
Reli Wall Street dan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga AS.
- Pasar Asia memulai minggu ini dengan sentimen positif.
- Dolar mengalami penurunan terbesar dalam setahun, sementara imbal hasil Treasury AS turun secara signifikan.
Pasar Asia memulai minggu ini dengan sentimen positif karena dipengaruhi oleh reli Wall Street dan penurunan ekspektasi suku bunga AS setelah Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga telah selesai.
Pasar mempertimbangkan pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menjelang laporan ketenagakerjaan penting yang dapat mempengaruhi prospek suku bunga AS minggu ini.
Dolar mengalami penurunan terbesar dalam setahun, sementara imbal hasil Treasury AS turun secara signifikan. Meskipun ada pandangan bahwa pasar obligasi dan suku bunga AS sudah terlalu terpengaruh, para pengambil kebijakan Fed saat ini dalam periode ‘masa tenang’ menjelang pertemuan kebijakan pada 12-13 Desember, tanpa memberikan panduan yang dapat meredam kekhawatiran investor.

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi di Atas $2.100, Atas Spekulasi Pasar Terhadap Siklus Suku Bunga Fed.
- Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $2.100 selama sesi Asia.
- Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mengalami penurunan.
Harga emas mencapai rekor tertinggi di atas $2.100 selama sesi Asia, didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve (Fed) telah mencapai puncak siklus kenaikan suku bunga, yang meningkatkan permintaan terhadap logam kuning.
Momentum emas semakin kuat karena pasar mempertimbangkan potensi penurunan suku bunga pada awal Maret, dengan lebih dari 50% kemungkinan penurunan suku bunga pada kuartal pertama tahun 2024 menurut CME FedWatch Tool.
Ketua Federal Reserve, Powell, memberikan dukungan untuk harga emas dengan menyatakan bahwa Federal Reserve telah mencapai tujuannya. Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun mengalami penurunan dan memberikan dorongan tambahan pada harga emas.

Harga Minyak Mentah di Bebani Oleh Sentimen Kekhawatiran Serangan di Laut Merah dan Penurunan Produksi OPEC+.
- Pelemahan dolar dan sinyal kurang hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sedikit kelegaan pada harga minyak.
- Serangan di Laut Merah menimbulkan kekhawatiran baru terhadap pasokan minyak.
Harga minyak AS kembali turun di perdagangan Asia di bawah $80 per barel karena penurunan produksi yang mengecewakan oleh OPEC+. Optimisme terkait pelonggaran moneter pada tahun 2024 meningkat tidak terhiraukan karena terdapat serangan terhadap kapal AS di Laut Merah memunculkan kekhawatiran pasokan di Timur Tengah.
Minyak Brent mendapatkan dukungan di sekitar $78 per barel karena pasokan terbatas diperkirakan berlanjut hingga kuartal pertama 2024. Pelemahan dolar dan sinyal kurang hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberikan sedikit kelegaan pada harga minyak.
Serangan di Laut Merah menimbulkan kekhawatiran baru terhadap pasokan, sementara kekhawatiran atas permintaan dan pemotongan produksi OPEC+ yang gagal meredakan ketidakpastian masih membebani pasar minyak.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Hari ini tidak ada perilisan data high impact dari berbagai negara dari sebagai pendorong harga dari sisi fundamental analisis. Trader tetap waspada terhadap pergerakan harga yang besar di luar ada nya agenda ekonomi kalender. Pada umumnya pergerakan besar dapat terjadi pada saat pembukaan sesi pasar Eropa (siang hari) dan Amerika (malam hari).
Tidak ada perilisan data High Impact berdasarkan ekonomi kalender yang di kutip dari Investing.com hari ini.
Penilaian Kami, di Perkirakan :
Di harapkan trader juga tetap pada trading plannya masing – masing atau mengikuti rekomendasi perdagangan dari kami dan juga bijak money management pada saat trading agar trading tetap terarah dan teratur.