Ekspektasi Pasar Terhadap Suku Bunga The Fed di Tengah Ketahanan Ekonomi AS.
- Indeks Dolar AS (USD) di akhir sesi perdagangan hari Senin menunjukan pelemahan.
- Pasar memperkirakan jika pertumbuhan ekonomi dapat bertahan, penurunan suku bunga pada bulan Maret mungkin tidak terjadi.
Indeks Dolar AS (USD) di akhir sesi perdagangan hari Senin menunjukan pelemahan. Pelemahan ini terjadi menjelang agenda penting dengan keputusan pertama Federal Reserve (Fed) tahun 2024 pada hari Rabu dan angka-angka penting pasar tenaga kerja dari AS pada hari Jumat. Ekspektasi pasar terkait kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan Maret, dengan penekanan pada faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi dan siklus pelonggaran.
Pasar memperkirakan jika pertumbuhan ekonomi kuat dari berbagai sektor yang mempengaruhi inflasi, penurunan suku bunga pada bulan Maret mungkin tidak terjadi, dan perhatian pasar beralih ke siklus pelonggaran yang dimulai pada bulan Mei. Proyeksi pasar ini akan sangat dipengaruhi oleh pernyataan The Fed pada hari Rabu, yang dapat mempengaruhi ekspektasi pemotongan suku bunga tahun 2024 dan menyebabkan volatilitas pada nilai tukar USD.
Ketegangan Geopolitik Mendorong Optimisme Harga Emas dan Antisipasi Pergerakan Volatil di Pasar.
- Harga emas (XAU/USD) tetap optimis menguat, di tengah ketegangan geopolitik.
- Data PCE periode bulanan AS untuk bulan Desember melemahkan prospek inflasi.
Harga emas (XAU/USD) tetap optimis menguat, karena meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama setelah serangan drone terhadap pangkalan AS di dekat timur laut Yordania. Presiden AS Joe Biden merespons, sementara Iran membantah keterlibatan mereka. Kejadian ini meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi aman di tengah konflik geopolitik.
Sementara itu, peningkatan moderat pada data Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti (PCE) periode bulanan AS untuk bulan Desember melemahkan prospek inflasi. Investor dihadapkan pada minggu yang berpotensi volatil dengan keputusan suku bunga oleh Federal Reserve, laporan PMI Manufaktur ISM, dan Nonfarm Payrolls untuk bulan Desember. Investor akan memantau tanda-tanda apakah The Fed akan mempertahankan suku bunga atau memberi isyarat kebijakan dovish pada bulan Maret atau Mei, hal tersebut dapat memberikan dorongan harga besar terhadap harga emas minggu ini.
Harga Minyak Melemah di Tengah Krisis Properti Tiongkok dan kebijakan Bank Sentral AS.
- Minyak WTI turun lebih dari 1,50%, dipengaruhi oleh pesimisme sektor properti Tiongkok.
- Harga minyak melemah meskipun terjadi ketegangan geopolitik, tertekan oleh kekhawatiran ekonomi global dan kebijakan bank sentral AS.
Harga West Texas Intermediate (WTI) turun lebih dari 1,50% setelah gagal menembus level resistensi, dipicu oleh masalah permintaan yang disebabkan oleh krisis properti Tiongkok. Krisis properti di Tiongkok memperburuk kepercayaan investor terhadap ekonomi importir minyak utama.
Meskipun ketegangan meningkat di Timur Tengah, pedagang bersiap menghadapi keputusan Federal Reserve (Fed) AS yang dapat mempengaruhi kekuatan dolar AS. Harga minyak naik awalnya setelah insiden di Timur Tengah, tetapi berita dari Tiongkok membuat beberapa pelaku pasar meragukan seberapa besar premi risiko yang seharusnya diberikan. Tingginya suku bunga juga menjadi fokus, terutama setelah ketidaksetujuan di kalangan pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mengenai penurunan suku bunga turut mempengaruhi harga.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental hari ini dari EUR dan USD, yaitu :
German akan melaporkan data GDP, data ini adalah nilai pasar total dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu. Data GDP juga di jadikan sebagai data pertumbuhan ekonomi suatu negara.
AS akan melaporkan data Consumer Confidence atau Indeks Kepercayaan Konsumen, ini adalah indikator ekonomi yang mencerminkan pandangan dan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi mereka terhadap masa depan.
AS juga akan melaporkan data JOLTS Job Openings mengacu pada informasi yang diperoleh dari survei ini, yang dilakukan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (U.S. Bureau of Labor Statistics – BLS). Survei ini dirancang untuk memberikan informasi tentang pasar tenaga kerja, terutama terkait dengan jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia di suatu periode waktu.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
Data German GDP (QoQ) (Q4) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk EUR. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk EUR.
Data CB Consumer Confidence rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Data JOLTs Job Openings rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data German GDP (QoQ) (Q4) rilis lebih rendah dari data previous.
Data CB Consumer Confidence (Jan) rilis lebih tinggi dari data previous
Data JOLTs Job Openings (Dec) rilis lebih rendah dari data previous.