- Investor cenderung waspada menjelang pemilu yang mempertemukan Trump dan Harris dalam persaingan ketat. Kebijakan Trump yang pro-inflasi diprediksi dapat memengaruhi kinerja sektor teknologi.
- Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan ini, sementara pasar menunggu sinyal arah kebijakan lebih lanjut dari Powell.
S&P 500 ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin, di tengah sikap hati-hati investor yang menantikan hasil pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan akhir pekan ini. Dow Jones Industrial Average juga mengalami penurunan 257 poin, atau sekitar 0,6%, sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ Composite masing-masing turun 0,3%.
Ketegangan pemilu kian terasa seiring dengan persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris, yang berdampak signifikan terhadap pergerakan pasar. Hasil pemilu dan arah kebijakan yang menyertainya diperkirakan akan mempengaruhi sektor teknologi besar, dengan potensi dampak pada kebijakan perdagangan dan sikap AS terhadap Tiongkok. Di sisi lain, pasar juga menantikan arahan dari Ketua Fed Jerome Powell terkait kebijakan suku bunga dan pemotongan yang akan datang.
Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:
- Sentimen Positif pada Kemenangan Trump: Jika Donald Trump unggul dalam pemilu, kebijakan inflasioner yang diharapkan dapat meningkatkan imbal hasil obligasi AS jangka panjang. Ini berpotensi memperkuat dolar AS, didukung oleh ekspektasi kebijakan pro-tarif dan deregulasi yang mendorong daya tarik investasi di AS.
- Sentimen Negatif pada Kemenangan Harris: Kemenangan Kamala Harris dan Partai Demokrat cenderung membebani dolar AS. Harapan akan peningkatan pajak dan regulasi dapat menurunkan minat investor global pada aset berbasis dolar, sehingga melemahkan nilainya dibandingkan mata uang utama lainnya.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS beragam.
Analisis Pengaruh Terhadap indeks saham AS.
- Sentimen Positif pada Sektor Teknologi jika Harris Menang: Investor teknologi besar seperti Apple dan Tesla mungkin mendukung kemenangan Harris karena ia diharapkan mengadopsi kebijakan yang lebih stabil dengan Tiongkok, mengurangi risiko konflik perdagangan yang lebih besar.
- Sentimen Negatif pada Sektor Teknologi jika Trump Menang: Kemenangan Trump bisa memperbesar ketegangan perdagangan dengan Tiongkok, yang dapat merugikan rantai pasokan teknologi global, terutama perusahaan seperti Nvidia dan Apple. Hal ini cenderung melemahkan indeks saham AS yang dipengaruhi oleh sektor teknologi besar.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS beragam.
- Investor memantau ketat perkembangan pemilu AS yang menunjukkan persaingan sengit antara Kamala Harris dan Donald Trump.
- The Fed diperkirakan memangkas suku bunga pekan ini, yang dapat berdampak pada harga emas sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian.
Harga emas bergerak fluktuatif dalam perdagangan Senin, terpengaruh oleh ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS yang sedang berlangsung serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada 6-7 November mendatang.
XAU/USD terpantau di level $2.736, nyaris tanpa perubahan. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun menjadi 4,30%, setelah pekan lalu mencapai 4,388%. Indeks Dolar AS (DXY) juga melemah lebih dari 0,40% ke level 103,90. Sementara itu, investor di Wall Street mencermati persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump, dengan jajak pendapat menunjukkan keduanya bersaing ketat. Survei Reuters mengungkapkan adanya kekhawatiran akan potensi krisis pascapemilu, mirip dengan situasi setelah kekalahan Trump pada 2020.
Federal Reserve diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis, ke kisaran 4,50%-4,75%. Data ekonomi AS terbaru mengindikasikan pasar tenaga kerja yang solid, mengurangi risiko resesi.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:
- Ketidakpastian Pemilu AS: Ketegangan pemilu yang ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump menambah ketidakpastian, meningkatkan permintaan emas sebagai aset lindung nilai.
- Prospek Pemangkasan Suku Bunga oleh Federal Reserve: Dengan ekspektasi bahwa Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, imbal hasil obligasi AS bisa turun lebih lanjut, yang cenderung mendukung kenaikan harga emas karena berkurangnya daya tarik imbal hasil aset berbasis dolar.
- Penguatan Dolar AS: Jika hasil pemilu atau kebijakan ekonomi berikutnya memperkuat dolar AS, harga emas bisa tertekan karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
Secara keseluruhan berpengaruh harga emas bergerak beragam.
Harga Minyak Naik Hampir 3% Ditopang Keputusan OPEC+ Menunda Peningkatan Produksi.
- OPEC+ menunda peningkatan produksi hingga Desember, mendukung kenaikan harga minyak di tengah permintaan global yang lemah.
- Ketegangan Timur Tengah dan ketidakpastian pemilu AS menjadi faktor risiko tambahan yang diperhatikan para investor di pasar minyak.
Harga minyak mengalami kenaikan mendekati 3% pada hari Senin setelah OPEC+ memutuskan untuk menunda rencana peningkatan produksi selama satu bulan ke depan. Selain itu, perhatian investor juga tertuju pada pemilihan presiden AS yang semakin dekat.
Harga minyak berjangka Brent meningkat sebesar $1,98 atau 2,7% menjadi $75,08 per barel, sedangkan minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik $1,98 atau 2,85% menjadi $71,47 per barel. Pekan lalu, harga minyak Brent turun sekitar 4%, sementara WTI turun sekitar 3%.
OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) hingga Desember, setelah sebelumnya menunda peningkatan produksi pada bulan Oktober karena rendahnya harga dan lemahnya permintaan global. Rencana untuk menambah pasokan sebesar 180.000 barel per hari mulai Desember kini diperpanjang hingga kuartal keempat 2024.
Menurut Walt Chancellor, ahli strategi energi di Macquarie, penundaan ini dapat meredakan kekhawatiran perang harga baru di antara anggota OPEC+. Sementara itu, Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais menyatakan optimisme terhadap permintaan minyak dalam jangka pendek maupun panjang.
Ketegangan Timur Tengah dan pemilihan presiden AS juga turut mempengaruhi harga minyak. Persaingan ketat antara kandidat Demokrat Kamala Harris dan kandidat Republik Donald Trump menambah ketidakpastian, sementara laporan bahwa Iran mungkin akan menyerang Israel turut meningkatkan risiko di kawasan tersebut.
Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:
- Penundaan Peningkatan Produksi oleh OPEC+: OPEC+ memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan produksi hingga Desember, sehingga memperketat pasokan dan memberikan dorongan bagi kenaikan harga minyak.
Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah: Risiko konflik di Timur Tengah, terutama terkait laporan bahwa Iran mungkin menyerang Israel, dapat menambah ketidakpastian pasokan energi global. Ini biasanya mendorong investor untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak sebagai langkah perlindungan.
Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu:Â
- RBA Interest Rate Decision (Nov) adalah keputusan suku bunga yang diambil oleh Reserve Bank of Australia (RBA) pada bulan November. Ini merupakan bagian dari kebijakan moneter yang dilakukan RBA untuk menentukan tingkat suku bunga acuan di Australia.Â
- U.S. Presidential Election adalah pemilihan umum yang diadakan di Amerika Serikat setiap empat tahun sekali untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden negara tersebut.Â
- S&P Global Services PMI (Oct) adalah laporan bulanan yang dirilis oleh S&P Global, yang mengukur kinerja sektor jasa di suatu negara. PMI ini menilai kondisi bisnis berdasarkan data survei terhadap para manajer pembelian di sektor jasa.
- ISM Non-Manufacturing PMI (Oct) adalah laporan bulanan Institute for Supply Management (ISM) di Amerika Serikat untuk mengukur kondisi ekonomi di sektor non-manufaktur atau jasa selama bulan Oktober.
- ISM Non-Manufacturing Prices (Oct) adalah bagian dari laporan ISM Non-Manufacturing PMI yang khusus mengukur perubahan harga di sektor non-manufaktur selama bulan Oktober. Indeks ini memberikan wawasan tentang tekanan harga di sektor jasa di Amerika Serikat.
Dari agenda diatas diperkirakan dapat menjadi dorongan harga untuk mata uang AUD dan USD.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data RBA Interest Rate Decision (Nov)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk AUD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk AUD.
Data S&P Global Services PMI (Oct)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Non-Manufacturing PMI (Oct)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data S&P Global US Manufacturing PMI (Oct)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data ISM Non-Manufacturing Prices (Oct)Â rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan:
AUD
Data RBA Interest Rate Decision (Nov)Â rilis sesuai dengan data sebelumnya.
USD
Data S&P Global Services PMI (Oct) rilis lebih tinggi dari data sebelumnya.
Data ISM Non-Manufacturing PMI (Oct)Â rilis lebih rendah dari data sebelumnya.