Dolar Menuju Kenaikan Tahunan Besar di Tengah Dukungan Imbal Hasil dan Sentimen Trump.

  • Dolar AS didukung oleh imbal hasil tinggi dan kebijakan pro-pertumbuhan Donald Trump, dengan pasar memproyeksikan pelonggaran suku bunga terbatas pada 2025.
  • Pasar saham AS tetap optimis meski sempat terkoreksi, dengan S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq berada di jalur untuk kinerja tahunan terbaik sejak 2021.

Dolar AS bergerak menuju kenaikan tahunan yang signifikan, didukung oleh imbal hasil obligasi pemerintah yang tetap tinggi. Obligasi acuan 10 tahun mencapai puncak dalam tujuh bulan sebelum turun ke level 4,599% pada hari Senin. Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden baru juga menguatkan dolar, dengan kebijakan pro-pertumbuhannya seperti pemotongan pajak, peningkatan tarif, dan pembatasan imigrasi yang dipandang dapat mendorong inflasi serta memperlambat pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun depan. Pasar kini memperkirakan pelonggaran suku bunga terbatas sebesar 35 basis poin untuk 2025.

Minggu ini diprediksi akan tenang dengan perdagangan dalam kisaran sempit karena liburan, namun fokus pasar akan tertuju pada data ketenagakerjaan mingguan dan PMI manufaktur ISM yang akan dirilis. Meskipun indeks saham utama seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq mengalami penurunan lebih dari 1% pada awal pekan, ketiganya berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 2021, dengan kenaikan masing-masing sebesar 14%, 23%, dan 30%. Sentimen pasar juga didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Fed pada 2025, sebagaimana diperkirakan oleh Goldman Sachs.

Goldman Sachs memproyeksikan pemangkasan suku bunga pertama oleh Fed sebesar 25 basis poin pada Maret 2025, diikuti oleh dua pemotongan serupa pada Juni dan September. Bank tersebut juga mengantisipasi perlambatan penarikan neraca Fed mulai Januari dan penghentian penuh pada kuartal kedua 2025. Investor saat ini mencermati laporan aktivitas manufaktur dan ketenagakerjaan untuk mendapatkan indikasi lebih lanjut tentang langkah kebijakan moneter di masa mendatang.

Analisis Pengaruh Terhadap Dollar AS:

  • Imbal Hasil Obligasi Tinggi: Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang masih kuat, meskipun sedikit terkoreksi, memberikan dukungan terhadap daya tarik dolar. Tingkat imbal hasil yang tinggi mencerminkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan daya tarik investasi.
  • Kebijakan Pro-Pertumbuhan Donald Trump: Sentimen positif muncul dari terpilihnya Trump sebagai presiden, dengan kebijakan yang dipandang mendorong inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif oleh Federal Reserve pada 2025.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga Dollar AS menguat.

Analisis Pengaruh Terhadap Indeks Saham AS:

  • Kinerja Tahunan dan Kuartalan yang Kuat: Meskipun terjadi koreksi pada awal pekan, indeks utama seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq masih berada di jalur untuk mencatatkan kinerja tahunan terbaik sejak 2021. Hal ini menunjukkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi AS.
  • Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Fed: Proyeksi Goldman Sachs mengenai pemangkasan suku bunga Fed pada 2025 meningkatkan sentimen positif untuk pasar saham. Kebijakan moneter yang lebih longgar cenderung mendukung likuiditas dan valuasi saham.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga indeks saham AS menguat.

Harga Emas Tertekan di Tengah Pemulihan Dolar AS dan Sentimen Kebijakan Fed.

  • Penguatan dolar AS membebani harga emas, membuat logam mulia tersebut menjadi lebih mahal bagi investor.

  • Prospek kebijakan Fed yang lebih bertahap memperburuk ketidakpastian terhadap harga emas di 2025.

Harga emas (XAU/USD) turun mendekati level terendah mingguan $2.600 pada sesi perdagangan Senin, tertekan oleh pemulihan Dolar AS yang kembali menguat di atas 108,00 pada Indeks Dolar AS (DXY). Penguatan dolar membuat emas menjadi investasi yang lebih mahal, sehingga mendorong tekanan jual. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun ke 4,55%, tetapi dampaknya terhadap emas justru kurang mendukung, mencerminkan hubungan yang tidak konsisten.

Sentimen pasar terhadap emas tetap tidak pasti, dengan prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang lebih kecil pada 2025. Optimisme Fed terhadap pertumbuhan ekonomi AS, perlambatan tren disinflasi, dan kekuatan pasar tenaga kerja menjadi alasan untuk kebijakan pelonggaran yang lebih bertahap. Fed telah memangkas suku bunga sebesar 100 basis poin sepanjang tahun ini dan diperkirakan tidak akan mengubah suku bunganya pada bulan Januari mendatang.

DIlansir dari fxstreet menurut Goldman Sachs, pemangkasan suku bunga berikutnya oleh Fed kemungkinan akan dimulai pada bulan Maret 2025, dengan dua pemangkasan tambahan direncanakan pada Juni dan September. Namun, ekspektasi ini belum cukup untuk mendukung harga emas, mengingat dolar AS yang terus menguat memberikan tekanan signifikan.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Emas:

  • Penguatan Dolar AS: Dolar AS yang pulih dan kembali menguat di atas 108 pada Indeks Dolar AS (DXY) membuat emas menjadi kurang menarik karena harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

  • Ketidakpastian Kebijakan Fed: Prospek pemangkasan suku bunga Fed yang lebih terbatas pada 2025 mengurangi daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap kebijakan moneter.

Secara keseluruhan berpengaruh harga emas melemah.

Harga Minyak Naik di Tengah Optimisme Pertumbuhan China dan Data Ekonomi Mendatang.

  • Harga minyak naik karena optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi China pada 2024 dan data PMI manufaktur yang dinantikan.

  • Kekhawatiran kelebihan pasokan dan produksi minyak global yang tinggi membatasi potensi kenaikan harga dalam jangka panjang.

Harga minyak mentah ditutup lebih tinggi pada hari Senin, meskipun volume perdagangan sepi akibat libur. Minyak mentah berjangka AS naik 0,6% ke $70,99 per barel, sementara Brent naik 0,5% ke $74,18 per barel. Kenaikan ini didorong oleh optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi China pada 2024, yang dapat meningkatkan permintaan dari pengimpor minyak terbesar dunia. Bank Dunia minggu lalu menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk dua tahun ke depan, sementara pemerintah China berencana menerbitkan obligasi senilai 3 triliun yuan untuk mendukung pemulihan.

Fokus pasar minggu ini adalah data ekonomi dari China dan AS. Survei PMI manufaktur China yang akan dirilis pada Selasa akan memberikan gambaran terkini tentang kondisi ekonomi negara tersebut. Sementara itu, survei ISM AS untuk Desember yang dijadwalkan Jumat akan memberikan petunjuk tambahan tentang aktivitas ekonomi di konsumen energi terbesar dunia. Namun, kerugian tahunan tetap membayangi, dengan WTI turun sekitar 1% dan Brent hampir 4%, mencerminkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi global dan potensi kelebihan pasokan.

Kekhawatiran pasokan juga muncul dari laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang memperkirakan bahwa produksi minyak global akan melebihi permintaan pada 2025 meskipun ada pemotongan produksi. Di AS, produksi minyak tetap mendekati level rekor, dan kebijakan administrasi Donald Trump yang mendukung bahan bakar fosil diperkirakan akan lebih mendorong produksi. Ketidakpastian ini terus membatasi potensi kenaikan harga minyak dalam jangka panjang.

Analisis Pengaruh Terhadap Harga Minyak:

  • Optimisme Pertumbuhan Ekonomi China: Revisi naik perkiraan pertumbuhan ekonomi China oleh Bank Dunia dan rencana penerbitan obligasi pemerintah senilai 3 triliun yuan untuk mendukung pemulihan ekonomi meningkatkan prospek permintaan minyak dari konsumen energi terbesar dunia.

  • Data Ekonomi Mendatang: Rilis data PMI manufaktur China dan survei ISM AS memberikan harapan akan adanya indikator positif terhadap aktivitas ekonomi global yang dapat mendukung permintaan minyak.

Secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga minyak menguat.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Terdapat laporan data fundamental dari AS hari ini yaitu: 

Tidak ada rilis data ekonomi hari ini yang dapat mempengaruhi perubahan harga dari sisi fundamental.

Share on: