Pasar Saham AS Kembali Pulih, Bagaimana Dengan Dollar AS?
- Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan sebesar 0,85% pada hari Kamis, mencerminkan pulih setelah turun pada awal pekan.
- Indeks Dolar AS (DXY) mengalami sedikit kenaikan
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) mengalami kenaikan sebesar 0,85% pada hari Kamis, mencerminkan pulih setelah turun pada awal pekan ini. Pergerakan ini didorong oleh musim laporan keuangan yang membantu meningkatkan kepercayaan investor dengan kinerja perusahaan yang baik.
Ekspektasi Wall Street tentang waktu dan frekuensi pemotongan suku bunga oleh The Fed semakin beragam seiring investor menghadapi kondisi ekonomi AS yang kompleks. S&P Global telah menurunkan proyeksi mereka untuk tindakan The Fed menjadi seperempat poin pada bulan Desember, sementara beberapa bank investasi memprediksi hingga empat kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin sepanjang tahun ini, yang dimulai pada bulan Juli.
Indeks Dolar AS (DXY) juga mengalami sedikit kenaikan, mencapai 105,80. Meskipun Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memberikan pernyataan hati-hati tentang inflasi dan ketidakpastian mengenai arah inflasi di masa depan, Dolar AS mengalami kenaikan kecil. Dalam menanti data Nonfarm Payrolls pada hari Jumat, angka Klaim Pengangguran mingguan tampaknya mendukung penguatan Dolar AS.
Meskipun The Fed menyatakan bahwa perekonomian AS telah mencapai kemajuan besar, inflasi masih tinggi dan jalurnya tidak pasti. Meskipun tindakan pembatasan yang diambil oleh The Fed telah berhasil menekan inflasi dan risiko overheating, kemajuan dalam penurunan laju inflasi telah melambat. Data Nonfarm Payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat akan memberikan petunjuk tambahan bagi pasar mengenai kondisi ekonomi.
Harga Emas Merosot, Dampak Pernyataan Hawkish The Fed?
- XAU/USD diperdagangkan pada level $2.305, mengalami penurunan sebesar 0,60%.
- Powell menegaskan bahwa tidaklah tepat untuk menurunkan suku bunga.
XAU/USD diperdagangkan pada level $2.305, mengalami penurunan sebesar 0,60%. Para pelaku pasar mengantisipasi dampak sikap The Fed yang lebih hawkish namun tetap netral. Bank sentral menyatakan kebijakan moneter netral dan mengumumkan rencana untuk mengurangi laju program Pengetatan Kuantitatif (QT).
Powell menegaskan bahwa tidaklah tepat untuk menurunkan suku bunga kecuali jika mereka yakin inflasi menuju target 2%, dan menyatakan bahwa data inflasi saat ini “belum memberikan keyakinan yang cukup”. Dia menegaskan bahwa kebijakan moneter akan dipertimbangkan setiap pertemuan, sambil menggarisbawahi pentingnya menjaga kelancaran transisi di pasar uang dengan memperlambat laju reduksi neraca.
Powell menekankan keyakinan The Fed bahwa kebijakan moneter saat ini cukup untuk mengendalikan inflasi, dan mengabaikan kemungkinan kenaikan suku bunga ketika ditanya.
Pada hari Rabu, Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dana federal di kisaran 5,25%-5,50%. Dalam pernyataannya, mereka mencatat bahwa risiko yang terkait dengan pencapaian sasaran ganda The Fed dalam lapangan kerja dan inflasi telah menjadi lebih seimbang dalam setahun terakhir. Meskipun mengakui kemajuan dalam inflasi, mereka juga menyadari bahwa kemajuan tersebut telah terhenti menurut data terkini.
Pergerakan Harga Minyak Dekati Level Terendah dalam Tujuh Minggu di Tengah Tantangan Pasar Global.
- Harga minyak turun lebih dari 3% setelah pemerintah AS melaporkan lonjakan stok minyak mentah yang tak terduga
- Investor minyak semakin khawatir terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi di AS
Harga minyak hampir mencapai titik terendah dalam tujuh minggu pada hari Kamis, dengan pergerakan yang sedikit dan di bawah tekanan dari penurunan permintaan global, peningkatan persediaan, dan kekhawatiran akan perlambatan penurunan suku bunga AS yang cepat.
Pada hari Rabu, harga minyak turun lebih dari 3% setelah pemerintah AS melaporkan lonjakan stok minyak mentah yang tak terduga, dan Federal Reserve memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga mengingat adanya inflasi yang bertahan.
Untuk mencoba menopang harga, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya mempertimbangkan untuk memperpanjang pengurangan produksi jika permintaan tetap stagnan, seperti yang diungkapkan oleh tiga sumber dari kelompok tersebut kepada Reuters.
Disisi lain, investor minyak semakin khawatir terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi di AS, karena perang antara Israel dan Hamas terus berlanjut tanpa memberikan dampak besar terhadap pasokan minyak Timur Tengah.
Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini
Terdapat perilisan data fundamental dari USD hari ini yaitu :
- Average Hourly Earnings (AHE) merupakan indikator ekonomi yang mengukur perubahan rata-rata pendapatan per jam bagi pekerja di sektor nonpertanian di AS.
- Nonfarm Payrolls mengukur perubahan jumlah pekerjaan di sektor nonpertanian, termasuk sektor pemerintah dan sektor swasta. Data ini memberikan gambaran umum tentang kondisi tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di AS.
- Data Unemployment Rate mengukur persentase tingkat pengangguran di AS.
- Data S&P Global US Manufacturing PMI adalah indikator yang mengukur kesehatan sektor manufaktur di Amerika Serikat. PMI (Purchasing Managers’ Index) adalah indikator yang menggambarkan kondisi aktivitas manufaktur.
- ISM Non – Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) adalah indeks yang mengukur tingkat aktivitas manufaktur di bidang jasa di Amerika Serikat.
- ISM Non – Manufacturing Prices adalah indeks yang mengukur perubahan biaya harga dalam sektor jasa manufaktur.
Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga untuk mata uang USD hari ini.
Pengaruh Data Terhadap Perubahan Harga.
- Data Average Hourly Earnings (MoM) (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
- Data Nonfarm Payrolls (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
- Data Unemployment Rate (Jan) rilis lebih tinggi dari forcast negatif/pesimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast positif/optimis untuk USD.
- Data S&P Global US Manufacturing PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
- Data ISM Non- Manufacturing PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
- Data ISM Non- Manufacturing PMI rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.
Perkiraan :
Data Average Hourly Earnings di rilis lebih tinggi dari data previous
Data Nonfarm Payrolls di rilis lebih rendah dari data previous
Data Unemployment Rate di rilis sesuai dengan data previous
Data S&P Global Services PMI (Apr) di rilis lebih rendah dari data previous
Data ISM Non-Manufacturing PMI (Apr) di rilis lebih tinggi dari data previous