Wall Street Tergelincir: Data Tenaga Kerja Lesu & Drama Tarif AS-China Memanas.

Data tenaga kerja swasta AS hanya naik 37.000, jauh di bawah ekspektasi → sinyal pelemahan ekonomi.
Ketegangan dagang AS-China meningkat, Trump naikkan tarif baja & aluminium → risiko perlambatan global.
Bursa AS ditutup beragam pada Rabu, dengan S&P 500 melemah di tengah kekhawatiran ekonomi menyusul data tenaga kerja swasta yang jauh di bawah ekspektasi. Laporan ADP mencatat hanya 37.000 penambahan pekerjaan di Mei, memperkuat sinyal perlambatan ekonomi. Presiden Trump kembali mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk menurunkan suku bunga guna meredam tekanan dari data ekonomi yang mengecewakan.
Ketidakpastian meningkat seiring memburuknya hubungan dagang AS-China menjelang rencana pembicaraan antara Trump dan Presiden Xi. Trump menuduh China melanggar kesepakatan sebelumnya, sementara Beijing membantah tuduhan tersebut. Sementara itu, Trump tetap menaikkan tarif baja dan aluminium menjadi 50%, memperkeruh sentimen pelaku pasar meski ada harapan akan meredanya tensi lewat komunikasi langsung antara kedua pemimpin.
Dari sisi korporasi, saham CrowdStrike dan Asana jatuh setelah memberikan panduan pendapatan yang mengecewakan. Tesla juga merosot lebih dari 3% akibat penurunan penjualan di AS dan Eropa. Meski begitu, saham Hewlett Packard Enterprise melonjak karena permintaan kuat untuk server AI dan layanan cloud-nya.
Kesimpulan Sentimen:
Bearish – Data ekonomi yang melemah dan meningkatnya ketidakpastian geopolitik menekan sentimen pasar.
Harga Emas Melejit: Data Lemah & Drama Tarif Picu Euforia Safe Haven.

Data ADP & ISM Services di bawah ekspektasi → meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed.
Tarif logam dinaikkan jadi 50% → ketegangan AS-China meningkat → permintaan safe haven naik.
Harga emas melonjak lebih dari 0,80% ke level $3,382 pada Rabu, didorong oleh rilis data ekonomi AS yang mengecewakan. Laporan ADP menunjukkan hanya 37.000 pekerjaan baru di sektor swasta pada Mei, jauh di bawah ekspektasi. Sementara itu, ISM Services PMI turun ke bawah ambang ekspansi, menandakan kontraksi aktivitas jasa untuk pertama kalinya dalam hampir setahun.
Kondisi ini memicu spekulasi pasar bahwa Federal Reserve berpotensi menurunkan suku bunga lebih cepat. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Presiden Trump yang kembali mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera bertindak. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS turun tajam, memperlemah dolar dan mendorong minat pada aset lindung nilai seperti emas.
Sentimen pasar juga terpengaruh oleh meningkatnya ketegangan dagang AS-China setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk menggandakan tarif baja dan aluminium menjadi 50%. Ketidakpastian arah pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping menambah dukungan terhadap kenaikan harga emas di tengah meningkatnya permintaan safe haven.
Kesimpulan Sentimen:
Bullish – Kombinasi data ekonomi lemah, ekspektasi dovish The Fed, dan ketegangan geopolitik mendorong reli emas.
Minyak Terpeleset: Stok Bensin Membengkak, OPEC+ Tambah Pasokan.

Stok bensin dan solar naik tajam → sinyal kelebihan pasokan & permintaan lemah.
OPEC+ siap tambah produksi → potensi tekanan tambahan terhadap harga minyak.
Harga minyak dunia ditutup melemah lebih dari 1% pada Rabu setelah data dari AS menunjukkan lonjakan tak terduga dalam stok bensin dan solar. Persediaan bensin naik 5,2 juta barel dan distilat naik 4,2 juta barel, jauh melebihi ekspektasi pasar. Penurunan stok minyak mentah sebesar 4,3 juta barel justru kalah dampak karena lonjakan produksi kilang yang menghasilkan pasokan bahan bakar berlebih di tengah permintaan yang melemah pasca libur Memorial Day.
Penurunan harga juga dipicu oleh rencana OPEC+ menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juli. Sementara itu, ketidakpastian global akibat memanasnya tensi dagang AS-China dan konflik geopolitik seperti perang Ukraina serta prospek pertumbuhan global yang direvisi turun oleh OECD semakin menekan prospek permintaan energi ke depan.
Meskipun ada kekhawatiran terkait gangguan pasokan dari Iran dan Kanada, pasar lebih fokus pada risiko kelebihan pasokan dan melambatnya permintaan. Analis dari UBS dan Saxo Bank menilai laporan cadangan minyak AS bersifat bearish, menandakan risiko penurunan harga masih dominan di tengah lemahnya prospek permintaan jangka pendek.
Kesimpulan Sentimen:
Bearish – Lonjakan stok bahan bakar, potensi surplus pasokan dari OPEC+, dan melemahnya permintaan global menekan harga minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Prediksi EUR dan USD:
Tingkat Fasilitas Deposit & Keputusan Suku Bunga ECB (EUR): Perkiraan menunjukkan penurunan suku bunga. Jika aktual sesuai perkiraan, EUR berpotensi melemah (Turun).
Klaim Pengangguran Awal (USD): Perkiraan klaim pengangguran menurun (lebih baik dari sebelumnya). Jika aktual sesuai atau lebih rendah dari perkiraan, USD berpotensi menguat (Naik) karena mengindikasikan pasar tenaga kerja yang kuat.
Konferensi Pers ECB (EUR): Dampak EUR akan sangat bergantung pada pernyataan yang dibuat oleh Presiden ECB. Perlu dipantau untuk petunjuk tentang kebijakan moneter di masa depan.