Indeks Saham AS Tertekan di Tengah Imbal Hasil Treasury AS Naik.

  • Saham AS mengalami tekanan karena imbal hasil Treasury AS naik.
  • Risalah pertemuan kebijakan The Fed hari Kamis dini hari dan data pasar tenaga kerja menjadi fokus minggu ini

Pada hari Selasa, Indeks saham AS mengalami tekanan karena imbal hasil Treasury AS naik, mencapai level tertinggi dua minggu sebelum kemudian sedikit turun. Kenaikan ini mencerminkan ekspektasi investor yang kurang optimis terhadap penurunan suku bunga AS pada tahun ini, khususnya membebani saham-saham yang sedang berkembang, termasuk saham-saham teknologi. 

Risalah pertemuan kebijakan The Fed hari Kamis dini hari dan data pasar tenaga kerja menjadi fokus minggu ini, dengan pelaku pasar mencari petunjuk terkait potensi penurunan suku bunga. Meskipun The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan bulan Januari, pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Maret mencapai 70%, menurut FedWatch CME Group.

XAU/USD Meleset dari Level $2.080 Akibat Kekhawatiran Selera Risiko dan Data Ekonomi AS yang Mengecewakan.

  • XAU/USD mengalami pembalikan arah, gagal mencapai level harga $2.080.
  • Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Global S&P AS untuk bulan Desember menurun di bawah perkiraan pasar.

XAU/USD mengalami pembalikan arah, gagal mencapai level harga $2.080, dan turun kembali ke $2.050 karena merosotnya selera risiko akibat data ekonomi AS yang meleset dari ekspektasi. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Global S&P AS untuk bulan Desember menurun di bawah perkiraan pasar, mencapai level terendah dalam empat bulan. Data tersebut mengubah sentimen pasar, mengakibatkan penurunan ekspektasi pasar terhadap potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed) AS. 

Investor melunakkan ekspektasi mereka, dengan median ekspektasi pasar memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 150 basis poin hingga akhir tahun, bertentangan dengan proyeksi The Fed yang lebih rendah. Minggu ini pasar fokus dengan laporan Nonfarm Payroll (NFP) AS dan serangkaian data ekonomi lainnya yang akan memengaruhi arah pergerakan pasar.

Harga Minyak Turun di Sesi Perdagangan Awal 2024 Akibat Berkurangnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga dan Kecemasan Pasokan Laut Merah.

  • Penguatan dolar pada hari Selasa dan penurunan harga saham turut berkontribusi terhadap penurunan harga minyak.
  • Harga minyak Brent turun 1,5% menjadi $75,89, sementara minyak West Texas Intermediate AS turun 1,8% menjadi $70,38 per barel. 

Harga minyak mengalami penurunan pada sesi perdagangan pertama tahun 2024 karena ekspektasi penurunan suku bunga berkurang, mengakibatkan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak. 

Harga minyak Brent turun 1,5% menjadi $75,89, sementara minyak West Texas Intermediate AS turun 1,8% menjadi $70,38 per barel. Penguatan dolar pada hari Selasa dan penurunan harga saham turut berkontribusi terhadap penurunan harga minyak, karena dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya. 

Penggerak Pasar Forex dan Komoditi Hari Ini

Terdapat agenda perilisan data fundamental dari USD hari ini, yaitu :

ISM Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) adalah sebuah indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kesehatan sektor manufaktur suatu negara. ISM Manufacturing PMI memberikan gambaran tentang aktivitas manufaktur, termasuk produksi, permintaan, pekerjaan, pengiriman, dan inventaris. 

ISM Manufacturing Prices adalah perubahan harga yang dihadapi oleh perusahaan manufaktur dalam membeli bahan baku dan barang modal. Dalam konteks ISM Manufacturing PMI, ISM Manufacturing Prices memberikan gambaran tentang tren inflasi atau deflasi dalam sektor manufaktur. 

JOLTS Job Openings data yang mengukur jumlah posisi pekerjaan yang masih terbuka pada suatu periode waktu tertentu. Data ini memberikan gambaran tentang permintaan tenaga kerja di pasar kerja. 

Dari agenda tersebut dapat memberikan dorongan harga terhadap mata uang USD.

ECONOMIC CALENDAR
Real Time Economic Calendar provided by Investing.com.

Data ISM Manufacturing PMI (Dec) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data ISM Manufacturing Prices (Dec) rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Data JOLTs Job Openings rilis lebih tinggi dari forcast positif/optimis untuk USD. Sedangkan data rilis lebih rendah dari forcast negatif/pesimis untuk USD.

Perkiraan :

Di perkirakan data ISM Manufacturing PMI (Dec) di rilis lebih tinggi dari data previous, data ISM Manufacturing Prices (Dec) di rilis lebih rendah dari data previous dan data JOLTs Job Openings di rilis lebih tinggi dari data previous sehingga USD berpotensi volatil.

Share on: