Agenda Sibuk Dari Bank Sentral AS dan Inggris Minggu Ini, Pasar Dalam Mode Wait And See.

  • Pedagang pantau pertemuan FOMC dan BoE akhir pekan ini.
  • Bank of England (BoE) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga

Pasar sekarang memilih wait and see menjelang agenda bank sentral minggu ini – keputusan FOMC yang sangat dinanti-nantikan pada hari Rabu, diikuti oleh pertemuan Bank of England (BoE) pada hari Kamis.

Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan status quo dan mempertahankan suku bunga tidak berubah untuk kedua kalinya berturut-turut pada bulan November, meskipun pasar masih memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini. Perkiraan tersebut ditegaskan kembali oleh data makro AS yang relatif optimis yang dirilis baru-baru ini, yang menunjukkan perekonomian masih memiliki ketahanan. 

Selain itu, peningkatan belanja yang lebih kuat dari perkiraan yang dilaporkan oleh Departemen Perdagangan pada hari Jumat dan peningkatan angka inflasi bulanan akan memungkinkan The Fed untuk tetap pada sikap hawkishnya. 

Prospeknya tetap mendukung kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS, yang terus menjadi pendorong bagi Dolar AS (USD).

Di sisi lain Bank of England (BoE), juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 5,25% di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap resesi. Namun, bank sentral Inggris sepertinya tidak akan mengendurkan pendiriannya dalam upaya melawan tingkat inflasi yang tinggi dan mungkin akan tetap membuka kemungkinan untuk melakukan pengetatan lebih lanjut.

 

Harga Emas Berkilau, Melonjak di Atas $2.000 Sebagai Safe Haven Ditengah Tensi Timur Tengah Yang Memanas.

  • Harga Emas melonjak di atas angka $2.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2023
  • Meningkatnya risiko geopolitik mungkin menguntungkan aset safe-haven seperti emas.

Harga Emas (XAU/USD) mendapatkan momentum ke level psikologis $2.003 selama awal jam perdagangan Asia pada hari Senin. Logam kuning naik di atas angka psikologis $2.000 untuk pertama kalinya sejak bulan Mei di sebabkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik yang membuat permintaan arus safe-haven naik.

Sementara itu, Indeks Dolar AS (DXY), nilai USD relatif terhadap sejumlah mata uang global, berada di sekitar 106,60 setelah menelusuri kembali dari 106,90. Data ekonomi AS yang optimis pada hari Jumat gagal meningkatkan Dolar AS (USD) dan memberikan dukungan kepada harga Emas dalam mata uang Dolar AS.

Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan dua harinya pada hari Rabu. Namun, narasi suku bunga yang lebih tinggi dan lebih panjang di AS mungkin membatasi kenaikan harga emas. 

Perlu dicatat bahwa kenaikan suku bunga meningkatkan opportunity cost berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga menyiratkan prospek negatif terhadap logam mulia.

Di sisi lain meningkatnya risiko geopolitik memicu penghindaran risiko dan memberikan keuntungan bagi aset-aset safe-haven seperti emas. Pada hari Kamis, AS melancarkan serangan udara yang menargetkan dua fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran di Suriah timur, menyusul serangkaian serangan pesawat tak berawak dan roket terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Meskipun demikian, sentimen risiko mengimbangi hambatan dari dinamika USD dan pasar obligasi.

Harga Minyak Mentah Tergelincir, Pasar Mewaspadai Konflik Timur Tengah.

  • Partisipan pasar tetap mewaspadai perang Israel-Hamas.
  • Kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu pasokan minyak di wilayah tersebut.

Harga minyak turun di perdagangan Asia pada hari Senin, membalikkan sebagian besar kenaikan yang terjadi di sesi sebelumnya karena antisipasi pertemuan Federal Reserve dan data perekonomian utama minggu ini yang mendorong beberapa aksi ambil untung.

Para pedagang tetap mewaspadai perang Israel-Hamas, setelah Israel pada akhir pekan melancarkan serangan darat ke Gaza. Namun tanda-tanda tidak adanya peningkatan dalam perang, serta sedikitnya gangguan nyata terhadap pasokan minyak di Timur Tengah, membuat kekhawatiran terhadap konflik tersebut agak terbatas. 

Kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu pasokan minyak di wilayah tersebut telah menjadi dorongan besar terhadap harga minyak pada awal Oktober, meskipun para pedagang kesulitan untuk mengukur dampak sebenarnya dari perang tersebut. 

Hal ini membuat pasar minyak mentah WTI bergerak di kisaran $84 sebagian besar bergejolak dan Brent oil bergerak dengan level $90 per barel dalam beberapa sesi terakhir.

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Hari terdapat agenda perilisan data dari EUR, yakni :

  1. Data CPI, ini merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan dalam tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu negara. Mengukur perubahan harga rata-rata sekelompok barang dan jasa yang sering dibeli oleh konsumen selama periode waktu tertentu.
  1. GDP (Gross Domestic Product) ini adalah gambaran tentang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika GDP naik, itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif, sementara penurunan GDP bisa menunjukkan perlambatan ekonomi.

ECONOMIC CALENDAR

EUR

Pukul 16.00 WIB

 German GDP (QoQ) (Q3)

Forecast

-0.3%

Previous

0.0%

GDP (Gross Domestic Product) ini adalah gambaran tentang pertumbuhan ekonomi suatu negara.

EUR

Pukul 20.00 WIB

 German CPI (MoM) (Oct)

Forecast

0.2%

Previous

0.2%

Data CPI, ini merupakan indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur perubahan dalam tingkat inflasi atau deflasi dalam suatu negara

Review Kami :

Berdasarkan penilaian kami data German GDP lebih rendah dari forcast dan German CPI di atas di rilis sesuai dengan forecast sehingga EUR melemah. 

Share on: