Dolar AS Terus Melemah di Tengah Kekhawatiran Disinflasi dan Perlambatan Pasar Tenaga Kerja.

- Kekhawatiran mengenai tanda-tanda disinflasi dan perlambatan pasar tenaga kerja di AS mulai diperhitungkan oleh para pelaku pasar.
- Sikap hati-hati Federal Reserve.
Dolar AS, yang diwakili oleh Indeks DXY, terus menunjukkan pelemahan seiring dengan penilaian para pedagang terhadap serangkaian data yang dirilis pada hari Rabu. Aktivitas perdagangan di AS pun tetap sepi karena perayaan Hari Kemerdekaan.
Kekhawatiran tentang tanda-tanda disinflasi dan perlambatan pasar tenaga kerja di AS mulai mempengaruhi pandangan pasar, membuat kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September semakin nyata. Meski demikian, pejabat Federal Reserve (Fed) tetap berhati-hati dan mengkhawatirkan kondisi pasar tenaga kerja.
Risalah rapat FOMC bulan Juni tidak memberikan wawasan baru mengenai prospek kebijakan dan justru menunjukkan sikap FOMC yang semakin hati-hati setelah inflasi tinggi yang berkelanjutan pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini juga terlihat dalam keputusan untuk mengurangi jumlah pemotongan suku bunga yang direncanakan untuk tahun 2024.
Pernyataan Ketua Fed Powell pada pertemuan ECB di Sintra pada hari Selasa mendukung pandangan yang menegaskan bahwa Fed telah mengakui kemajuan yang telah dicapai dalam inflasi dan pasar tenaga kerja sejak pertemuan FOMC bulan Juni.
Arah fundamental cenderung melemahkan harga USD saat ini.
Harga Emas Naik Minim di Tengah Hari Kemerdekaan AS.

- Data ekonomi lemah di AS.
- Ekspektasi pelonggaran kebijakan oleh Fed.
Harga emas mencatat kenaikan minimal pada hari Kamis di tengah likuiditas tipis selama sesi Amerika Utara, karena para pedagang di AS tidak aktif memperingati Hari Kemerdekaan. Data ekonomi terbaru dari AS meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mulai melonggarkan kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan, meskipun para pembuat kebijakan tetap waspada dan ingin melihat perkembangan disinflasi lebih lanjut.
XAU/USD diperdagangkan pada $2.356, naik 0,15%, setelah mencapai titik tertinggi dua minggu di $2.365 pada hari Rabu.
Emas naik lebih dari 1% pada hari Rabu karena laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan, terutama didorong oleh klaim pengangguran awal minggu lalu dan data ADP yang menunjukkan penurunan perekrutan swasta pada bulan Juni dibandingkan dengan bulan Mei.
Selain itu, aktivitas bisnis di sektor jasa turun ke wilayah kontraksi sebagaimana diukur oleh ISM Services PMI. Sementara itu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merilis risalah rapat bulan Juni, yang menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menganggap kebijakan saat ini restriktif tetapi membuka peluang untuk kenaikan suku bunga.
Para pembuat kebijakan mengakui bahwa ekonomi melambat dan bisa bereaksi terhadap pelemahan ekonomi yang tak terduga. Fokus pedagang sekarang beralih ke laporan Nonfarm Payrolls (NFP) hari Jumat, karena pasar AS masih tutup untuk libur Hari Kemerdekaan.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga emas saat ini.
Harga Minyak Dalam Tren Kenaikan Harga di Tengah Data Ekonomi AS yang Lemah.

- Penurunan besar dalam persediaan minyak AS.
- Meningkatnya permintaan musim panas.
Harga minyak dalam tren kenaikan harga di tengah data ekonomi AS yang lemah meningkatkan kekhawatiran atas permintaan jangka panjang. Namun sempat terjadi adanya aksi Profit Taking sehingga terjadi sedikit penurunan setelah sejumlah indikator indeks manajer pembelian (PMI) dan data pasar tenaga kerja AS menunjukkan perlambatan dalam ekonomi, yang mengakibatkan kekhawatiran atas permintaan minyak. Selain itu, data PMI dari Tiongkok, salah satu importir utama minyak, juga mengecewakan pada hari Rabu.
Meskipun demikian, harga minyak tersebut masih mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut, didukung oleh penurunan signifikan dalam persediaan minyak AS yang melampaui ekspektasi. Data inventaris resmi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan penurunan lebih dari 12 juta barel dalam seminggu hingga 28 Juni, jauh melebihi perkiraan sebelumnya yang hanya sekitar 0,4 juta barel.
Selain itu, penurunan besar pada persediaan bensin dan sulingan menunjukkan bahwa permintaan meningkat selama musim panas, didukung oleh jumlah warga Amerika yang bepergian melalui jalan darat yang diperkirakan mencapai rekor minggu ini berkat libur Hari Kemerdekaan.
Optimisme terhadap permintaan yang meningkat dari konsumen bahan bakar terbesar dunia, terutama selama musim panas dengan meningkatnya aktivitas perjalanan, telah menjadi pendorong utama bagi harga minyak dalam beberapa minggu terakhir.
Namun, ketegangan geopolitik yang berkelanjutan di Timur Tengah dan potensi gangguan produksi di Teluk Meksiko akibat Badai Beryl tetap mempertahankan premi risiko pada harga minyak. Analis dari ING mencatat bahwa beberapa perusahaan besar seperti Shell, BP, dan Exxon Mobil telah mengevakuasi beberapa platform mereka di Teluk Meksiko menghadapi dampak buruk dari badai ini.
Data dari Pusat Badai Nasional dan Biro Manajemen Energi Laut memperkirakan bahwa sekitar 73 ribu barel minyak lepas pantai federal berada dalam jalur badai yang diproyeksikan, menambah ketegangan di pasar minyak.
Arah fundamental cenderung menguatkan harga minyak mentah saat ini.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
- Average Hourly Earnings (AHE) merupakan indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata pendapatan per jam bagi pekerja di sektor nonpertanian di AS.
- Nonfarm Payrolls mengukur perubahan jumlah pekerjaan di sektor nonpertanian, termasuk sektor pemerintah dan sektor swasta. Data ini memberikan gambaran umum tentang kondisi tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di AS.
- Data Unemployment Rate mengukur persentase tingkat pengangguran di AS.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data Average Hourly Earnings rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Nonfarm Payrolls rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data Unemployment Rate rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Average Hourly Earnings (MoM) (Jun) di rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Nonfarm Payrolls (Jun) di rilis lebih rendah dari data sebelumnya.
Data Unemployment Rate (Jun) di rilis sesuai dengan data sebelumnya.