi pasar. Kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS menambah tekanan pada emas, namun prospek kebijakan moneter The Fed tetap menjadi perhatian utama investor.
Data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan laporan ADP yang mengungkapkan bahwa perekrutan sektor swasta hanya bertambah 77.000 pada Februari, jauh di bawah ekspektasi 140.000. Di sisi lain, PMI Layanan ISM meningkat menjadi 53,5, menunjukkan ekspansi sektor jasa meskipun tekanan inflasi tetap tinggi. Beige Book The Fed juga mencatat aktivitas ekonomi yang meningkat, namun harga yang lebih tinggi akibat kebijakan perdagangan menambah risiko inflasi.
Ketidakpastian geopolitik juga memengaruhi pasar, dengan pembicaraan perdamaian antara Ukraina dan AS yang sedang berlangsung. Pedagang kini menantikan laporan Nonfarm Payrolls pada hari Jumat, yang diproyeksikan menambah 160.000 pekerjaan. Imbal hasil obligasi AS 10 tahun naik menjadi 4,28%, menambah tekanan pada emas, sementara ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada 2025 turun menjadi 71,5 basis poin.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Spekulasi pencabutan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump meningkatkan daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian kebijakan perdagangan.
- Data ADP yang lemah (77.000 vs. ekspektasi 140.000) memperkuat kekhawatiran perlambatan ekonomi, meningkatkan potensi pemangkasan suku bunga The Fed di masa depan.
- Ketidakpastian geopolitik terkait pembicaraan perdamaian Ukraina dan AS mendukung permintaan emas sebagai aset safe haven.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas menguat.
Harga Minyak Tertekan Akibat Peningkatan Persediaan AS dan Rencana Kenaikan Produksi OPEC+.

Persediaan minyak mentah AS naik 3,6 juta barel, jauh di atas ekspektasi, menekan harga minyak.
Rencana OPEC+ menaikkan produksi mulai April menambah kekhawatiran kelebihan pasokan di pasar global.
Harga minyak mentah turun untuk sesi keempat berturut-turut pada hari Rabu setelah data Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Persediaan minyak mentah naik sebesar 3,6 juta barel menjadi 433,8 juta barel, jauh di atas ekspektasi kenaikan sebesar 341.000 barel. Kekhawatiran investor semakin meningkat setelah rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi mulai April menambah tekanan pada harga minyak.
Harga minyak mentah Brent melemah $1,74 atau 2,45% menjadi $69,30 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,95 atau 2,86% menjadi $66,31 per barel. Brent sempat menyentuh level terendah sejak Desember 2021 di $68,33, dan WTI mencapai $65,22, level terendah sejak Mei 2023, sebelum memangkas sebagian kerugian. Pernyataan pejabat Departemen Perdagangan AS tentang kemungkinan keringanan tarif impor energi Kanada membantu meredam penurunan lebih lanjut.
Tarif AS terhadap Kanada, China, dan Meksiko memperburuk sentimen pasar, mendorong kekhawatiran perlambatan ekonomi yang berdampak pada permintaan energi global. OPEC+ berencana menambah produksi sebesar 138.000 barel per hari mulai April, sebagai langkah awal untuk mengakhiri pemangkasan produksi sejak 2022. Namun, analis memperkirakan peningkatan hanya akan dilakukan secara bertahap jika pasar mampu menyerap tambahan pasokan tersebut.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Peningkatan persediaan minyak mentah AS di atas ekspektasi (3,6 juta barel vs 341.000 barel) menandakan pasokan melimpah, menekan harga.
- Rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi mulai April memperkuat kekhawatiran kelebihan pasokan global.
- Tarif AS terhadap impor energi dari Kanada, China, dan Meksiko berpotensi menekan permintaan dan memperlambat pertumbuhan ekonomi global.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak melemah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
- Terdapat laporan data fundamental dari Kawasan Eropa dan AS hari ini yaitu:
ECB Interest Rate Decision (Mar) – EUR
- Pengertian: Data ini menunjukkan keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) terkait suku bunga acuan yang digunakan untuk pinjaman antar bank. Suku bunga ini memengaruhi biaya pinjaman di zona euro dan merupakan indikator penting kebijakan moneter.
Initial Jobless Claims – USD
Pengertian: Data ini menunjukkan jumlah orang yang pertama kali mengajukan tunjangan pengangguran di AS dalam sepekan terakhir. Ini adalah indikator penting untuk mengukur kondisi pasar tenaga kerja.
Dari agenda tersebut dapat mendorong perubahan harga signifikan dan sentimen terhadap harga USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data ECB Interest Rate Decision rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
EUR
Data ECB Interest Rate Decision rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
USD
Data Initial Jobless Claims rilis lebih rendah dari data sebelumnya.